Prof. Sumanto Al-Qurtuby (kaos putih), di Karimunjawa, Jumat (20/07/2018) malam. Foto: Dutaislam.or.id |
Dutaislam.or.id - Bagi Profesor Sumanto Al-Qurtuby, orang yang memprotes Islam Nusantara adalah yang merasa sok-sokan dalam berislam.
"Mereka yang kontra Islam Nusantara itu ya yang sok-sokan saja. Karena ada NU nya, bukan karena ada Nusantaranya," tandasnya kepada Dutaislam.or.id dalam sebuah diskusi kecil bertopik "Politik Timur Tengah" bersama Lakpesdam NU Jepara di salah satu hotel yang ada di Pulau Karimunjawa, Jepara, Jateng, Jumat (20/07/2018) malam.
Menurut Prof. Sumanto, orang Islam Indonesia tidak ada yang tidak mempraktikkan Islam Nusantara, walau dia mengaku tidak setuju konsep Islam Nusantara yang dikampanyekan PBNU sejak Muktamar ke-33 di Jombang tahun 2015 lalu.
"Semua orang juga halal bi halal, itu kan praktik Islam Nusantara. Muhammadiyah saja sekarang juga ziarah kubur kok," tegas ahli antropolog yang suka ziarah ke makam-makam tua di Jawa itu. [dutaislam.or.id/ab]
"Mereka yang kontra Islam Nusantara itu ya yang sok-sokan saja. Karena ada NU nya, bukan karena ada Nusantaranya," tandasnya kepada Dutaislam.or.id dalam sebuah diskusi kecil bertopik "Politik Timur Tengah" bersama Lakpesdam NU Jepara di salah satu hotel yang ada di Pulau Karimunjawa, Jepara, Jateng, Jumat (20/07/2018) malam.
Menurut Prof. Sumanto, orang Islam Indonesia tidak ada yang tidak mempraktikkan Islam Nusantara, walau dia mengaku tidak setuju konsep Islam Nusantara yang dikampanyekan PBNU sejak Muktamar ke-33 di Jombang tahun 2015 lalu.
"Semua orang juga halal bi halal, itu kan praktik Islam Nusantara. Muhammadiyah saja sekarang juga ziarah kubur kok," tegas ahli antropolog yang suka ziarah ke makam-makam tua di Jawa itu. [dutaislam.or.id/ab]