Foto: Akun twitter @GunRomli |
Dutaislam.or.id - Mohamad Guntur Romli atau yang akrab dipanggil Gun Romli melalui akun twitternya @GunRomli memberikan komentar atas diadakannya tabligh akbar di Garut Sabtu, (11/11/2017) kemarin.
"Bendera Hizbut Tahrir (HTI) yang Pro Khilafah Berkibar di Tabligh Akbar di Garut, Mengapa Aparat Diam?," katanya Ahad (12/11/2017), sambil melampirkan foto-fotonya.
Melihat status Gun Romli tersebut, Gus Nadir, melalui akun twitter @na_dirs menimpalinya. "Jadi bendera ISIS di rutan dibiarkan aparat, dan bendera HTI di Garut jg dibiarkan," kata Gus Nadir.
Menurut Gus Nadir, hal itu terjadi kemungkinan karena bendera tersebut ada kalimat tauhidnya, sehingga menjadikan aparat gamang mau bertindak.
Selain itu, Gus Nadir juga menulis, "Kalau Banser yg bergerak nanti pada rame deh."
Sebagaimana diketahui, rencana kehadiran Bachtiar Nasir dan Shobri Lubis dalam tabligh akbar itu, sebelumnya ditolak oleh pihak PCNU Garut dan beberapa pondok pesantren. Mereka menolaknya bukan karena tabligh akbarnya, tapi karena adanya dua penceramah itu.
Baca: Bukan Hanya PCNU, Pesantren-pesantren di Garut Juga Menolak Bachtiar Nasir dan Ahmad Shabri Lubis
Namun hingga harinya kemarin, tabligh akbar dengan penceramah tersebut ternyata tetap terlaksana dengan pemandangan-pemandangan seperti itu. [dutaislam.or.id/gg]
"Bendera Hizbut Tahrir (HTI) yang Pro Khilafah Berkibar di Tabligh Akbar di Garut, Mengapa Aparat Diam?," katanya Ahad (12/11/2017), sambil melampirkan foto-fotonya.
Melihat status Gun Romli tersebut, Gus Nadir, melalui akun twitter @na_dirs menimpalinya. "Jadi bendera ISIS di rutan dibiarkan aparat, dan bendera HTI di Garut jg dibiarkan," kata Gus Nadir.
Menurut Gus Nadir, hal itu terjadi kemungkinan karena bendera tersebut ada kalimat tauhidnya, sehingga menjadikan aparat gamang mau bertindak.
Selain itu, Gus Nadir juga menulis, "Kalau Banser yg bergerak nanti pada rame deh."
Sebagaimana diketahui, rencana kehadiran Bachtiar Nasir dan Shobri Lubis dalam tabligh akbar itu, sebelumnya ditolak oleh pihak PCNU Garut dan beberapa pondok pesantren. Mereka menolaknya bukan karena tabligh akbarnya, tapi karena adanya dua penceramah itu.
Baca: Bukan Hanya PCNU, Pesantren-pesantren di Garut Juga Menolak Bachtiar Nasir dan Ahmad Shabri Lubis
Namun hingga harinya kemarin, tabligh akbar dengan penceramah tersebut ternyata tetap terlaksana dengan pemandangan-pemandangan seperti itu. [dutaislam.or.id/gg]