Bukti adudomba TNI vs Banser oleh kurcaci HTI di Facebook |
Dutaislam.or.id - Ada-ada saja cara para kurcaci pendukung Felix Kwitiauw, eh Felix Siauw dalam mengadu domba umat Islam melalui dunia maya. Setelah tidak mau mengakui Pancasila melalui surat pernyataan yang diberikan kepolisian Bangil Pasuruan, para pengikutnya mengadu domba Banser dan TNI AL.
Anggapan bahwa yang menolak hadir Felix di Masjid Manarul Bangil adalah munafiqun, sangat kuat terpatri dalam jenggot, eh jidatnya, salah lagi, otak mereka maksudnya. "Silakan Banser bubarkan TNI AL," kata pemilik akun Facebook Acil Doang saat share status Dahrial Malin Mudo tentang foto Felix yang sedang mengisi acara di Majid Al-Ikhlash, Tanjung Sadari, Perak, Surabaya, 4 November 2017.
"Alhamdulillah...dengan ceramah di depan TNI, tuduhan orang munafiq kepada ustadz Felix terbantahkan. Menurut ente, siapa yang lebih peduli dengan NKRI," tulis Dahrial, dikutip Dutaislam.or.id, Ahad (05/11/2017).
Baca: Kronologi Singkat Felix Siauw Menolak Tandatangan Akui Pancasila dari Polisi Bangil.
Status tendensius itu menyindir massa yang menolak Felix di Bangil setelah ia tidak mau mengakui Pancasila. Felix pulang dikawal polisi hingga Bandara Juanda, namun mampir ke Majid Al-Ikhlash, Tanjung Sadari, siangnya, Sabtu (04/11/2017).
Dungunya lagi, masjid itu dianggap oleh pemilik akun Acil Doang sebagai komplek masjid TNI AL di Surabaya. Padahal, peneluruan membuktikan, komplek TNI AL Surabaya ada di Jl. Semolowaru Surabaya, bukan di Tanjung Sadari, Perak, dimana lokasi Masjid Al-Ikhlash berada. Ini buktinya:
Anggapan bahwa yang menolak hadir Felix di Masjid Manarul Bangil adalah munafiqun, sangat kuat terpatri dalam jenggot, eh jidatnya, salah lagi, otak mereka maksudnya. "Silakan Banser bubarkan TNI AL," kata pemilik akun Facebook Acil Doang saat share status Dahrial Malin Mudo tentang foto Felix yang sedang mengisi acara di Majid Al-Ikhlash, Tanjung Sadari, Perak, Surabaya, 4 November 2017.
"Alhamdulillah...dengan ceramah di depan TNI, tuduhan orang munafiq kepada ustadz Felix terbantahkan. Menurut ente, siapa yang lebih peduli dengan NKRI," tulis Dahrial, dikutip Dutaislam.or.id, Ahad (05/11/2017).
Baca: Kronologi Singkat Felix Siauw Menolak Tandatangan Akui Pancasila dari Polisi Bangil.
Status tendensius itu menyindir massa yang menolak Felix di Bangil setelah ia tidak mau mengakui Pancasila. Felix pulang dikawal polisi hingga Bandara Juanda, namun mampir ke Majid Al-Ikhlash, Tanjung Sadari, siangnya, Sabtu (04/11/2017).
Dungunya lagi, masjid itu dianggap oleh pemilik akun Acil Doang sebagai komplek masjid TNI AL di Surabaya. Padahal, peneluruan membuktikan, komplek TNI AL Surabaya ada di Jl. Semolowaru Surabaya, bukan di Tanjung Sadari, Perak, dimana lokasi Masjid Al-Ikhlash berada. Ini buktinya:
Google Maps Komplek TNI AL Surabaya |
Padahal, jarak antara Semolowaru dengan Tanjung Sadari adalah 15 km. Masjid Al-Ikhlash sama sekali tidak berada di kompleks TNI AL Surabaya, walaupun dekat dengan Lembaga Pendidikan TNI AL Surabaya, sekitar 1,4 km.
Yang pasti, kompleks TNI AL di Surabaya itu banyak. Perum TNI AL juga tersebar di dekat Kenjeran, Semolo, Juanda dan lainnya. Pusatnya di Bumimoro, Karangpilang, Surabaya.
Jika orang luar daerah Surabaya membaca status konyol tersebut, tentu saja mereka akan menghina Banser lalu menyebut TNI AL Surabaya pro khilafah, dan akhirnya pada kesimpulan Banser tidak pro NKRI. Itulah yang diinginkan oleh pendamba khilafah di Indonesia: adudomba.
Baca: Sombong Tolak Tandatangan Setia Pancasila, Felix Tuduh Massa Lakukan Fitnah
Masjid Al-Ikhlas yang digunakan Felix untuk menebus luka dalam di Bangil karena tidak mengakui Pancasila dari polisi Pasuruan itu, ternyata adalah markas dan pusat basis orang-orang yang pro Felix dan Hizbut Tahrir di Surabaya. Wajar Felix diterima.
Para anggota TNI yang ikut kajian Felix di masjid tersebut bukan untuk mendukung khilafah, tapi mendengar ceramah Felix lalu mencatatnya untuk di kemudian hari dijadikan bahan menciduk orang-orang eks HTI sebagai bukti, jika tetap ngawur menuduh Pancasila thoghut dan tidak ada dalilnya.
Alhamdulilah jika para prajurit TNI ikut menyimak ceramah Felix di pusat dan basis perkembangan ideologi makar ala Hizbut Tahrir dimanapun berada. Memang itu tugas TNI dan Polri. Banser hanya bagian dari masyarakat yang melaporkan angkara murka khilafah karena peduli NKRI. [dutaislam.or.id/ab]
Yang pasti, kompleks TNI AL di Surabaya itu banyak. Perum TNI AL juga tersebar di dekat Kenjeran, Semolo, Juanda dan lainnya. Pusatnya di Bumimoro, Karangpilang, Surabaya.
Jika orang luar daerah Surabaya membaca status konyol tersebut, tentu saja mereka akan menghina Banser lalu menyebut TNI AL Surabaya pro khilafah, dan akhirnya pada kesimpulan Banser tidak pro NKRI. Itulah yang diinginkan oleh pendamba khilafah di Indonesia: adudomba.
Baca: Sombong Tolak Tandatangan Setia Pancasila, Felix Tuduh Massa Lakukan Fitnah
Masjid Al-Ikhlas yang digunakan Felix untuk menebus luka dalam di Bangil karena tidak mengakui Pancasila dari polisi Pasuruan itu, ternyata adalah markas dan pusat basis orang-orang yang pro Felix dan Hizbut Tahrir di Surabaya. Wajar Felix diterima.
Para anggota TNI yang ikut kajian Felix di masjid tersebut bukan untuk mendukung khilafah, tapi mendengar ceramah Felix lalu mencatatnya untuk di kemudian hari dijadikan bahan menciduk orang-orang eks HTI sebagai bukti, jika tetap ngawur menuduh Pancasila thoghut dan tidak ada dalilnya.
Alhamdulilah jika para prajurit TNI ikut menyimak ceramah Felix di pusat dan basis perkembangan ideologi makar ala Hizbut Tahrir dimanapun berada. Memang itu tugas TNI dan Polri. Banser hanya bagian dari masyarakat yang melaporkan angkara murka khilafah karena peduli NKRI. [dutaislam.or.id/ab]