Iklan

Iklan

,

Iklan

(15) Wali Paidi Lupa Kecantikan Mulan Jameela Karena Ucapan Mas Sakti Ini

12 Jan 2018, 10:41 WIB Ter-Updated 2024-08-27T06:29:10Z
Download Ngaji Gus Baha

Dutaislam.or.id - Usai shalat Magrib, Wali Paidi langsung menuju Jalan Sokarno-Hatta, Malang. Dari jalan itu Wali Paidi belok ke kiri. Setelah berjalan hampir satu kilo, Wali Paidi melihat habib yang dicarinya, habib yang dikiranya tukang becak. Wali Paidi melihat habib tersebut memasuki sebuat toko distro. Wali Paidi mengarahkan sepedanya ke kanan, tertampang tulisan didepan toko "MORKL" outlet.

Wali Paidi celingak celinguk di depan toko, mencari habib yang lari ke sana, "mungkin aku salah lihat, kok ia tak ada ada di sini," batinnya.

Tak lama kemudian keluar pemuda jangkung agak kurus menghampiri Wali Paidi, "kang, katanya mondok, kok keluyuran sampai kesini?" Kata pemuda itu.

"Wah wah, mas sakti toh, kok bisa di sini?" Wali Paidi tentu kaget. Kurus tapi bisa melayang sukses menyusul Wali Paidi.

Ternyata Wali Paidi mengenal pemuda jangkung itu. Dialah mas sakti yang oleh Wali Paidi sudah dianggap sebagai kakak tuanya, walau umurnya masih di bawah Wali Paidi.

Setelah saling mengolok-ngolok khas wahabi, eh khas santri, mas sakti mengajak masuk Wali Paidi ke dalam toko, "ayo ngopi diatas aja kang!" ajaknya.

Mas Sakti menaiki tangga menuju ke atas toko Wali Paidi serta melanjutkan obrolan sambil ngopi, kadang mereka tertawa lepas, dan kadang pula. disela-sela obrolan mereka, berdua bilang: Amin....Amin...!

Wali Paidi menselonjorkan kaki dan merebahkan tubuhnya. Di depannya, duduk mas sakti sambil membaca koran bekas.

"Baca apa mas?"

"Ini baca Ahmad Dhani didemo," jawab Mas Sakti

"Soal apa mas?"

"Ini Ahmad Dhani pas konser menginjak lafadz Allah, kan logo Band Dewa itu ada rangkaian lafadl Allah, sedang lantai panggungnya ada gambar besar logo Dewa yang ada lafads Allah tersebut".

"Menurut sampeyan gimana, mas?"

Mas Sakti terdiam agak lama. Setelah menaruh korannya dan menyeruput kopinya, mas sakti menyalakan rokok Mild-nya, kemudian berkata:

"Menurut syariat, Dhani ini salah, tapi hakekatnya kita semua ini berdiri di atas lafadl Allah".

"Maksud dan contoh jelasnya gimana mas?" Tanya Wali Paidi. Orang ini Wali rendahan, banyak tanya.

Mas Sakti berdiri memanggil temannya yang ada di bawah, "Ping, tolong ambil kaca mata di bawah, terus bawa kesini," pinta Mas Sakti kepada rewang tokonya.

Tidak lama kemudian datang teman Mas Sakti membawa kacamata dan menyerahkan kepada Mas Sakti, "Kamu pakai kacamata ini!" Pinta Mas Sakti sambil menyerahkan kacamatanya kepada Wali Paidi.

Wali Paidi duduk, dan memakai kaca mata yang diberikan Mas sakti.

"Ya Allah....Allahu Akbar....!" jerit Wali Paidi.

Dalam pandangan Wali Paidi seluruh dinding toko dan lantainya terangkai lafads Allah. Wali Paidi kemudian mengarahkahkan pandangannya ke bawah, lantai yang didudukinya, yang juga terangkai banyak lafadl Allah. Banyak banget.

Wali Paidi agak ketakutan melihat ini semua, dan Wali Paidi juga melihat nafas yang keluar dari hidung Mas Sakti membentuk lafadl Allah. Dalam pandangan Wali Paidi, seluruh permukaan bumi ini ada rangkaian lafadl Allahnya.

Dengan berlinang air mata takjub, Wali Paidi menyerahkan kembali kacamata itu kepada Mas Sakti.

Tersenyum, Mas Sakti mengatakan begini: "Andai hijab hati kita dibuka oleh Allah, maka seluruh benda dan seluruh permukaan bumi terangkai lafadl Allah, betapa tidak punya malunya kita kalau kita berbuat maksiat di atas rangkaian lafadl Allah, mungkar kepadanya. Sedangkan kita berada berada di atas buminya".

Wali Paidi semakin tesedu-sedu, dan tidak bisa dicegah, Wali Paidi menangis keras, lupa kalau Mulan Jameela sekarang adalah istri Ahmad Dhani. [dutaislam.or.id/ab]

Iklan