Foto: Istimewa |
Dutaislam.or.id - Ditolaknya usulan bakal calon yang diajukan Presidium Alumni 212 kepada tiga Partai, Gerindra, PAN, dan PKS telah membuka kedok sesungguhnya motif aksi berjilid-jilid di DKI Jakarta tempo lalu. Jelas dan terang bahwa aksi yang katanya bela Islam dan semangat Al-Maidah 51 hanya politik berkedok agama.
Agama telah menjadi alat untuk membodohi masyarakat dan pemeluk agama yang taat. Mereka yang merasa agamanya dinista lantas berduyun-duyun datang ke Jakarta untuk melakukan aksi bela agama. Padahal mereka telah dibodohi demi syahwat politik dan kekuasaan.
Aksi 212 dan Semangat Al Maidah 51 adalah gerakan politik untuk memenangkan Anis-Andi. Tak dapat disangkal lagi. Ini juga bukan fitnah atau mengada-ngada. Karena yang mengatakan bukan orang yang kotra pemahaman dengan pendukung aksi 212. Tapi bagian dari aksi 212 tersebut. Dialah Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Al-Khaththat. Al Khattath mengakui itu ketika jumpa pers La Nyalla Mattality di Restoran Mbok Berek, Jl Prof Dr Soepomo, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (11/1/2017).
Bahkan kejadiaan serupa sudah direncanakan di tempat-tempat lain. Tak hanya di Jakarta. Beruntungnya usulan rekom mereka tak satupun ada yang diterima. Sehingga rencana itu kemungkinan besar gagal dan tidak akan terjadi.
Berikut ini simak baik-baik pernyataan langsung Al Khattath sebagaimana dilansir detik.com:
"Nah tentunya saya nggak tahu mungkin apa ada mispersepsi dari ketiga partai bahwa seolah-olah kami mendukung dengan memberikan cek kosong. Nah ini yang mungkin pemahaman mereka seperti itu, padahal kita mendukung munculnya Gubernur Anies-Sandi itu adalah dengan semangat 212, semangat Al Maidah 51. Oleh karena itu, kita berharap hal itu terjadi di temapt-tempat yang lain," demikian kata Al Khattath.
Sudah jelas kan? Sudah tidak akan ngotot membantah lagi bahwa aksi 212 bukan murni bela agama? Akalnya sudah waras kan? Mudah-mudahan [dutaislam.or.id/pin]
Agama telah menjadi alat untuk membodohi masyarakat dan pemeluk agama yang taat. Mereka yang merasa agamanya dinista lantas berduyun-duyun datang ke Jakarta untuk melakukan aksi bela agama. Padahal mereka telah dibodohi demi syahwat politik dan kekuasaan.
Aksi 212 dan Semangat Al Maidah 51 adalah gerakan politik untuk memenangkan Anis-Andi. Tak dapat disangkal lagi. Ini juga bukan fitnah atau mengada-ngada. Karena yang mengatakan bukan orang yang kotra pemahaman dengan pendukung aksi 212. Tapi bagian dari aksi 212 tersebut. Dialah Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Al-Khaththat. Al Khattath mengakui itu ketika jumpa pers La Nyalla Mattality di Restoran Mbok Berek, Jl Prof Dr Soepomo, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (11/1/2017).
Bahkan kejadiaan serupa sudah direncanakan di tempat-tempat lain. Tak hanya di Jakarta. Beruntungnya usulan rekom mereka tak satupun ada yang diterima. Sehingga rencana itu kemungkinan besar gagal dan tidak akan terjadi.
Berikut ini simak baik-baik pernyataan langsung Al Khattath sebagaimana dilansir detik.com:
"Nah tentunya saya nggak tahu mungkin apa ada mispersepsi dari ketiga partai bahwa seolah-olah kami mendukung dengan memberikan cek kosong. Nah ini yang mungkin pemahaman mereka seperti itu, padahal kita mendukung munculnya Gubernur Anies-Sandi itu adalah dengan semangat 212, semangat Al Maidah 51. Oleh karena itu, kita berharap hal itu terjadi di temapt-tempat yang lain," demikian kata Al Khattath.
Sudah jelas kan? Sudah tidak akan ngotot membantah lagi bahwa aksi 212 bukan murni bela agama? Akalnya sudah waras kan? Mudah-mudahan [dutaislam.or.id/pin]