Dutaislam.or.id - Wali Paidi tertidur di serambi masjid pondok. Setelah selesai menyapu halaman pesantren, Wali Paidi pergi ke serambi masjid sebelah kiri dan menjalankan shalat dhuha dan tertidur pulas.
Dalam tidurnya, Wali Paidi bermimpi melihat seorang Pastor Katolik di sebuah gereja yang sangat besar. Terlihat, pastor itu terlihat membaca kitab Injil, "Injil Perjanjian Lama ini isinya lebih sempurna," ucap sang pastor.
Wali Paidi seakan melihat film tentang kehidupan singkat seorang pastor panutan semua orang Katolik di seluruh dunia. Terlihat oleh Wali Paidi, pastor ini begitu serius membaca Injil Perjanjian Lama hingga beberapa hari itu pastor tidak keluar kamar karena sibuk membaca Injil yang sangat menarik hatinya. Di bab terakhir, pastor membaca, bakal datang Nabi terakhir.
Setelah membaca Injil Perjanjian Lama, pastor ini sulit tidur, dia kepikiran tentang sosok Nabi terakhir tersebut. Pastor ini yakin benar sosok Nabi itu adalah orang Islam, yakni Nabi Muhammad yang benar adanya, karena sosok Nabi Muhammad memang sesuai dengan isi Injil Perjanjian Lama yang dibacanya.
Dan ketika pastor ini berkunjung ke Mesir, ia mengambil kesempatan untuk bertemu mufti-mufti Mesir, bertanya mengenai agama Islam. Ia ingin mempelajari Islam lebih dalam. Salah satu mufti Mesir memberikannya hadiah sebuah Al-Quran.
Setelah acara kunjungan di Mesir selesei, dia kembali ke Vatikan dan mulai membaca lembar demi lembar isi Al-Qur'an. Anehnya, pastor ini semakin kagum dengan isi Al-Qur'an yang dibacanya itu. Setiap ada waktu luang, ia selalu membaca Al-Quran. Setelah khatam, dia selalu mengulanginya lagi. Dan, tanpa disadari, dia kemudian mendapatkan kenikmatan membaca Al-Quran.
Lain waktu ketika pastor ini bertemu dengan Mufti Mesir yang memberinya Al-Qur'an waktu itu, pastor ini berkata:
"Aku tidak akan bisa tidur sebelum membaca beberapa ayat dari Al-Qur'an. Terimakasih telah memberikan Al-Qur'an yang begitu mengagumkan ini kepadaku!".
Walau begitu, pastor ini belum mau membaca syahadat meski hatinya sudah yakin mengenai kebenaran agama Islam. Pasalnya, situasi dan kedudukannya tidak memungkinkan untuk melakukan hal tersebut.
Lalu, dalam cerita di mimpinya, Wali Paidi melihat sang pastor tersebut terbaring dalam keadaan sakit dan mendekati ajal. Ketika pastor ini melihat ada malaikat yang datang padanya, pastor ini bertanya, "siapakah anda?"
"Aku adalah Izrail yang disuruh Allah untuk mencabut nyawamu hari ini".
"Sungguh benar apa yang dikatakan di dalam Al-Quran mengenai hal ini".
Ketika ruh pastor ini baru melewati jari-jari kakinya, pastor ini dengan penuh keyakinan berkata, "Asyhadualla ilaha Illa Allah, wa Asyhadu anna Muhammad Rasululullah....".
Dan seketika itu juga Allah mengangkat derajat pastor ini menjadi salah satu walinya. Para wali Allah di seluruh dunia banyak yang menyaksikan bahwa ruh pastor ini keluar menuju ke hadirat Allah dan diberi kenikmatan di sisinya, tidak menuju ke neraka.
Para wali yang melihat hal ini saling bertakbir dan bertahmid memuji kebesaran Allah.
Wali Paidi terbangun dari mimpinya di masjid itu, lalu beranjak pergi ke warung kopi belakang pondok. Baru saja duduk, ia melihat berita di televisi pojok warung memberitakan meninggalnya Paus Yohanes Paulus II di Vatikan. [dutaislam.or.id/ab]
Baca lanjutan edisi selanjutnya, ke 14: Sang Wali Bingung Mendengar Sapu, Sandal dan Lainnya Berdzikir Allah, Tapi Gus Dur Tertawa
Biar paham, baca edisi sebelumnya:
Dalam tidurnya, Wali Paidi bermimpi melihat seorang Pastor Katolik di sebuah gereja yang sangat besar. Terlihat, pastor itu terlihat membaca kitab Injil, "Injil Perjanjian Lama ini isinya lebih sempurna," ucap sang pastor.
Wali Paidi seakan melihat film tentang kehidupan singkat seorang pastor panutan semua orang Katolik di seluruh dunia. Terlihat oleh Wali Paidi, pastor ini begitu serius membaca Injil Perjanjian Lama hingga beberapa hari itu pastor tidak keluar kamar karena sibuk membaca Injil yang sangat menarik hatinya. Di bab terakhir, pastor membaca, bakal datang Nabi terakhir.
Setelah membaca Injil Perjanjian Lama, pastor ini sulit tidur, dia kepikiran tentang sosok Nabi terakhir tersebut. Pastor ini yakin benar sosok Nabi itu adalah orang Islam, yakni Nabi Muhammad yang benar adanya, karena sosok Nabi Muhammad memang sesuai dengan isi Injil Perjanjian Lama yang dibacanya.
Dan ketika pastor ini berkunjung ke Mesir, ia mengambil kesempatan untuk bertemu mufti-mufti Mesir, bertanya mengenai agama Islam. Ia ingin mempelajari Islam lebih dalam. Salah satu mufti Mesir memberikannya hadiah sebuah Al-Quran.
Setelah acara kunjungan di Mesir selesei, dia kembali ke Vatikan dan mulai membaca lembar demi lembar isi Al-Qur'an. Anehnya, pastor ini semakin kagum dengan isi Al-Qur'an yang dibacanya itu. Setiap ada waktu luang, ia selalu membaca Al-Quran. Setelah khatam, dia selalu mengulanginya lagi. Dan, tanpa disadari, dia kemudian mendapatkan kenikmatan membaca Al-Quran.
Lain waktu ketika pastor ini bertemu dengan Mufti Mesir yang memberinya Al-Qur'an waktu itu, pastor ini berkata:
"Aku tidak akan bisa tidur sebelum membaca beberapa ayat dari Al-Qur'an. Terimakasih telah memberikan Al-Qur'an yang begitu mengagumkan ini kepadaku!".
Walau begitu, pastor ini belum mau membaca syahadat meski hatinya sudah yakin mengenai kebenaran agama Islam. Pasalnya, situasi dan kedudukannya tidak memungkinkan untuk melakukan hal tersebut.
Lalu, dalam cerita di mimpinya, Wali Paidi melihat sang pastor tersebut terbaring dalam keadaan sakit dan mendekati ajal. Ketika pastor ini melihat ada malaikat yang datang padanya, pastor ini bertanya, "siapakah anda?"
"Aku adalah Izrail yang disuruh Allah untuk mencabut nyawamu hari ini".
"Sungguh benar apa yang dikatakan di dalam Al-Quran mengenai hal ini".
Ketika ruh pastor ini baru melewati jari-jari kakinya, pastor ini dengan penuh keyakinan berkata, "Asyhadualla ilaha Illa Allah, wa Asyhadu anna Muhammad Rasululullah....".
Dan seketika itu juga Allah mengangkat derajat pastor ini menjadi salah satu walinya. Para wali Allah di seluruh dunia banyak yang menyaksikan bahwa ruh pastor ini keluar menuju ke hadirat Allah dan diberi kenikmatan di sisinya, tidak menuju ke neraka.
Para wali yang melihat hal ini saling bertakbir dan bertahmid memuji kebesaran Allah.
Wali Paidi terbangun dari mimpinya di masjid itu, lalu beranjak pergi ke warung kopi belakang pondok. Baru saja duduk, ia melihat berita di televisi pojok warung memberitakan meninggalnya Paus Yohanes Paulus II di Vatikan. [dutaislam.or.id/ab]
Baca lanjutan edisi selanjutnya, ke 14: Sang Wali Bingung Mendengar Sapu, Sandal dan Lainnya Berdzikir Allah, Tapi Gus Dur Tertawa
Biar paham, baca edisi sebelumnya:
- Wali Paidi (Bag. 1) Hanya Wali Indonesia yang Kemana-Mana Bawa Rokok dan Kopi
- Wali Paidi (Bag. 2) Gagal Pakai "Doa Lipat Bumi", Wali Ini Balik Pulang Naik Pesawat
- Wali Paidi (Bag. 3) Hanya Karena Punya Rokok Tapi Tak Ada Korek, Kerajaan Jin Diobrak-Abrik Wali Sakti Ini
- Wali Paidi (Bag. 4) Sering Shalat di Atas Daun, Pemuda Ini Temui Kiai yang Biasa Jualan Minyak Wangi
- Wali Paidi (Bag. 5) Sang Wali Beri Amalan Cepat "Cling" Naik Haji Tanpa Ijazah Doa Wirid
- Wali paidi (Bag. 6) Saat Joget Bersama "Mulan Jameela", Wali Ini Justru Melihat Paha Berdzikir
- Wali Paidi (Bag. 7) Garam "Suwuk" Sakti dari Wali Paidi Untuk Begal-Bedugal
- Wali Paidi (Bag. 8) Karena Sering Usul ke Gusti Allah, Wali Ini Terkenal "Cerewet" di Jagat Langit Malaikat
- Wali Paidi (Bag. 9) Sang Wali Cerita Ibu Mega yang Ngambek Saat Disebut Bodoh Oleh Gus Dur
- Wali Paidi (Bag. 10) Wali Paidi Bertemu Rasulullah di Gunung Pring Magelang, Apa yang Terjadi?
- Wali Paidi (Bag. 11) Malaikat Datang Membawakan Oleh-oleh Saat Wali Paidi Sakit, Apa Itu?
- Wali Paidi (Bag. 12) Wali Paidi Disebut Gila Karena Makan Kulit Semangka Tong Sampah, Tapi Gembira
Baca: Serial Wali Paidi