Iklan

Iklan

,

Iklan

Umpat Kiai Said Binatang, Orang ini Janji Minta Maaf, Tapi Sampai Sekarang Buktinya?

Duta Islam #02
29 Des 2017, 21:09 WIB Ter-Updated 2024-08-27T07:55:38Z
Download Ngaji Gus Baha
Status Baharudin di atas tidak bisa diakses publik, hanya yang berteman saja yang bisa mengaksesnya.

Dutaislam.or.id - Berawal dari video yang di share oleh akun Baharudin pada tanggal 12 November 2017 yang lalu yang berisi potongan video Kiai Said Aqil Siradj yang sudah di pelintir oleh golongan yang tidak suka dengan beliau sebagai ketua PBNU, Akun Baharudin menuliskan caption dengan maksud bertanya pada netizen. "Jika ada yg ahli tafsir, apa yang di maksud NU cabang Kristen," ungkapnya di wall facebook dengan membagikan dua postingan video yang sudah diplintir.

Sontak saja banyak tanggapan dari Netizen tentang video tersebut. Ada yang ngelus dada, namun ada juga yang bereaksi bulying hingga akhirnya mengeluarkan kata kata yang tak pantas yang dikeluarkan oleh akun atas nama Ferry Anugrah. (Nama-nama yang bewarna merah bisa anda klik untuk menuju ke akun facebooknya-red.)

Akun Ferry Anugrah menuliskan kata kata yang sangat tak pantas. "Akil bah gile babi ... kalu qu sih kalikan nol jak binatang satu ini," ungkap akun Ferry dengan kejamnya.


Dari ungkapan Ferry tersebut kontan saja memicu reaksi dari berbagai netizen, termasuk dari PC NU Kayong Utara, Kalimantan Barat dan warga net yang lainnya.

Menurut keterangan dari sumber Dutaislam.or.id Miftahul Huda di Kayong Utara, sebenarnya dari beberapa pengurus NU sudah tidak sabar ingin melaporkan ke pihak berwajib, namun mereka masih banyak pertimbangan, terutama menjaga ukhuwah islamiyyah denga saling tabayun dan mengutamakan silaturahmi.

"Mereka membatalkan rencana tersebut serta memilih bersabar dan menegur secara halus saja lewat mesenger.," kata Huda, Jum'at (29/12/2017).

Beberapa hari kemudian, lanjutnya, akun Ferry Anugrah menghubungi Kiai Rudy Izzatul Maulia, yakni salah satu pengurus NU Kayong Utara. Ia berjanji akan bertemu untuk menjelaskan, mengklrafikasi dan meminta maaf atas ungkapannya. "Gayung pun bersambut, para pengurus bersabar dan menunggu kedatangan Ferry tersebut terhitung dari postingan dishare oleh akun Baharudin yakni 12 November 2017," jelas Huda.

Huda mempertanyakan janji tersebut, pasalnya hingga saat ini sudah terhitung satu bulan lebih (sekarang sudah tanggal 29 Desember 2017), akun yang bernama Ferry Anugrah yang bekerja di salah satu Perusahaan swasta perumahan di Kayong Utara dan ia bermukim di Ketapang tersebut hingga kini tidak ada muncul batang hidungnya ke kantor PC NU atau mendatangi salah satu pengurus NU.

"Mungkin ia sudah lupa akan peristiwa penghinaan yang dipicu dari video plintiran kaum penitas ulama, dan mungkin pengurus PC NU dikira tidak ada apa apanya, maka barang kali ia tidaklah muncul batang hiudungnya lalu kemudian abai dengan apa yang ia lakukan di masa lalu," katanya.

Keterangan Huda, Pengurus PC NU Kayong Utara tidak menuntut lebih pada Ferry, mereka hanya menuntut janjinya untuk datang serta diskusi bil mauidhoh, jangan sampai peristiwa serupa terulang kembali  dan jangan sampai mudah termakan berita hoax atau plintiran.

KH Nazril Hijar dalam saat dihubunginya via telpon menghimbau kepada warga net untuk bijaksana menilai berita yang mana hoax dan yang provokasi. "Boleh membenci tapi jangan sampai mencaci, apalagi di sosial media yang diketahui banyak publik, mari kita jaga ukhuwah islamiyah dan basariyah untuk memperkuat bangsa ini agar tidak terpecah belah," ungkap KH. Nazril Hijar (28/12/2017).

Di tambahkannya lagi jika ia dan pengurus PC NU Kayong Utara dengan rendah hati menerima silaturahmi jika ada yang ingin bertanya atau bertabayyun terkait pemberitaan yang akhir akhir ini menyudutkan para ulama, khususnya KH Said Aqil Siraj yang sering kali dibuly di medsos. Pihaknya sangat menyayangkan jika ada pihak-pihak yang hanya nyinyir di medsos namun tidak mau tabayyun.

"Saya sedih dengan ulama ulama kita yang saat ini jadi bahan buli di medosos, ini bukan akhlak kita umat Islam, kalau ada orang luar sana membuli kita jangan ikut-ikutan membuli, adab kita sebagai orang ASWAJA selalu menghormati walau berbeda pendapat, jika memang sudah sulit ya diingatkan baik baik, jika ada yang masih belum di pahami coba khusnuzon saja jangan sampai membenturkan ulama-ulama kita," tegas KH Nazril. [dutaislam.or.id/gg]

Iklan