Saat Felix Siauw Kampanye "Cara Membangkitkan Khilafah" |
Dutaislam.or.id - Sebelum penolakan Felix Siauw, langkah-langkah prosedural sudah dilakukan. Hari Sabtu (28 Oktober 2017), PCNU dan PC GP Ansor Bangil Pasuruan mendapatkan informasi akan ada kajian dengan narasumber Felix Siauw.
Saat itu juga, atas instruksi dari PCNU, maka PC GP Ansor Bangil meminta kepada Forkompimda untuk dilakukan dialog dengan narasumber sebelum mengisi acara di masjid Manarul tersebut.
Karena tidak ada tanggapan dari narasumber dan panitia, maka pada hari Selasa secara resmi PC GP Ansor Bangil melayangkan surat keberata.
Hari Kamis pagi, Forkompimda membahas masalah ini. Ada yang ganjil, Ansor Bangil tidak diundang. Harusnya, Ansor Bangil diundang karena Ansor Bangil yang menyatakan keberatan kepada kepolisian sebelumnya.
Lalu Kamis malam, ada pertemuan lagi yang dihadiri Habib Zaenal, Muspika Bangil, PCNU dan Ansor Bangil di rumah KH. Ahmad Rifa'i. Dalam pertemuan itu, terjadi kesepakatan bahwa Ansor dan Banser akan menjaga serta turut serta dalam Kajian Ilmiyah di Manarul, dengan syarat Felix bersedia menandatangani surat pernyataan yang isinya adalah:
Selanjutnya, Habib Zainal Abidin dan Muspika meluncur ke Masjid Manarul untuk menemui panitia. Kemudian terjadilah kesepakatan bahwa akan ada pertemuan lagi setelah shalat Jumat, antara Muspika, panitia dan Ansor Bangil di Kantor Kecamatan Bangil.
Namun sayangnya, ditungu hingga jam 14.10 WIB, panitia tidak hadir dalam pertemuan tersebut meski Muspika sudah kontak berkali-kali. Baca: Nyinyir, Felix Siauw Nyonyorin NU dengan Sebutan "Pentol Ganas".
Hasil pertemuan tersebut adalah, sebelum masuk Pasuruan untuk hadir sebagai pembicara, Felix Siauw harus menandatangani surat pernyataan di Bandara Juanda. Kepolisian bersama panitia dan Ansor Bangil turut serta menjemput Felix di Bandara Juanda.
Jika Felix berkenan menandatangani, maka Ansor Bangil siap mengawal dan menjaga keamanan Felix serta akan duduk bersama mendengar kajian ilmiah atau pengajiannya.
Jumat malam, 3 November 2017, Kapolres mengadakan pertemuan yang dihadiri Habib Zainal Abidin, panitia (ustadz Ridwan) dan ketua Ansor Bangil. Mereka sepakat menyodorkan surat pernyataan tersebut kepada Felix Siauw.
Dalam pertemuan tersebut, Kapolres bertanya kepada panitia, "Felix datang jam berapa dan naik pesawat apa?". Namun sayangnya panitia tidak bisa menjawab atau terkesan menutupi detailnya kedatangan Felix di bandara.
Dengan mengendarai tiga mobil rombongan panitia, kepolisian dan Ansor berangkat bersama menuju Bandara Juanda. Ketika mau masuk tol, panitia meminggirkan kendaraan dengan berbagai alasan.
Setelah menunggu lama, ternyata ada info bahwa Felix sudah ada di Masjid Manarul. Akhirnya, di Masjid Manarul itu, kepolisian menyodorkan surat pernyataan tersebut dan Felix menolak menandatanganinya.
Karena menolak, kepolisian kemudian mempersilakan Felix Siauw keluar dari masjid dengan pengawalan kepolisian menuju ke rumah temannya, di daerah Sidogiri, bukan di Pesantren Sidogiri. Baca: Si Felix Angkat Kaki dari Bangil Pasuruan, Tak Tandatangan Akui Pancasila.
Sekira jam 11.00 WIB, ada info bahwa Felix memaksa mau kembali ke Masjid Manarul. Kepolisian bertindak cepat menghadang Felix di sekitaran PIER dan Tol Sidowayah. Felix pun akhirnya dikawal keluar dari tanah Bangil menuju Surabaya.
Ansor Bangil tidak melarang kajian ilmiah bahkan mendukung kajian ilmiah atau pengajian, asalkan si penceramahnya mengakui Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia (NKRI) serta tidak koar-koar khilafah. [dutaislam.or.id/ab]
Keterangan:
Rilis kronologi di atas dikirim kepada Dutaislam.or.id oleh PW Ansor Jawa Timur dan Humas PC Ansor Bangil Pasuruan, Ahad (05/11/2017) dini hari.
Saat itu juga, atas instruksi dari PCNU, maka PC GP Ansor Bangil meminta kepada Forkompimda untuk dilakukan dialog dengan narasumber sebelum mengisi acara di masjid Manarul tersebut.
Karena tidak ada tanggapan dari narasumber dan panitia, maka pada hari Selasa secara resmi PC GP Ansor Bangil melayangkan surat keberata.
Hari Kamis pagi, Forkompimda membahas masalah ini. Ada yang ganjil, Ansor Bangil tidak diundang. Harusnya, Ansor Bangil diundang karena Ansor Bangil yang menyatakan keberatan kepada kepolisian sebelumnya.
Lalu Kamis malam, ada pertemuan lagi yang dihadiri Habib Zaenal, Muspika Bangil, PCNU dan Ansor Bangil di rumah KH. Ahmad Rifa'i. Dalam pertemuan itu, terjadi kesepakatan bahwa Ansor dan Banser akan menjaga serta turut serta dalam Kajian Ilmiyah di Manarul, dengan syarat Felix bersedia menandatangani surat pernyataan yang isinya adalah:
- Mengakui Pancasila/4 pilar,
- Tidak lagi ceramah soal khilafah, dan
- Menyatakan keluar dari HTI.
Selanjutnya, Habib Zainal Abidin dan Muspika meluncur ke Masjid Manarul untuk menemui panitia. Kemudian terjadilah kesepakatan bahwa akan ada pertemuan lagi setelah shalat Jumat, antara Muspika, panitia dan Ansor Bangil di Kantor Kecamatan Bangil.
Namun sayangnya, ditungu hingga jam 14.10 WIB, panitia tidak hadir dalam pertemuan tersebut meski Muspika sudah kontak berkali-kali. Baca: Nyinyir, Felix Siauw Nyonyorin NU dengan Sebutan "Pentol Ganas".
Hasil pertemuan tersebut adalah, sebelum masuk Pasuruan untuk hadir sebagai pembicara, Felix Siauw harus menandatangani surat pernyataan di Bandara Juanda. Kepolisian bersama panitia dan Ansor Bangil turut serta menjemput Felix di Bandara Juanda.
Jika Felix berkenan menandatangani, maka Ansor Bangil siap mengawal dan menjaga keamanan Felix serta akan duduk bersama mendengar kajian ilmiah atau pengajiannya.
Jumat malam, 3 November 2017, Kapolres mengadakan pertemuan yang dihadiri Habib Zainal Abidin, panitia (ustadz Ridwan) dan ketua Ansor Bangil. Mereka sepakat menyodorkan surat pernyataan tersebut kepada Felix Siauw.
Dalam pertemuan tersebut, Kapolres bertanya kepada panitia, "Felix datang jam berapa dan naik pesawat apa?". Namun sayangnya panitia tidak bisa menjawab atau terkesan menutupi detailnya kedatangan Felix di bandara.
Dengan mengendarai tiga mobil rombongan panitia, kepolisian dan Ansor berangkat bersama menuju Bandara Juanda. Ketika mau masuk tol, panitia meminggirkan kendaraan dengan berbagai alasan.
Setelah menunggu lama, ternyata ada info bahwa Felix sudah ada di Masjid Manarul. Akhirnya, di Masjid Manarul itu, kepolisian menyodorkan surat pernyataan tersebut dan Felix menolak menandatanganinya.
Karena menolak, kepolisian kemudian mempersilakan Felix Siauw keluar dari masjid dengan pengawalan kepolisian menuju ke rumah temannya, di daerah Sidogiri, bukan di Pesantren Sidogiri. Baca: Si Felix Angkat Kaki dari Bangil Pasuruan, Tak Tandatangan Akui Pancasila.
Sekira jam 11.00 WIB, ada info bahwa Felix memaksa mau kembali ke Masjid Manarul. Kepolisian bertindak cepat menghadang Felix di sekitaran PIER dan Tol Sidowayah. Felix pun akhirnya dikawal keluar dari tanah Bangil menuju Surabaya.
Ansor Bangil tidak melarang kajian ilmiah bahkan mendukung kajian ilmiah atau pengajian, asalkan si penceramahnya mengakui Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia (NKRI) serta tidak koar-koar khilafah. [dutaislam.or.id/ab]
Keterangan:
Rilis kronologi di atas dikirim kepada Dutaislam.or.id oleh PW Ansor Jawa Timur dan Humas PC Ansor Bangil Pasuruan, Ahad (05/11/2017) dini hari.