Iklan

Iklan

,

Iklan

Adakan Pertemuan Siluman Dengan 35 Kiai NU, GP Ansor Kayen Bubarkan Acara HTI

14 Nov 2016, 04:09 WIB Ter-Updated 2024-08-30T02:40:37Z
Download Ngaji Gus Baha

Dutaislam.or.id - Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mendapatakan perlawanan dari PAC GP Ansor Banser dan Pagar Nusa Kecamatan Kayen, Pati, pada saat mereka mengadakan pertemuan di Gedung Haji, Kec. Kayen, Kab. Pati, Jateng, Ahad (13/11/2016) pagi. 

Awalnya, Ketua PAC GP Ansor Kayen mendapatakan selebaran yang isinya akan ada kegiatan mengatasnamakan HTI di daerah tersebut yang kabarnya mengundang tokoh-tokoh NU di 21 desa se Kecamatan Kayen. Setelah ditelusuri, ternyata informasi tersebut benar adanya. 

Mengingat situasi politik di Jakarta yang belum padam, Ansor langsung berkoordinasi dengan Pagar Nusa (PN) untuk mendatangi acara. Informasi yang diterima Duta Islam menyebutkan, ada 20 anggota HTI dan 35 tokoh NU yang hadir di acara. Ini yang menurut Ansor harus diwaspadai. 

Merasa ada sesuatu yang tidak beres, Ketua PAC Ansor, Sunoto, menetapkan siaga 1 wahabi di daerahnya atas digelarnya acara HTI, yang terkesan sembunyi-sembunyi dengan misi politis mempengaruhi tokoh-tokoh kiai sepuh NU. 

Dipimpin langsung oleh Sunoto, pagi itu juga sekitar jam 10.00 WIB, 30 orang terdiri atas Ansor, Banser dan Pagar Nusa, bergerak menuju Gedung Haji Kayen. Dalam pertemuan tersebut, HTI mengajak bergabung kepada para kiai NU karena umat Islam disebut sudah bersatu sejak demo 411 di Jakarta. 

"Umat Islam sekarang sudah bersatu. Hal ini dibuktikan dengan acara demo 4 November 2016 yang diikuti hampir semua ormas Islam. Oleh karena itu, mari NU juga bersama-sama ormas Islam yang lain untuk menjaga persatuan antar umat Islam yang semakin nyata," kata salah satu anggota HTI, dikutip Duta Islam dari laporan Joko Buono, anggota Pagar Nusa Pati, kemarin (13/11/2016). 

Melihat agenda HTI yang main colong kepada sesepuh NU di wilayahnya, Ansor, Banser dan Pagar Nusa memberikan kesempatan pertemuan HTI tersebut hingga pukul 11.30 WIB, sebagaimana rencana awal. "Kalau jam 11.30 tidak bubar, maka akan dibubarkan paksa," demikian ultimatum Ketua Ansor. Redaksi dutaislam.or.id belum menerima laporan lebih lanjut atas berita ini. [dutaislam.or.id/ab]

Iklan