![]() |
Gambar Jonru Ikut Om Telolet |
Dutaislam.or.id - Di Jepara, pada November 2016, atraksi penggila bus mania yang meminta bunyi klakson khas telolet-telolet di sepanjang jalan raya antara Ngabul hingga Pecangaan, Jepara, dilarang oleh Polres setempat.
Alasannya, permintaan ratusan (bahkan ribuan) anak-anak, remaja, bapak-bapak, ibu-ibu dan juga kakek nenek yang berkumpul menunggu hadirnya bus telolet lewat, dianggap mengganggu lalulintas. Para penggila telolet bahkan ada yang datang dari Demak, Kudus dan sekitarnya, hanya untuk menyaksikan ramainya anak-anak meminta ke awak bus dengan spanduk "Om Telolet Om".
Bunyi klakson bus yang awalnya digunakan oleh pengendara mobil di Arab untuk mengusir unta yang acap menghadang lalulintas perjalanan pengendara itu, ternyata disebut sebagai penyalahgunaan oleh kepolisian jika dialihkan fungsinya sebagai hiburan di pinggir jalan.
Anehnya, ketika di Jepara sudah tidak diperkenankan sebagai hiburan petang di pinggir jalan, di Amerika sana telolet malah menjadi trending topic. Bahkan Dutaislam.or.id mendapatkan kiriman video adanya 3 pemuda bule yang beraksi teriak-teriak ke truk sambil mengatakan dengan fasih, "Om Telolet Om". (Baca: Bahasa Binatang Grup Syuhada Indonesia)
Om, artinya paman. Panggilan kehormatan buat pria, "pak". Tapi di kubu sana, ada-ada saja cara untuk mengkritik sesuatu yang bukan substansi. Di antara mereka ada yang menyebar BC yang isinya, kata "Om" berasal dari bahasa Bali kuno yang berati Tuhan, "telolet Adalah bahasa Swahili yang berarti Yahweh," tulisnya.
Ada lagi yang membuat status tuduhan di Facebook kalau Om Telolet adalah akal-akalan tokoh Yahudi Nelson Mandela yang dipolulerkan pada abad 20 SM, yang berarti "Setan Adalah Segalanya". Hahaha
Alasannya, permintaan ratusan (bahkan ribuan) anak-anak, remaja, bapak-bapak, ibu-ibu dan juga kakek nenek yang berkumpul menunggu hadirnya bus telolet lewat, dianggap mengganggu lalulintas. Para penggila telolet bahkan ada yang datang dari Demak, Kudus dan sekitarnya, hanya untuk menyaksikan ramainya anak-anak meminta ke awak bus dengan spanduk "Om Telolet Om".
Bunyi klakson bus yang awalnya digunakan oleh pengendara mobil di Arab untuk mengusir unta yang acap menghadang lalulintas perjalanan pengendara itu, ternyata disebut sebagai penyalahgunaan oleh kepolisian jika dialihkan fungsinya sebagai hiburan di pinggir jalan.
Anehnya, ketika di Jepara sudah tidak diperkenankan sebagai hiburan petang di pinggir jalan, di Amerika sana telolet malah menjadi trending topic. Bahkan Dutaislam.or.id mendapatkan kiriman video adanya 3 pemuda bule yang beraksi teriak-teriak ke truk sambil mengatakan dengan fasih, "Om Telolet Om". (Baca: Bahasa Binatang Grup Syuhada Indonesia)
Om, artinya paman. Panggilan kehormatan buat pria, "pak". Tapi di kubu sana, ada-ada saja cara untuk mengkritik sesuatu yang bukan substansi. Di antara mereka ada yang menyebar BC yang isinya, kata "Om" berasal dari bahasa Bali kuno yang berati Tuhan, "telolet Adalah bahasa Swahili yang berarti Yahweh," tulisnya.
Ada lagi yang membuat status tuduhan di Facebook kalau Om Telolet adalah akal-akalan tokoh Yahudi Nelson Mandela yang dipolulerkan pada abad 20 SM, yang berarti "Setan Adalah Segalanya". Hahaha
![]() |
Om Telolet Setan Adalah Segalanya |
Jadi, menurut pembuat BC itu, menyebut Om Telolet sama dengan menyebut Yahweh tuhan Yahudi. Wkwkwk. "Kalian sedang di yahudinisasi!", sarkasnya tegas. Padahal, orang bule yang berbahasa Inggris saja bingung maknanya sampai harus membuat tweet yang akhirnya viral. Mereka bertanya, "What is Om Telolet Om?". Ini salah satu screen shoot pertanyaan mereka.
![]() |
Telolet Om |
Om Telolet Om pun akhirnya dituduh sebagai pengalihan isu dan sekaligus pendangkalan akidah kepada akhi-akhi yang lemah iman karena sumbunya pendek, mudah digesek. Padahal itu hanya kalimat anak-anak yang bergembira meminta supir bus klakson telolet agar dibunyikan.
Wajah Indonesia yang harusnya damai dengan telolet menjadi sedikit muram dengan asumsi ngawur para sumbu pendek yang sedikit-sedikit langsung disebut pengalihan isu Ahok, Al Maidah 51 hingga pendangkalan akidah. Memang kok yah, paling bertauhid adalah mereka. Telolet sik Om, Telolet! [dutaislam.or.id/ab]
Wajah Indonesia yang harusnya damai dengan telolet menjadi sedikit muram dengan asumsi ngawur para sumbu pendek yang sedikit-sedikit langsung disebut pengalihan isu Ahok, Al Maidah 51 hingga pendangkalan akidah. Memang kok yah, paling bertauhid adalah mereka. Telolet sik Om, Telolet! [dutaislam.or.id/ab]