Iklan

Iklan

,

Iklan

Dua Intelektual Ungkap “Politik Munafiq” PKS

Duta Islam #03
18 Jun 2018, 22:31 WIB Ter-Updated 2024-08-24T23:57:18Z
Download Ngaji Gus Baha
PKS Neo PKI. Foto: Istimewa

Dutaislam.or.id –Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dinilai menggunakan politik munafik dilihat dari gerakan-gerakannya selama ini. PKS tidak konsisten, setidaknya terkait pembelaan terhadap Palestina.

Intelektual muda NU Guntur Romli mempertanyakan ketidakkonsistenan PKS tersebut. Guntur lalu menyebut PKS telah menggunakan politik munafik.

“Soal Timteng (Timur Tengah) biasanya PKS merujuk ke Erdogan yang sampai sekarang punya hubungan diplomatik dengan Israel. Soal Pancasila kok gak merujuk Bung Karno, PKS pun menolak Perppu Ormas yang mau perkuat Pancasila. Politik Munafik nih!” kata Guntur Romli melalui akun Twitternya, Senin (18/06/2018).


Hal serupa juga dipertanyakan intelektual sekaligus seniman, Faizal Assegaf.

“Padahal PKS getol puja Presiden Turki Erdogan yang begitu mesra dengan Perdana Menteri Israel, kenapa PKS tidak mengecam?,” katanya.

Maka, menurut Faizal, tidak heran bila elit PKS kini bersikap sinis pada tokoh NU khususnya kepada KH Yahya Cholil Staquf.

“Tidak heran bila elit dan kader-kader PKS bersikap sinis pada Katib Aam PBNU Kiai Staquf. Bahkan eks Presiden PKS Tifatul Sembiring bersikap melecehkan tokoh senior NU tsb,” katanya.


Sebagaimana diberitakan sebelumnya, para elit PKS ramai-ramai menyerang tokoh NU Yahya Cholil Staquf karena kehadirannya ke Israel belum lama ini. Sayangnya, serangan tidak intelek dan tidak pula ilmiah. Mereka cenderung nyinyir dan menghina. Setidaknya hal ini yang dilakukan Kader PKS Salman Al-Farisi dan Tifatul Sembiring. [dutaislam.or.id/pin]

Iklan

close
Iklan Flashdisk Gus Baha