Iklan

Iklan

,

Iklan

Antara HTI dan Khawarij Saling Bertemu di Titik Ini

13 Mei 2017, 18:56 WIB Ter-Updated 2024-08-28T23:45:37Z
Download Ngaji Gus Baha

Oleh Ustadz Huda Willy

Dutaislam.or.id - HTI adalah ormas yang pemikirannya sama persis seperti khawarij; golongan pemberontak pemerintahan Ali Bin Abi Thalib yang mereka dengungkan adalah tidak ada hukum kecuali hukum Allah, namun yang demikian disangkal oleh dawuhnya Ali Bin Abi Thalib:

نعم لا حكم الا الله، كلمة حق يبتغي بها باطل، حكم الله انتظر فيكم

Mereka menganggap Ali adalah kafir karena dalam perkara hukum mengambil kebijakan dari Abi Musa al-Asyari, sama seperti HTI yang menganggap pemerintahan ini. Negara Indonesia yang berideologi Pancasila dan UUD 45 dituduh penganut thagut karena mengambil kebijakan dari ulama-ulama Nusantara. 

Padahal ulama-ulama nusantara sudah memikirkan matang-matang dengan menyelenggarakan bahsul masail ulama se-Jawa dan Madura yang dikomandani oleh Hadratus Syaikh Hasyim Asyari. Kajian itu, pada mulanya berasal dari satu pertanyaan Presiden Soekarno, bagaimana hukum membela negara menurut agama? 

Secara tegas, forum bahsul masail memutuskan "wajib fardhu ain" bagi tiap-tiap muslim yang berada pada jarak radius 94 km (jarak di mana umat Islam diperkenankan shalat jama’ dan qashar). Adapun mereka yang berada di luar jarak tersebut berkewajiban membantu saudara-saudaranya yang berada dalam jarak radius 94 km tersebut.

Terkait Pancasila ulama-ulama NU sudah memberi pendapat; diantaranya adalah
01) KH. Hasyim Asyari: agama dan nasionalisme adalah dua kutub yang tidak berseberangan. Nasionalisme adalah bagian dari agama, dan keduanya saling menguatkan.

02) KH. Ahmad Shidiq: Kita tidak usah mempertentangkan NU dengan asas negara. Karena NU tidak berbicara mengenai asas. Melainkan tujuan, dan tujuannya adalah melaksanakan semua yang akan menjadikan kemaslahatan Ummat Islam. NU menerima Pancasila berdasarkan pandangan syariah bukan semata-mata pandangan politik.

03) KH. R. Asad Syamsul Arifin: Islam wajib menerima Pancasila, dan haram hukumnya bila menolak. Sila pertama itu selaras dengan doktrin tauhid dan ayat qul hu wallahu ahad.

04). KH. Bisri Syansuri: Sekarang saya sudah mengerti apa itu Pancasila, sekarang bila ada orang Indonesia, bila orang Islam, orang NU, yang anti pancasila itu berarti anti padaku.

05). KH. Maemun Zubair: PBNU itu kepanjangannya Pancasila Bhineka Tunggal Ika NKRI, dan UUD 45. Jadi, jika ada NU yang tidak suka Pancasila itu berarti tidak NU beneran. [dutaislam.or.id/ab]

Iklan