Bendera Khilafah Bereseliweran, Foto: Istimewa |
Dutaislam.or.id - Gempuran terhadap NU dan Banser terus dilancarkan kelompok ekstrim yang diduga kuat anti Pancasila dan NKRI. Ini mengingatkan sejarah masa lalu, NU dan Banser juga difitnah musuh rakyat.
Penulis Buku Islam Nusantara Ahmad Baso ikut berkomentar menguatkan pandangan tersebut.
“Dulu waktu PKI merajalela, PKI nakut-nakutin rakyat bahwa kiai dan Banser itu setan desa, musuh rakyat. Karena mereka tahu NU dan Banser itu harus dihabisin dulu sebelum rebut NKRI,” tulis Ahmad Baso di akun Facebooknya, Ahmad Baso, Selasa (07/10/2017)
Kini, kata Ahmad Baso, muncul PKI gaya baru yang jualan agama. Tentu dengan jargon serupa dalam menyerang NU dan Banser. Tuduhannya Banser anti Islam atau musuh Islam.
Karena mereka tahu NU dan Banser itu harus dilangkahi dulu sebelum rebut atau hancurkan NKRI,” tegasnya.
Berikut screenshot tulisan ali
Ahmad Baso:
Di akhir tulisannya yang hanya dua pragraf itu, Ahmad Baso menilai, mereka tidak bergerak secara bebas. Melainkan sesuai dengan pesanan pihak-pihak yang membiayai.
(Banser dan NU dilangkahi dulu, Red) sesuai pesan sponsor yang biayai mereka,” katanya. [dutaislam.or.id/pin]
Penulis Buku Islam Nusantara Ahmad Baso ikut berkomentar menguatkan pandangan tersebut.
“Dulu waktu PKI merajalela, PKI nakut-nakutin rakyat bahwa kiai dan Banser itu setan desa, musuh rakyat. Karena mereka tahu NU dan Banser itu harus dihabisin dulu sebelum rebut NKRI,” tulis Ahmad Baso di akun Facebooknya, Ahmad Baso, Selasa (07/10/2017)
Kini, kata Ahmad Baso, muncul PKI gaya baru yang jualan agama. Tentu dengan jargon serupa dalam menyerang NU dan Banser. Tuduhannya Banser anti Islam atau musuh Islam.
Karena mereka tahu NU dan Banser itu harus dilangkahi dulu sebelum rebut atau hancurkan NKRI,” tegasnya.
Berikut screenshot tulisan ali
Di akhir tulisannya yang hanya dua pragraf itu, Ahmad Baso menilai, mereka tidak bergerak secara bebas. Melainkan sesuai dengan pesanan pihak-pihak yang membiayai.
(Banser dan NU dilangkahi dulu, Red) sesuai pesan sponsor yang biayai mereka,” katanya. [dutaislam.or.id/pin]