Iklan

Iklan

,

Iklan

Bahaya Memutuskan Tali Silaturrahim

1 Des 2017, 03:44 WIB Ter-Updated 2024-08-09T20:18:51Z
Download Ngaji Gus Baha
Ilustrasi: istimewa

Oleh Ustadz Muhammad Al-Habsyi

Dutaislam.or.id - Siapa yang tahan dengan laknat Allah?  Siapa?  Siapa yang mampu merasakan hukuman Allah ini?  Mengapa kalian memutuskan silaturahim?  Mengapa?  Karena apa?  Demi Allah, jika dunia dan segala isinya ini kalian gunakan untuk berbuat zhalim maka (dosanya) tidak bisa menyamai dosa memutuskan silaturahim. 

Alangkah kecilnya dunia dibandingkan dengan sesaat pemutusan silaturahim.  Mengapa kamu ceburkan dirimu ke dalam laknat ini.  Apakah karena “si fulan berkata kepadaku demikian, putranya berkata kepadaku demikian, putrinya berkata begini, ia tidak mengundangku, dia tidak menghomatiku, dan seterusnya.”

Wahai yang berakal, gunakanlah akalmu!  Allah, Tuhanmu yang Maha Agung-lah yang memerintahkanmu untuk menyambung silaturahim.

Saat rahim bergantung di arsy dan berseru kepada Allah memohon perlindungan dari pemutusan silaturahim, Allah Yang Maha Perkasa berkata kepadanya:

اَمَا يُرْضِيْكِ اَنَّ مَنْ وَصَلَكِ وَصَلْتُهُ وَمَنْ قَطَعَكِ قَطَعْتُهُ

"Relakah kamu (jika) Aku menyambung hubungan dengan yang menyambung hubungan denganmu dan memutuskan hubungan dengan yang memutuskan hubungan denganmu?" (HR Bukhari, Muslim dan Ahmad dengan lafal berbeda).

Jika hubungan dengan Allah telah terputus, kepada siapa ia akan berhubungan?  Ia mengerjakan salat beberapa rakaat dan mengira dirinya telah berbuat baik, membaca sejumlah tasbih dan mengira dirinya telah berbuat baik, padahal Allah memutuskan hubungan dengannya.  Jika Allah telah memutuskan hubungan dengannya, maka kepada siapa ia akan berhubungan?! [dutaislam.or.id/gg]

Iklan

close
Iklan Flashdisk Gus Baha