Iklan

Iklan

,

Iklan

Siapa yang Bermain dengan Isu PKI? Ini Jawaban Gus Nadir

Duta Islam #02
18 Sep 2017, 14:20 WIB Ter-Updated 2024-08-28T09:25:11Z
Download Ngaji Gus Baha
Foto: kompasiana.com 

Dutaislam.or.id - Isu munculnya Partai Komunis Indonesia (PKI) kembali santer terdengar dan ramai di media sosial. Kemarin (17/09/2017), acara yang digelar LBH Jakarta ramai diisukan terkait PKI, dan pada akhirnya dibantah beberapa pihak.

Sebetulnya, siapa sih yang bermain dengan isu PKI? Mengapa Bulan ini menjadi momentum penggorengan isu PKI? Simak cuitan Rais Syuriah PCI NU Australia, Prof. Nadirsyah Hosen atau yang akrab dipanggil Gus Nadir (18/09/2017) berikut ini:

1. Siapa yang bermain dg isu PKI? Belakangan ini isu PKI kembali dimunculkan. Bulan Sept menjadi momentum penggorengan isu PKI. Kenapa?

2. Pemerintah Jokowi diserang dg 3 isu sekaligus: anti Islam, anti demokrasi dan pendukung PKI. Ketiganya secara sistematis terus dimainkan.

3. Pertama, Jokowi dibenturkan dengan ulama dan umat Islam. Momentumnya adalah saat aksi bela Islam berjilid2 menentang Ahok.

4. Jokowi dicitrakan pula melakukan kriminalisasi thd ulama. Dan diserang pula soal kasus Rohingya. Yg intinya Jokowi dianggap anti Islam

5. Kedua, Jokowi dikesankan sebagai diktator lewat Perppu Ormas. Seolah Jokowi anti dengan proses demokrasi dan bertindak dg tangan besi

6. Ketiga, Jokowi terus menerus digoyang dg isu pendukung PKI. Kita fokus bahas hal ketiga ini karena dua isu lainnya sdh sering kita bahas

7. Era perang dingin antara Komunis Uni Soviet dengan Kapitalis Amerika telah berakhir. Tembok Berlin sdh runtuh. Uni Soviet sdh bubar.

8. Saat ini kekuatan komunis direpresentasikan oleh China. Itupun tdk seekstrem Korut. China lebih pada ekspansi ekonomi, bukan militer

9. Di dunia global saat ini, komunisme sdh kehilangan panggung. Makanya aneh kalau dianggap PKI masih hidup dan gentayangan di Indonesia

10. isu PKI mengarah kpd PDI-P yg merupakan anak kandung PNI Soekarno. Menangnya PDI-P = bangkitnya PKI. Absurd, tapi ini yg di-hoax-kan

11. Aktvisi dari kelompok sosialis yg jadi relawan Jokowi jg diserang dg isu PKI. Misal: Teten Masduki, spt yg di-hoax-kan Alfian Tanjung.

12. Semalam isunya diarahkan ke YLBHI. Masa mengepung karena terkena berita hoax lagu genjer-genjer dinyanyikan di gedung YLBHI.

13. Jgn lupa Teten juga dekat dg YLBHI. Maka keduanya dipakai jadi sasaran untuk menyerang Jokowi. Padahal YLBHI jg kritis thd Jokowi

14. Diskusi ttg G30S/PKI di LBH dibubarkan aparat. Jokowi dijepit dg isu anti demokrasi di satu sisi, dan isu pendukung PKI di sisi lain

15. Isu PKI ini akan ssemakin hebat dimainkan kalau berhasil memprovokasi para Kiai pesantren NU. Ini yang harus diwaspadai

16. NU dan juga Gp Ansor dulu berdiri paling depan menghadapi PKI. Banyak Kiai sepuh yg terlibat dan mengalami suasana genting saat itu

17. Hubungan Jokowi dg NU sempat digoyang lewat isu FDS di Kemendikbud. Namun Jokowi, Muhammadiyah dan NU berhasil menyelesaikannya

18. Gagal menggoyang Jokowi lewat benturan NU dan Muhammadiyah, maka skr isu PKI yang digoreng terus secara sistemik n sistematis

19. Kalau sampai para Kiai pesantren NU bergerak akibat provokasi isu PKI ini maka Jokowi akan sulit fokus membangun negara. Kacau-balau!

20. Jokowi yg di-hoax-kan pendukung PKI, bahkan dg keji dituduh anak PKI, akan dibenturkan dg NU dan GP Ansor yg selama ini kokoh jaga NKRI

21. Indikasi para Kiai sdh mulai terpengaruh bisa terpantau. Maka perlu kerjasama PBNU dan Jokowi untuk turun ke pesantren meredam isu ini

22. Kekuatan Jokowi adalah karakternya yg sederhana dan ndeso. Gaya komunikasi ini cocok di hati rakyat dan juga para ulama. Tulus!

23. Inilah modal terbesar Jokowi mempertahankan simpati rakyat dan para Kiai Pesantren melawan ketiga isu di atas yg terus di-hoax-kan

24. Sementara itu para pembantu Jokowi dan aparat TNI/POLRI harus pula mewaspadai ketiga serangan isu di atas, dan jgn sampai buat blunder

25. Saat ini Jokowi bertindak benar saja terus disalahkan, apalagi kalau pemerintah dan aparat bikin blunder.

26. Mari terus kita jaga demokrasi dan negara hukum kita di dalam bingkai Pancasila dan NKRI. Berpolitik dg sehat, bukan dg hoax. [dutaislam.or.id/gg]

Iklan