Iklan

Iklan

,

Iklan

Sama Saja Baik "Islam Nusantara" Atau "Islam Fii (di) Nusantara"

Duta Islam #02
12 Jul 2018, 21:43 WIB Ter-Updated 2024-08-24T21:36:19Z
Download Ngaji Gus Baha
Bait-bait Alfiyah Ibnu Malik

Oleh Evant Gitara

Dutaislam.or.id - Jauh sebelum statement UAS yang mengatakan "Islam Fii Nusantara", sebenarnya sudah banyak orang yang gagal faham dengan mengatakan: "yang benar itu Islam di Nusantara, jangan Islam Nusantara".

Ini lucu, mereka sebenarnya tidak suka dengan NU dan gagasan NU. Namun dengan terpaksa mereka membuat istilah idiom atau premis-premis aneh yang malah membingungkan diri mereka sendiri. hehehehe...

Nggak percaya? nyok kite buktiin pake Approaching Language (Pendekatan Bahasa) karena mereka bermain di zona itu, yaa kita ladenin.

Dalam Jurumiyyah kalimat Islam Nusantara adalah bentuk Idhofat. wa tarkibuhu "Al Islamu" Mudhof, "Nusantara" ismul 'alam ghoir Munshorif mabni fathah mahal jar Mudhofun Ilaih.

Jika dipaksakan harus ada Zhorof Makan "Fii", maka kita ke Alfiyyah dalam Bab Idhofat Ibnu Malik menjelaskan disana bahwa:

وَالْثَّانِيَ اجْرُرْ وَانْو مِنْ أَوْ فِي إِذَا لَمْ يَصْلُحِ إلاَّ ذَاكَ والْلاَّمَ خُذَا
لِمَا سِوَى ذَيْنِكَ وَاخْصُصْ أَوَّ لاَ أَوْ أَعْطِهِ الْتَّعْرِيْفَ بِالَّذِي تَلاَ

"Jar-kanlah! lafazh yang kedua (Mudhof Ilaih). Dan mengiralah! makna Min atau Fii bilamana tidak pantas kecuali dengan mengira demikian. Dan mengiralah! makna Lam".

"Pada selain keduanya (selain mengira makna Min atau Fii). Hukumi Takhshish bagi lafazh yang pertama (Mudhaf) atau berilah ia hukum Ta’rif sebab lafazh yang mengiringinya (Mudhaf Ilaih)"

Dalam bab Idhofah ada 3 hukum, yaitu :
1.Mudhof Ilaih harus di I'rob Jaar.
2.Wajib membuang tanwin pada Mudhof.
3.Wajib mengira atau menyimpan huruf jar asli berupa zhorof "Fii, Lam, Min".

Contoh:
عثمان شهيد الدار
"‘Utsmaanu syahiidud-daari" = Utsman RA adalah orang yang mati Syahid di rumah". ini adalah kalimah idhofat.

Namun Takdir asli kalimatnya adalah "‘Utsmaanu syaahidun fid-daari". Jadi di antara kalimah "Syahid" dan "Daar" sebenarnya menyimpan zhorof "Fii".

Maka begitu juga dengan kalimah Idhofat "Islam Nusantara." Dengan atau tanpa "Fii" yaa sama ajah artinya begono begono juga.

Masih banyak contoh lain, tapi saya rasa itu udah cukup dan gamblang. please terimalah dengan lapang dada bahwa "Islam Nusantara is our choice" jangan dibikin pusing sendiri dengan kalimat yang aneh-aneh.

Bagaimana dengan kalimat aneh lainnya seperti:
1. Islam Nusantara salah yang benar Islam rahmatan lil 'alamin?
2. Menusantarakan Islam salah, yang benar mengislamkan nusantara?
3. Islam Nusantara salah yang benar Islam ala nusantara?
4. Islam Nusantara salah yang benar muslim nusantara?

Insya Allah, akan saya bahas satu persatu dalam satu status satu bab. Doakan aja saya tetep sehat dan ada niat. Udah jarang Online soalnya. hehehehe.... [dutaislam.or.id/gg]

Iklan