Oleh Rumadi Ahmad
Dutaislam.or.id - Pagi ini berita duka itu datang. KH. Hasyim Muzadi kapundut. Beliau memang sudah beberapa bulan sakit. Dirawat di rumah sakit. Dibawa pulang. Sempat dikabarkan kapundut minggu lalu, ternyata hoax. Dan sekarang beliau benar-benat dipanggil Allah. Innalillahi wainna ilahi rajiun.
Beliau salah satu tokoh di lingkungan NU yang sangat berpengaruh. Karir ke-NU-annya dirintis dari bawah. Dati Ansor, PCNU, PWNU dan PBNU. Kiai Hasyim bisa dikatakan sebagai tokoh NU paripurna. Hanya satu jabatan di NU yang belum beliau emban, yakni Rais 'Am. Beliau sempat menjadi kandidat Rais 'Am dalam dua kali Muktamar NU, di Makassar 2010 dan Jombang 2015.
Soal jasa beliau terhadap NU tidak usah ditanyakan. Beliau berhasil menjadi nahkoda NU dalam dua periode, 1999-2009. Goncangan-goncangan NU berhasil beliau atasi.
Kiai Hasyim termasuk salah satu Kiai NU yang punya kemampuan orasi memikat. Sebelum memulai pidato, beliau akan menunduk sambil membaca doa untuk memulai pidato. Setelah beberap saat, wajah beliau akan menatap auidien dengan ucapan salam yang agak pelan tapi penuh wibawa, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Awal pidato selalu pelan, kalimatnya tertata. Di tengah pidato pasti diselingi dengan joke dan sentilah, khas kiai NU. Beliau pintar memancing audiennya tertawa.
Setelah pidato, Kiai Hasyim biasanya akan bertanya kepada orang-orang terdekatnya, "yak apa, yak apa. Pidato saya tadi lumayan, setengah lumayan atau lumayan-lumayan," candanya. Kalau tidak itu, beliau akan bertanya, "apa yang lucu dari pidato saya kok orang-orang tertawa dengan pidato saya". Itulah Kiai Hasyim Muzadi. Diksi-diksinya selalu memikat.
Selamat jalan Kiai. Semoga Kiai Husnul Khotimah. Doakan kami bisa meneruskan perjuanganmu. [dutaislam.or.id/ab]