Foto: Istimewa |
Dutaislam.or.id - Isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) disorot berbagai pihak. Sejumlah pihak menilai isu tersebut terlihat kental dengan kepentingan politik terutama Pilpres 2019. Ada Indikasi pihak parpollah yang bermain untuk kepentingan politiknya.
Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) yang juga menyoroti isu tersebut baru-baru ini telah melakukan survei. Hasilnya, ada indikasi kuat bahwa isu PKI dimainkan oleh salah satu partai politik. Lewat surveinya SMRC responden ditanya pendapatnya soal isu PKI telah bangkit lagi. Hasilnya, 86,8 persen mengaku tidak setuju soal adanya isu kebangkitan PKI. Sisanya 12,6 persen menjawab setuju isu PKI bangkit, dan 0,6 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
Pendukung PKS, Gerindra, dan Prabowo Subianto saat Pemilu 2014 lalu adalah yang paling banyak meyakini bahwa PKI bangkit lagi. Opini tentang kebangkitan PKI cenderung lebih banyak di kalangan muda, perkotaan, terpelajar, dan sejumlah daerah tertentu, terutama Banten, Sumatera, dan Jawa Barat.
"Semua demografi ini beririsan dengan pendukung Prabowo," demikian kesimpulan dari survei sebagaimana dilansir detik.com, Jumat (29/9/2017).
SMRC kemudian menganggap bila keyakinan adanya kebangkitan PKI itu alamiah maka keyakinan bahwa PKI bangkit akan ditemukan secara proporsional di pendukung Prabowo maupun Jokowi, di PKS, Gerinda, dan partai-partai lain juga.
"Ini menunjukkan bahwa opini kebangkitan PKI di masyarakat tidak terjadi secara alamiah, melainkan hasil mobilisasi opini kekuatan politik tertentu, terutama pendukung Prabowo, mesin politik PKS dan Gerindra," demikian bunyi lanjutan kesimpulan survei SMRC.
Survei ini sendiri dilakukan kepada 1.220 responden yang dipilih dengan cara random (multistage random sampling). Margin error 3,1 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Responden yang terpilih diwawancarai lewat tatap muka.
"Isu kebangkitan PKI yang ditujukan untuk memperlemah dukungan rakyat pada Jokowi nampaknya bukan pilihan isu stategis yang berpengaruh," tutup SMRC. [dutaislam.or.id/pin]
Sumber: detik.com
Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) yang juga menyoroti isu tersebut baru-baru ini telah melakukan survei. Hasilnya, ada indikasi kuat bahwa isu PKI dimainkan oleh salah satu partai politik. Lewat surveinya SMRC responden ditanya pendapatnya soal isu PKI telah bangkit lagi. Hasilnya, 86,8 persen mengaku tidak setuju soal adanya isu kebangkitan PKI. Sisanya 12,6 persen menjawab setuju isu PKI bangkit, dan 0,6 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
Pendukung PKS, Gerindra, dan Prabowo Subianto saat Pemilu 2014 lalu adalah yang paling banyak meyakini bahwa PKI bangkit lagi. Opini tentang kebangkitan PKI cenderung lebih banyak di kalangan muda, perkotaan, terpelajar, dan sejumlah daerah tertentu, terutama Banten, Sumatera, dan Jawa Barat.
"Semua demografi ini beririsan dengan pendukung Prabowo," demikian kesimpulan dari survei sebagaimana dilansir detik.com, Jumat (29/9/2017).
SMRC kemudian menganggap bila keyakinan adanya kebangkitan PKI itu alamiah maka keyakinan bahwa PKI bangkit akan ditemukan secara proporsional di pendukung Prabowo maupun Jokowi, di PKS, Gerinda, dan partai-partai lain juga.
"Ini menunjukkan bahwa opini kebangkitan PKI di masyarakat tidak terjadi secara alamiah, melainkan hasil mobilisasi opini kekuatan politik tertentu, terutama pendukung Prabowo, mesin politik PKS dan Gerindra," demikian bunyi lanjutan kesimpulan survei SMRC.
Survei ini sendiri dilakukan kepada 1.220 responden yang dipilih dengan cara random (multistage random sampling). Margin error 3,1 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Responden yang terpilih diwawancarai lewat tatap muka.
"Isu kebangkitan PKI yang ditujukan untuk memperlemah dukungan rakyat pada Jokowi nampaknya bukan pilihan isu stategis yang berpengaruh," tutup SMRC. [dutaislam.or.id/pin]
Sumber: detik.com