Dutaislam.or.id - Setiap habis maghrib di malam Jumat saat melewati masjid-masjid dan mushalla sering ditemukan kaum Muslimin membaca surat Yasin. Ada yang bilang hukumnya bidah, karena (1) Tidak ada dalilnya, yang ada hanya surat al-Kahfi, (2) Mereka mengkhususkan ibadah hanya pada malam Jumat saja.
Tentu hal ini tidak benar, sebab ada banyak hadist yang menjelaskannya. Meskipun dinilai dlaif namun secara akumulatif, keseluruhan memang terdapat dalil yang menganjurkan baca surat Yasin di malam Jumat.
Bahkan seorang ulama yang ahli di berbagai disiplin ilmu, al-Hafidz Jalaluddin Abdurrahman al-Suyuthi memiliki kitab yang menjelaskan kekhususan amalan-amalan di hari Jumat atau malam Jumat. Di antaranya, beliau memasukkan hadist tentang membaca Yasin. Lebih dari itu, masih banyak lagi surat lainnya, seperti Ali Imran, Hud dan sebagainya.
Beliau mencantumkan hadist:
من قرأ ليلة الجمعة حم الدخان ويس اصبح مغفورا. رواه البيهقي
"Barangsiapa di malam Jumat membaca al-Dukhan dan Yasin, maka ia diampuni di pagi harinya" (HR Baihaqi dari Abu Hurairah)
Bahkan pentahqiq kitab tersebut yang berhaluan Salafi menambah 2 hadis lainnya, namun dlaif.
Ahli hadis Abdurrauf al-Munawi juga menampilkan hadis lainnya, yaitu:
وخبر أبي داود عن الحبر من قرأ سورة يس والصافات ليلة الجمعة أعطاه الله سؤله وفيه انقطاع
Hadis Abu Dawud dari Ibnu Abbas: "Barangsiapa membaca Yasin dan Shaffat di malam Jumat, maka Allah mengabulkan permintaannya" (sanadnya terputus)
Sekali lagi, meski kesemuanya dlaif namun memberi ketegasan bahwa membaca Yasin di malam Jumat memiliki landasan hadist, bukan tanpa dasar. [dutaislam.or.id/ab]
Ditulis oleh KH Ma'ruf Khozin
