Mahasiswa baru IAIN Kediri. |
Dutaislam.or.id - Mars Ya Lal Wathon dikenal juga dengan Mars Syubbanul Wathon ciptaan Pahlawan Nasional KH. Abdu Wahab Chabulloh dikumendangkan membahana di arena kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) IAIN Kediri.
Ruchman Basori Kepala Seksi Kemahasiswaan Direkotorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama mamberikan apresiasi positif dikenalkannya sejak dini Mars Syubbanul Wathon kepada mahasiswa baru dikalangan PTKI.
Ruchman Basori yang didauat sebagai salah satu nara sumber PBAK IAIN Kediri mengatakan: “Mars itu penggugah semangat kecintaan kita terhadap tanah air, mengukuhkan semangat nasinalisme dan patriotisme dan menyalakan api perjuangan bangsa melawan penjajah”.
Dihadapan mahasiswa baru Aktivis Mahasiswa ’98 ini memaparkan bahwa, mahasiswa telah berperan penting dalam sejarah perjuangan bangsa. 20 Mei Kebangkitan Nasional, 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda, Kemerdekaan 1945, Fakta Angkatan 1966, perjuangan asas tunggal Pancasila 1984 dan puncaknya Gerakan Reformasi 1998 mahasiswa bersama rakyat tidak pernah absen.
Alumni IAIN Walisongo ini juga mengingatkan agar mahasiswa waspada dan harus menjadi bagian penting melakukan counter wacana dan idiologi untuk menangkal paham intoleransi dan radikalisme yang akhir-akhir ini marak terutama tersebar melalui media sosial.
“Mahasiswa PTKI harus tumbuh menjadi pribadi muslim yang mencintai agama dan negaranya secara seimbang dan agama dan negara bukan untuk dipertentangkan,” tegas Ruchman.
Sementara itu Wakhidul Minan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Kediri mengatakan PBAK menjadi momentum strategis untuk membangun silaturrahmi antar mahasiswa baru dan juga belajar banyak tentang dunia kemahasiswaan kepada para aktivis senuirnya.
“Selain pengenalan tradisi dan budaya akademik, mahasiswa baru juga harus mengenal lingkungan kampusnya dengan baik utamanya bekal sebagai ativis mahasiswa,” tambah Wakhid.
Berikut Mars Syubbanul Wathon yang dinyanyikan membahana di aena PBAK IAIN Kediri:
Ya Lal Wathon 3 x//Hubbul Wathon Minal Iman
Wala Takun minal Hirman//Inhadlu Alal Wathon
Indonesia Biladi//Anta ‘Unwanul Fakhoma
Kullu May Ya’tika Yauma//Thomihay Yalqo Himama
Pusaka Hati Wahai Tanah Airku//Cintaku dalam Imanku
Jangan Halangkan Nasibmu//Bangkitlah Hai Bangsaku
Indonesia Negriku//Engkau Panji Martabatku
Siapa Datang Mengancammu//Kan Binasa di bawah dulimu
Kegiatan PBAK IAIN Kediri dilaksanakan pada tanggal 14-16 Agustus 2018 dan diikuti oleh 2.622 mahasiswa dari total mahasiswa yang diterima pada tahun akademik 2018 yaitu 3000 tersebar di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan, Faultas Syariah dan Ilmu Hukum dan Ushuluddin dan Ilmu Sosial. [dutaislam.or.id/pipo/gg]
Ruchman Basori Kepala Seksi Kemahasiswaan Direkotorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama mamberikan apresiasi positif dikenalkannya sejak dini Mars Syubbanul Wathon kepada mahasiswa baru dikalangan PTKI.
Ruchman Basori yang didauat sebagai salah satu nara sumber PBAK IAIN Kediri mengatakan: “Mars itu penggugah semangat kecintaan kita terhadap tanah air, mengukuhkan semangat nasinalisme dan patriotisme dan menyalakan api perjuangan bangsa melawan penjajah”.
Dihadapan mahasiswa baru Aktivis Mahasiswa ’98 ini memaparkan bahwa, mahasiswa telah berperan penting dalam sejarah perjuangan bangsa. 20 Mei Kebangkitan Nasional, 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda, Kemerdekaan 1945, Fakta Angkatan 1966, perjuangan asas tunggal Pancasila 1984 dan puncaknya Gerakan Reformasi 1998 mahasiswa bersama rakyat tidak pernah absen.
Alumni IAIN Walisongo ini juga mengingatkan agar mahasiswa waspada dan harus menjadi bagian penting melakukan counter wacana dan idiologi untuk menangkal paham intoleransi dan radikalisme yang akhir-akhir ini marak terutama tersebar melalui media sosial.
“Mahasiswa PTKI harus tumbuh menjadi pribadi muslim yang mencintai agama dan negaranya secara seimbang dan agama dan negara bukan untuk dipertentangkan,” tegas Ruchman.
Sementara itu Wakhidul Minan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Kediri mengatakan PBAK menjadi momentum strategis untuk membangun silaturrahmi antar mahasiswa baru dan juga belajar banyak tentang dunia kemahasiswaan kepada para aktivis senuirnya.
“Selain pengenalan tradisi dan budaya akademik, mahasiswa baru juga harus mengenal lingkungan kampusnya dengan baik utamanya bekal sebagai ativis mahasiswa,” tambah Wakhid.
Berikut Mars Syubbanul Wathon yang dinyanyikan membahana di aena PBAK IAIN Kediri:
Ya Lal Wathon 3 x//Hubbul Wathon Minal Iman
Wala Takun minal Hirman//Inhadlu Alal Wathon
Indonesia Biladi//Anta ‘Unwanul Fakhoma
Kullu May Ya’tika Yauma//Thomihay Yalqo Himama
Pusaka Hati Wahai Tanah Airku//Cintaku dalam Imanku
Jangan Halangkan Nasibmu//Bangkitlah Hai Bangsaku
Indonesia Negriku//Engkau Panji Martabatku
Siapa Datang Mengancammu//Kan Binasa di bawah dulimu
Kegiatan PBAK IAIN Kediri dilaksanakan pada tanggal 14-16 Agustus 2018 dan diikuti oleh 2.622 mahasiswa dari total mahasiswa yang diterima pada tahun akademik 2018 yaitu 3000 tersebar di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan, Faultas Syariah dan Ilmu Hukum dan Ushuluddin dan Ilmu Sosial. [dutaislam.or.id/pipo/gg]