Iklan

Iklan

,

Iklan

Macam-Macam yang Dituduhkan Gus Dur dan Fakta Terbalik

27 Des 2015, 06:44 WIB Ter-Updated 2024-08-31T23:05:21Z
Download Ngaji Gus Baha

Oleh Shuniyya Ruhama H

Dutaislam.or.id - Gus Dur itu sekuler? Ya. Benar. Gus Dur itu sekuler. Saking sekulernya, waktu beliau menjadi presiden, selama bulan Ramadhan semua siswa diliburkan supaya bisa beribadah dengan tenang.

Gus Dur itu antek Zionist? Ya. Benar. Gus Dur itu antek Zionis. Jaman Ehud Barak menjadi Perdana Menteri Israel, Gus Dur pernah berkunjung ke sana. Pak Ehud bertanya, bagaimana cara menghentikan perlawanan rakyat Palestina, maka Gus Dur menjawab dengan lantang, “Gampang sekali. Beri kemerdekaan rakyat Palestina sekarang juga”. Pak Ehud terhenyak dengan muka merah padam.

Gus Dur itu antek Amerika? Ya. Benar. Gus Dur itu antek Amerika. Saking setianya dengan Amerika, sesaat setelah beliau dilantik menjadi presiden, beliau langsung kerkunjung kemana? Ke China! Setelah itu ke mana? Ke India. Kemudian ke mana lagi? Ke Timur Tengah. Lalu ke mana? Ke Eropa, dan terakhir baru ke Amerika. Puas? 

Gus Dur itu sesat? Ya. Benar. Gus Dur itu sesat. Saking sesatnya, dikisahkan dalam berbagai perjalanan, di saat semua orang tertidur pulas, beliau selalu menyempatkan waktu untuk nderes bacaan Al Quran bisa mencapai 5 juz dengan bacaan bilghoib (melantunkan bacaan Al Quran tanpa melihat teksnya).

Gus Dur itu liberal? Ya . Benar. Gus Dur itu liberal. Saking liberalnya, beliau bisa menjelaskan dengan sangat detail jika ditanya tentang dalil-dalil dari Quran, Hadits, Ijma’, dan ijtihad, serta tak ketinggalan aoul ulama besar atas semua pendapat dan tindakan beliau.

Baca juga: Kisah Gus Dur Mendadak Dipanggil Sunan Gunung Jati

Gus Dur itu suka klenik. Ya. Benar. Gus Dur itu suka klenik. Saking sukanya beliau dengan klenik, maka banyak sekali makam wali yang terpendam dan dibuat hal yang tidak benar secara syariat, akan dikunjungi beliau. Kemudian makam itu diziarahi oleh kaum muslimin sehingga habislah praktek klenik dan praktek yang tidak dibenarkan tersebut, menjadi kunjungan ziarah yang dipenuhi dengan bacaan Kitab Suci Al Quran, shalawat dan dzikir.

Gus Dur itu tidak pro rakyat. Ya. Benar. Gus Dur itu tidak pro rakyat. Sehingga beliau di saat menjadi presiden menolak  impor beras dari luar negeri, karena sangat tahu bahwa stok di dalam negeri sangat cukup. Impor hanya menguntungkan orang tertentu yang ikut tanda tangan, dan akan memukul harga di tingkat petani lokal.

Gus Dur itu tidak paham cara membangun negara. Ya. Benar. Saking gak fahamnya, beliau menolak campur tangan IMF dan menolak perintah untuk menjual aset-aset penting nasional seperti Indosat, Texmaco, dll dan menolak pencabutan subsidi pupuk bagi petani. Sehingga IMF menunda pengucuran bantuannya di masa pemerintahan beliau. Owh iya, beliau mau menego ulang keberadaan dan bagi hasil dengan Freeport.

Gus Dur itu penganut Syi’ah. Ya. Benar. Saking setianya, beliau begitu mengidolakan Sayyidina Abu Bakar, Sayyidina Umar, dan Sayyidina Utsman. Juga begitu mengagumi sosok wanita mulia Siti Aisyah, dan Siti Hafshoh. Beliau juga sangat menguasai madzhab Syafi’i. Menguasai Kitab Hikam dengan sangat baik, dan berbagai kitab ulama Aswaja, dan hampir tidak pernah mengutip nash dari Kitab-kitab Syi’ah sebagai rujukannya.

Gus Dur itu Komunis. Ya. Benar. Gus Dur itu Komunis. Saking Komunisnya, Gus Dur sangat terbuka dengan pihak mana pun yang hendak turut membangun bangsa ini. Beliau malah membuka keran demokrasi seluas-luasanya sehingga siapapun boleh mengungkapkan pendapatnya dengan bebas. Beliau membubarkan Departemen Penerangan yang dianggap hanya jadi corong legitimasi pemerintah. Bahkan organisasi masyarakat tidak dibatasi, baik berbasis agama, sosial, politik, ekonomi, kesukuan, dll.

Gus Dur itu buta hatinya. Ya. Benar. Gus Dur itu buta hatinya. Saking buta hatinya, dimana pun beliau berada, akan disambut dengan gegap gempita oleh seluruh lapisan masyarakat, yang mengagumi kejernihan hati beliau. Berbondong-bondong masyarakat dari berbagai kalangan dari masyarakat biasa hingga ulama untuk mencium tangan beliau. 

Ketika beliau wafat, terlalu banyak orang yang sangat kehilangan. Dan setelah itu, mereka menceritakan karomah-karomah beliau. Ulama besar pun menceritakan kehebatan Gus Dur dengan memberikan ciri-ciri kewalian yang ada di dalam beliau, tapi tidak berani manyatakan Gus Dur itu wali, dengan ketawadlukan bahwa yang tahu wali hanyalah wali.

Dan beberapa diantara para panutan umat dengan lugas menyatakan bahwa Gus Dur itu Wali. 
Gus Dur itu apa lagi ya? Silakan dilengkapi sendiri ya. [dutaislam.or.id/ab]

Ditulis pada 25 Desember 2015

Iklan