Dutaislam.or.id - Mantan Ketua Umum PBNU KH Ahmad Hasyim Muzadi menegaskan bahwa kelompok NU Garis Lurus (GL) bukanlah pengurus dan organisator NU. Karena itu mereka tak paham NU dan perkembangan NU dari masa ke masa.
"Mereka itu tahunya ya fiqih. Semua masalah dilihat dari fiqh,” tegas Kiai Hasyim Muzadi sebagaimana dilansir Duta Islam dari situs Bangsaonline, Rabu (26/10/2016).
"Mereka itu tahunya ya fiqih. Semua masalah dilihat dari fiqh,” tegas Kiai Hasyim Muzadi sebagaimana dilansir Duta Islam dari situs Bangsaonline, Rabu (26/10/2016).
Pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang Jawa Timur dan Depok Jawa Barat tersebut mengatakan itu untuk menjawab polemik di media sosial yang menyudutkan Kiai Hasyim Muzadi seolah-olah membela NU GL.
Polemik itu bermula dari acara PW IKA PMII Jawa Timur bertema Ikhtiar Menata Jawa Timur Lebih Sejahtera di Rumah Makan Aqis Surabaya, Senin (24/10/2016).
Saat sesi tanya jawab ada seorang bertanya soal NU GL yang dianggap berbau Wahabi. “Karena nanyanya seperti itu, apakah NU GL itu Wahabi. Saya jawab bukan. Tapi kalau dia nanya NU GL itu siapa dan seperti apa ya sekarang ini jawabannya. NU GL itu bukan aktivis organisasi NU, karena itu tak paham NU,” kata Kiai Hasyim Muzadi.
”Jadi NU GL itu kadang cocok dengan NU tapi kadang tidak karena memang bukan aktivis NU yang paham tentang perkembanangan NU dari masa ke masa,” tambahnya.
Kiai Hasyim Muzadi juga menegaskan bahwa NU GL sangat terbatas dalam masalah paham kebangsaan. "Karena itu mereka kadang gampang mengkafirkan orang," jelas anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu.
Bahkan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang merupakan cucu pendiri NU Hadratussyaikh Muhammad Hasyim Asy’ari juga dicap sesat. Padahal Gus Dur adalah Ketua Umum Tanfidziyah PBNU tiga periode.
”Jadi kelompok NU GL itu tak bisa melihat persoalan dari ukuran wathaniyah karena bisanya hanya fiqh. Orang seperti Luthfi Bashori dan Idrus Ramli itu kan seperti itu,” tegasnya.
Meski demikian, kata Kiai Hasyim Muzadi, NU GL bukan Wahabi. "Mereka kan santri-santri Kiai Sayyid Maliki (Mekkah). Mereka itu anti Syiah dan anti Wahabi," tegasnya sembari mengatakan mereka kadang keras kepada PBNU karena unsur Syi’ah di PBNU.
Kiai Ahmad Azaim Ibrahimy adalah cucu KHR As’ad Syamsul Arifin yang kini pengasuh Pondok Pesatren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo. Berbeda dengan Luthfi Bashori, Kiai Azaim ini dikenal sangat tawaddlu dan sam’an wata’athan kepada keluarga Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari.
Ini mudah dipahami karena Kiai Azaim Ibrahimy selain dikenal sebagai ulama tawaddlu juga Kiai As’ad Syamsul Arifin adalah santri Mbah Hasyim – panggilan Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari - di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur. [dutaislam.or.id/ab]