Iklan

Iklan

,

Iklan

Kronologi Nur Raharja di Semarang Saat Sebut Banser Nggatheli Hingga Cabut Taubat Maafnya

18 Okt 2017, 18:07 WIB Ter-Updated 2024-08-28T00:59:19Z
Download Ngaji Gus Baha

Oleh Rifki

Dutaislam.or.id - Tindakan yang dilakukan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Semarang sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku di kesatuan, dan tidak melanggar hukum. Untuk meluruskan kabar viral soal permintaan maaf Sugi Nur Raharja, dengan ini GP Ansor Semarang menyampaikan release terkait kronologi kejadian.

Mulanya, GP Ansor Semarang mendapatkan informasi adanya kegiatan "Galang Dana untuk Rohingya dalam Festival Muharram" yang akan diselenggarakan pada 15 Oktober 2017 di Masjid Al Hikmah Pedurungan Semarang dan Masjid At Taqwa Halmahera Semarang Timur, yang rencananya memang menghadirkan Sugi Nur Raharja (nama punggung atau panggung: Gus Nur, red).

Dalam catatan GP Ansor, Gus Nur dikenal melalui media sosial dengan konten bernuansa provokatif. Dari video yang banyak diunggah di pelbagai media sosial, pria yang sekarang tinggal di Palu Sulawesi itu sering menyampaikan pernyataan yang menyinggung dan menjelek-jelekkan NU, Ansor/Banser, Pemerintah, juga TNI/Polri. Atas dasar tersebut, GP Ansor Semarang segera bertindak, memantau kegiatan tersebut.

Kegiatan pertama, dilaksanakan di masjid Al Hikmah Pedurungan, Semarang. Ceramah yang dimulai pukul 12.15 WIB itu, pada bagian awal Gus Nur berbicara dengan nada menggebu-gebu dan sempat mengatakan "Banser Nggatheli".

Selanjutnya ia memulai menyebar propaganda dengan membandingkan antara Banser, KOKAM dan HTI. Di tengah-tengah ceramah seorang panitia naik ke panggung dan berbisik padanya lalu dalam sekejap ia menurunkan intonasi ceramah dan menjadi lebih santun. Selanjutnya panitia mulai membatasi pertanyaan.

Malam harinya, kegiatan dilanjutkan ke Masjid At-Taqwa Halmahera, Semarang Timur. Dimulai pukul 20.00 hingga 22.15 WIB. Dalam acara ini tidak ada pernyataan sepanas seperti yang disampaikan di Pedurungan sebelumnya.

Seusai acara, beberapa personil Banser mendatangi panitia untuk bertemu dengan pria yang biasa dipanggil Gus Nur tersebut. Beberapa personil Banser menemui Sugi Nur Raharja di mobilnya. Kemudian salah satu Banser masuk ke dalam mobil dan membawanya menuju Polrestabes Semarang.

Sekitar pukul 23.00 WIB dilakukan mediasi atas statemennya yang sempat keluar pada siang itu serta beberapa statementnya yang diunggah ke berbagai media sosial. Dalam mediasi tersebut, yang bersangkutan menyatakan permohonan maaf pada rekan Banser. Dan pihak Banser pun menerima permohonan maafnya dengan lapang dada.

Sebagai sebuah janji agar dia tidak mengulangi perbuatannya, permohonan maaf ditulis dalam bentuk surat pernyataan permohonan maaf bermaterai, yang ditandatangan oleh Sugi Nur Raharja bersama GP Ansor Semarang (diwakili oleh sekretaris Rahul Saiful Bahri dan Polrestabes Semarang).

Namun ternyata hasil mediasi tidak dipatuhi dengan baik. Pada malam harinya, Senin (16/10/2017), Sugi Nur Raharja mengunggah videonya di Semarang dengan caption yang memojokkan Banser. Dia juga memposting status di akun "Gusnur Ngaji Bareng" dengan foto provokatif yang menyakitkan Banser. [dutaislam.or.id/ab]

Iklan