Salah satu aksi HTI. (Foto: Istimewa) |
Dutaislam.or.id - Mantan Ketua HTI Babel, Ayik Heriansyah, membeberkan bahwa watak orang-orang HTI adalah keras kepala, tidak tenggang rasa, kurang adab, susah diajak tukar pikiran, mau menguasai wacana, pinter berkamuflase, pandai memainkan isu dan membuat opini serta pada taraf tertentu berbohong.
"Orang awam dan ulama yang awam tentang HTI mudah kemasukan HTI. HTI menyusupkan isu, opini dan persepsi ke pihak lawan seperti virus masuk dalam tubuh. Virus ini mengendap, lama ke lamaan jika kondisi tubuh tidak fit, virus berubah jadi merusak," kata Ayik kepada Dutaislam.or.id, Sabtu (26/05/2018).
Menurut Ayik, jika penyusupan isu, opini dan persepsi HTI masuk ke dalam pikiran nahdliyin akan memicu kontraksi di tengah masyarakat.
"Di sini pentingnya membuat anti virus dengan cara menjelaskan maksud sebenarnya dari isu, opini dan persepsi yang disebarkan HTI. Menguraikannya dengan perspektif NU serta membongkar motif politik HTI di balik isu, opini dan persepsi tersebut," terangnya.
Ayik menjelaskan, watak tersebut karena mereka memahami bahwa susunan wujud alam semesta (ontologi) terdiri dari dua yaitu materi dan ruh.
"Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan waktu. Sedangkan ruh adalah kesadaran seseorang ketika berhubungan dengan Allah Swt. Selain ruh adalah materi. Ruh sendiri rahasia pribadi masing-masing sehingga ketika berinteraksi dengan orang lain, HTI memandang orang dengan pandangan materialisme. Seperti memandang tembok yang tidak memiliki perasaan dan jiwa," kata Ayik mengutip kitab halaqah HTI: Nizhamul Islam bab Thariqul Iman dan Qadha Qadar, Mafahim HT, Syakhsiyah Islamiyah jilid 1.
Ia menjelaskan bahwa Syaikh Taqiyuddin an Nabhani membawa paham materialisme dalam HT. Karena sebelum mendirikan HT, dia anggota partai Sosialis Palestina yang dipimpin Qasim Amin. Sebelumnya waktu di Mesir dia murid al Aqqad pemikir Sosialis.
"Makanya gaya perjuangan HTI dengan PKI, 11 12," tandas Ayik. [dutaislam.or.id/gg]
"Orang awam dan ulama yang awam tentang HTI mudah kemasukan HTI. HTI menyusupkan isu, opini dan persepsi ke pihak lawan seperti virus masuk dalam tubuh. Virus ini mengendap, lama ke lamaan jika kondisi tubuh tidak fit, virus berubah jadi merusak," kata Ayik kepada Dutaislam.or.id, Sabtu (26/05/2018).
Menurut Ayik, jika penyusupan isu, opini dan persepsi HTI masuk ke dalam pikiran nahdliyin akan memicu kontraksi di tengah masyarakat.
"Di sini pentingnya membuat anti virus dengan cara menjelaskan maksud sebenarnya dari isu, opini dan persepsi yang disebarkan HTI. Menguraikannya dengan perspektif NU serta membongkar motif politik HTI di balik isu, opini dan persepsi tersebut," terangnya.
Ayik menjelaskan, watak tersebut karena mereka memahami bahwa susunan wujud alam semesta (ontologi) terdiri dari dua yaitu materi dan ruh.
"Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan waktu. Sedangkan ruh adalah kesadaran seseorang ketika berhubungan dengan Allah Swt. Selain ruh adalah materi. Ruh sendiri rahasia pribadi masing-masing sehingga ketika berinteraksi dengan orang lain, HTI memandang orang dengan pandangan materialisme. Seperti memandang tembok yang tidak memiliki perasaan dan jiwa," kata Ayik mengutip kitab halaqah HTI: Nizhamul Islam bab Thariqul Iman dan Qadha Qadar, Mafahim HT, Syakhsiyah Islamiyah jilid 1.
Ia menjelaskan bahwa Syaikh Taqiyuddin an Nabhani membawa paham materialisme dalam HT. Karena sebelum mendirikan HT, dia anggota partai Sosialis Palestina yang dipimpin Qasim Amin. Sebelumnya waktu di Mesir dia murid al Aqqad pemikir Sosialis.
"Makanya gaya perjuangan HTI dengan PKI, 11 12," tandas Ayik. [dutaislam.or.id/gg]