Kiai Maruf menerima permintaan maaf Sukmawati Soekarno Putri. |
Dutaislam.or.id – Foto viral Sukmawati Soekarno Putri yang mencium ta’dzim KH Ma’ruf Amin saat mendatangi kantor MUI dalam rangka memberikan penjelasan terkait puisinya yang dianggap menyinggung umat Islam, ternyata membuat kalangan bani onta tidak terima.
Bukan mendukung selesainya kedaguhan puisi itu, mereka justru tertarik dengan foto. Padahal, Kiai Ma’ruf Amin sebagai Ketua Umum MUI sudah menerima maaf Sukmawati Soekarno Putri karena itu bagian dari solusi tanpa demo jalanan.
“Kita ingin perbedaan kita selesaikan lewat dialog untuk cari titik temu. Kalau kami ulama cari solusi makharij, solusi kebangsaan agar tak terjadi konflik,” ungkap Kiai Ma’ruf Amin, Kamis, (05/04/2018), dikutip Dutaislam.or.id dari Pojoksatu.id.
Entah apa maunya mereka ini. Diminta supaya minta maaf sudah dilakukan, tapi justru para bani onta gentian menghina Kiai Ma’ruf dengan menyebutnya “kiai lupa umur” dan “tua nggak ngerti tua”. Innalillah, bukan?
Helmi Alatas, dalam sebuah grup WA yang dikirim ke redaksi Dutaislam.or.id tak terima Kiai Ma’ruf dicium tangan oleh Sukmawati dengan cara menghina dengan kata-kata kotor.
"Akhir zaman, mungkin dia anggap orang pada nggak ngerti hukum kali yaaa. Coba kira-kira menurut antum melihat kiai panutan seperti ini," kata Helmi Alatas bernomor WA di 0817795617.
Lebih dari itu, ia juga membully Sukmawati menggunakan kerudung, "itu cium tangan pakai kerudungnya terpaksa. Akhsan dilepas sekalian. Tangan mulus, lebih putih dari mukanya. Naudzubillah. Sampai si kyai lupa sama umur," Helmi Alatas.
Di lapak lain, Kiai Ma'ruf juga dihina kelompok onta sebagai tua bangka anjing. Pemilik akun Muhammad Andry, dalam sebuah komentar menulis begini:
"Tolol tua bangka njing, dimana letak ukhuwa islamianya, jelas-jelas agama Islam dijelek-jelekkan. Tua gak ngerti tua ente! Gua sleding juga baru tau lu," katanya, dikirimkan aktivis siber ke Dutaislam.or.id, Jumat (06/04/2018) sore.
Mereka lupa bahwa imam besarnya justru terkena kasus yang lebih parah daripada dicium tangan hingga melarikan diri. Kasus cium tangan Kiai Maruf jelas saja bukan karena syahwat. Sukmawati cium tangan karena memposisikan diri sebagai anak yang baik.
Andai saja mereka tahu bahwa Kiai Ma’ruf melakukan perbincangan tertutup dengan Sukmawati selama lebih dari dua jam di Kantor MUI, apakah mereka akan menggoreng lebih sadis? Hanya Bani Onta saja yang tahu. Kencing onta saja diminum, apalagi perempuan cantik.
Silakan kirim ke WA Helmi Alatas. Beritahu dia, jangan iri dengan kiai yang dihormati manusia. Klik Halo Pak Helmi yang Ganteng. Atau klik link WA di bawah ini. [dutaislam.or.id/ab]
Bukan mendukung selesainya kedaguhan puisi itu, mereka justru tertarik dengan foto. Padahal, Kiai Ma’ruf Amin sebagai Ketua Umum MUI sudah menerima maaf Sukmawati Soekarno Putri karena itu bagian dari solusi tanpa demo jalanan.
“Kita ingin perbedaan kita selesaikan lewat dialog untuk cari titik temu. Kalau kami ulama cari solusi makharij, solusi kebangsaan agar tak terjadi konflik,” ungkap Kiai Ma’ruf Amin, Kamis, (05/04/2018), dikutip Dutaislam.or.id dari Pojoksatu.id.
Entah apa maunya mereka ini. Diminta supaya minta maaf sudah dilakukan, tapi justru para bani onta gentian menghina Kiai Ma’ruf dengan menyebutnya “kiai lupa umur” dan “tua nggak ngerti tua”. Innalillah, bukan?
Helmi Alatas, dalam sebuah grup WA yang dikirim ke redaksi Dutaislam.or.id tak terima Kiai Ma’ruf dicium tangan oleh Sukmawati dengan cara menghina dengan kata-kata kotor.
"Akhir zaman, mungkin dia anggap orang pada nggak ngerti hukum kali yaaa. Coba kira-kira menurut antum melihat kiai panutan seperti ini," kata Helmi Alatas bernomor WA di 0817795617.
Lebih dari itu, ia juga membully Sukmawati menggunakan kerudung, "itu cium tangan pakai kerudungnya terpaksa. Akhsan dilepas sekalian. Tangan mulus, lebih putih dari mukanya. Naudzubillah. Sampai si kyai lupa sama umur," Helmi Alatas.
Di lapak lain, Kiai Ma'ruf juga dihina kelompok onta sebagai tua bangka anjing. Pemilik akun Muhammad Andry, dalam sebuah komentar menulis begini:
"Tolol tua bangka njing, dimana letak ukhuwa islamianya, jelas-jelas agama Islam dijelek-jelekkan. Tua gak ngerti tua ente! Gua sleding juga baru tau lu," katanya, dikirimkan aktivis siber ke Dutaislam.or.id, Jumat (06/04/2018) sore.
Mereka lupa bahwa imam besarnya justru terkena kasus yang lebih parah daripada dicium tangan hingga melarikan diri. Kasus cium tangan Kiai Maruf jelas saja bukan karena syahwat. Sukmawati cium tangan karena memposisikan diri sebagai anak yang baik.
Andai saja mereka tahu bahwa Kiai Ma’ruf melakukan perbincangan tertutup dengan Sukmawati selama lebih dari dua jam di Kantor MUI, apakah mereka akan menggoreng lebih sadis? Hanya Bani Onta saja yang tahu. Kencing onta saja diminum, apalagi perempuan cantik.
Silakan kirim ke WA Helmi Alatas. Beritahu dia, jangan iri dengan kiai yang dihormati manusia. Klik Halo Pak Helmi yang Ganteng. Atau klik link WA di bawah ini. [dutaislam.or.id/ab]