Dutaislam.or.id - Surat keberatan yang dilayangkan PCNU Garut atas rencana kedatangan Bachtiar Nasir dan Amad Shabri Lubis yang dinilai ceramahnya tidak menyejukkan, cenderung melukai dan meresahkan masyarakat, malah ditanggapi provokatif oleh Laskar Pembela Islam (LPI) Cirebon dengan menyebut khawatir terjadi 'pertumpahan darah'. Naudzubillah.
Mengetahui hal tersebut, Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (PC-GP) Ansor dan Ansor Serba Guna (Banser) mengeluarkan pernyataan sikap agar LPI Cirebon tidak memperkeruh suasana.
"Meminta agar LPI Kabupaten Cirebon untuk tidak memperkeruh suasana dengan menyebut kemungkinan 'pertumpahan darah'. Pernyataan tersebut sangat provokatif dan terkesan menentang warga Nahdliyin," tulis surat pernyataan yang diterima redaksi Dutaislam.or.id (08/11/2017).
PC GP Ansor Cirebon juga meminta agar LPI Cirebon tidak ikut campur urusan masyarakat Garut. Pihaknya menuntut LPI Cirebon agar mencabut surat pernyataan yang sudah tersebar itu.
Berdasarkan pengamatan PC GP Ansor Cirebon, ternyata pernyataan serupa juga dibuat LPI daerah lain. "Ini berarti ada upaya sistematis dan struktural untuk memperluas area konflik untuk memancing kalangan Nahdliyin di daerah lain," lanjutnya.
Oleh sebab itu, pihak PC GP Ansor Cirebon menghimbau kepada seluruh kader Ansor dan Banser khususnya di Kabupaten Cirebon untuk tidak terpancing dan tetap satu komando.
Surat yang ditandatangani oleh Ketua PC GP Ansor Cirebon HM Ujang Busthami, sekretaris Masyhuri Wahid, dan Kasatkorcab Banser Abdul Rohman tersebut agar publik mengetahui mana aksi, mana reaksi, dan siapa yang terbiasa bermain sebagai korban (play victim). [dutaislam.or.id/gg]