Dutaislam.or.id - Peneliti Indonesia yang berhasil menemukan produk bermanfaat serta pemikiran berdaya guna bagi umat manusia jumlahnya sangat banyak. Namun bangsa kita juga ternyata banyak menemukan kejanggalan-kejanggalan yang hanya bikin gaduh.
Mulyoto Pangestu
Adalah penemu teknik pengeringan sperma yang disebut sebagai evaporative drying. Penemuan Mulyoto sangat berguna bagi para ilmuwan dan dokter di negara sedang berkembang yang kekurangan biaya untuk mengadakan peralatan pendingin.
Adalah penemu teknik pengeringan sperma yang disebut sebagai evaporative drying. Penemuan Mulyoto sangat berguna bagi para ilmuwan dan dokter di negara sedang berkembang yang kekurangan biaya untuk mengadakan peralatan pendingin.
Prof. Dr. Ir. Sedijatmo
Sedijatmo dikenal karena menemukan “Konstruksi Cakar Ayam” pada tahun 1962. Teknologi ini ditemukan oleh Prof. Dr. Ir. Sedijatmo ketika ia sebagai pejabat PLN diminta mendirikan 7 menara listrik tegangan tinggi di daerah rawa-rawa Ancol, Jakarta. Pondasi yang dibuatnya ternyata mampu mengurangi hingga 75% tekanan pada permukaan tanah di bawahnya dibandingkan dengan pondasi biasa.
Dr. Eng. Khoirul Anwar
Ia dikenal sebagai pemilik paten teknologi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Ia menemukan teknik transmisi wireless dengan dua buah fast fourirer transform (FFT), yaitu FFT kecil dan FFT besar (dua pada transmitter dan dua pada receiver). Teknik ini mendapatkan penghargaan pada Januari 2006 dari IEEE Radio and Wireless Symposium (RWS) tahun 2006, di California dan menjadi standard international telecommunication union (ITU), ITU-R S.1878, dan ITU-R S.2173.
Ia dikenal sebagai pemilik paten teknologi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Ia menemukan teknik transmisi wireless dengan dua buah fast fourirer transform (FFT), yaitu FFT kecil dan FFT besar (dua pada transmitter dan dua pada receiver). Teknik ini mendapatkan penghargaan pada Januari 2006 dari IEEE Radio and Wireless Symposium (RWS) tahun 2006, di California dan menjadi standard international telecommunication union (ITU), ITU-R S.1878, dan ITU-R S.2173.
Prof. Dr. Rahmiana Zein
Ia merupakan penemu teknik kromatografi tercepat di dunia. Kromatografi adalah teknik pemisahan senyawa kimia memanfaatkan interaksi antara pelarut, sampel yang akan dipisahkan, fase diam (stationary phase), dan fase bergerak (mobile phase).
Ia merupakan penemu teknik kromatografi tercepat di dunia. Kromatografi adalah teknik pemisahan senyawa kimia memanfaatkan interaksi antara pelarut, sampel yang akan dipisahkan, fase diam (stationary phase), dan fase bergerak (mobile phase).
Warsito Taruno
Adalah seorang penemu teknologi Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT). Teknologi temuan Dr. Warsito mengungguli kemampuan CT Scan dan MRI. Teknologi pemindai 4D pertama di dunia itu kemudian dipatenkan
Adalah seorang penemu teknologi Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT). Teknologi temuan Dr. Warsito mengungguli kemampuan CT Scan dan MRI. Teknologi pemindai 4D pertama di dunia itu kemudian dipatenkan
Dr. Joe Hin Tjio
Melalui penelitian di laboratorium Institute of Genetics of Sweden’s University of Lund, ia berhasil mematahkan keyakinan para ahli genetika selama ini bahwa jumlah kromosom adalah 24 buah. Ia menemukan fakta bahwa kromosom manusia sebenarnya berjumlah 23 buah. Dr. Joe berhasil menghitung jumlah kromosom dengan tepat setelah menyempurnakan teknik pemisahan kromosom manusia pada preparat gelas yang dikembangkan Dr. T.C. Hsu di Texas University, AS.
Melalui penelitian di laboratorium Institute of Genetics of Sweden’s University of Lund, ia berhasil mematahkan keyakinan para ahli genetika selama ini bahwa jumlah kromosom adalah 24 buah. Ia menemukan fakta bahwa kromosom manusia sebenarnya berjumlah 23 buah. Dr. Joe berhasil menghitung jumlah kromosom dengan tepat setelah menyempurnakan teknik pemisahan kromosom manusia pada preparat gelas yang dikembangkan Dr. T.C. Hsu di Texas University, AS.
---------------------
Sekarang sedang heboh hasil penelitian tentang penemuan lambang palu arit pada lembaran uang keluaran BI, dilanjutkan berkembangnya penelitian fenomena kehidupan bangsa yang selalu kaget dan langsung demo ketika menemukan ada imam besar yang dikriminalisasi.
Sekarang juga marak penemuan-penemuan, ketemu, langsung tuduh kafir, ketemu, langsung tuduh munafiq jika tidak mendukung imam besar. Itulah Indonesia. Mau sampai kapan? Apa Anda mau menghargai ilmuan yang menemukan lambang-lambang tak tentu benar itu? [dutaislam.or.id/ab/ed]