Islam di Israel mayoritas kedua |
Oleh Dr. Mahmud Syaltout
Dutaislam.or.id - Ya, umat Islam di Israel itu sebanyak 16,9%, meskipun jumlahnya seperempat warga Yahudi (75,4%), tapi masih jauh lebih besar dibanding jumlah pemeluk agama lain, tepatnya masih delapan kali jumlah penduduk beragama Kristen (2,1%), nyaris sepuluh kali penduduk Druze (1,7%), dan belasan kali minoritas yang lain.
Hal yang menarik, jumlah umat Islam di Israel itu naik jadi sepuluh kali lipat sejak Israel berdiri, dari 156 ribu muslim di tahun 1949, menjadi 1,454 juta muslim di tahun 2016.
Untungnya, umat Islam di Israel dengan kenaikan sebanyak itu, tidak mengalami tudingan “Islamisasi” atau ucapan “awas bahaya Islamisasi!” seperti yang dialami minoritas Kristen maupun Katolik di Indonesia - yang jumlahnya cuma 9,86:87,18 alias sepersembilan umat Islam di Indonesia.
Jika masih tidak percaya, baca sumbernya: Behind the Headlines: Facts and Figures - Islam in Israel. (link hilang)
Tentu saja, kaum muslimin yang memilih jadi warga Israel, termasuk mualaf, yang sebelumnya beragama Yahudi kemudian menjadi beragama Islam, tidak mengalami dituding dan difitnah sebagai “menyakitkan ummat Islam”, “auto-munafik”, “auto-kafir” dan nyinyiran keji serta tak berdasar lainnya, seperti yang dialami Gus Yahya Cholil Staquf, Gus Dur, dan kalangan Nahdliyin maupun umat Islam Indonesia lainnya yang memilih jalur perdamaian dan rekonsiliasi, termasuk dengan menawarkan konsep “Rahmah”.
‘Alaa kulli hal, semoga Islam semakin berkembang di Israel maupun di belahan dunia yang lain, Islam yang penuh rahmah bukan penuh amarah. [dutaislam.or.id/ab]
Dutaislam.or.id - Ya, umat Islam di Israel itu sebanyak 16,9%, meskipun jumlahnya seperempat warga Yahudi (75,4%), tapi masih jauh lebih besar dibanding jumlah pemeluk agama lain, tepatnya masih delapan kali jumlah penduduk beragama Kristen (2,1%), nyaris sepuluh kali penduduk Druze (1,7%), dan belasan kali minoritas yang lain.
Hal yang menarik, jumlah umat Islam di Israel itu naik jadi sepuluh kali lipat sejak Israel berdiri, dari 156 ribu muslim di tahun 1949, menjadi 1,454 juta muslim di tahun 2016.
Untungnya, umat Islam di Israel dengan kenaikan sebanyak itu, tidak mengalami tudingan “Islamisasi” atau ucapan “awas bahaya Islamisasi!” seperti yang dialami minoritas Kristen maupun Katolik di Indonesia - yang jumlahnya cuma 9,86:87,18 alias sepersembilan umat Islam di Indonesia.
Jika masih tidak percaya, baca sumbernya: Behind the Headlines: Facts and Figures - Islam in Israel. (link hilang)
Tentu saja, kaum muslimin yang memilih jadi warga Israel, termasuk mualaf, yang sebelumnya beragama Yahudi kemudian menjadi beragama Islam, tidak mengalami dituding dan difitnah sebagai “menyakitkan ummat Islam”, “auto-munafik”, “auto-kafir” dan nyinyiran keji serta tak berdasar lainnya, seperti yang dialami Gus Yahya Cholil Staquf, Gus Dur, dan kalangan Nahdliyin maupun umat Islam Indonesia lainnya yang memilih jalur perdamaian dan rekonsiliasi, termasuk dengan menawarkan konsep “Rahmah”.
‘Alaa kulli hal, semoga Islam semakin berkembang di Israel maupun di belahan dunia yang lain, Islam yang penuh rahmah bukan penuh amarah. [dutaislam.or.id/ab]