Sumber: istimewa |
Asbabun nuzul Surat al-Baqarah: 261 berkaitan dengan kedermawaan sahabat Nabi Muhammad SAW, yakni Ustman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf. Kedua sahabat nabi tersebut menyumbangkan harta bendanya untuk biaya operasional perang Tabuk.
Dutaislam.or.id - Asbabun nuzul Surat al-Baqarah ayat 261 berhubungan dengan kejadian yang telah dilakukan sahabat Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf. Dalam Surat al-Baqarah ayat 261, Allah SWT mendorong kepada sahabat yang kaya agar senantiasa mengulurkan tangannya untuk berjuang.
Prof. Dr. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah menjeleaskan, Surat al-Baqarah ayat 261 merupakan bentuk penegasan Allah SWT terhadap orang-orang yang dengan ikhlas bersedekah. Orang-orang ikhlas bersedekah akan dibalas berlipat ganda.
مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ
“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan harta mereka di jalan Allah adalah serupa dengan butir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada setiap butir seratus biji. Allah (terus-menerus) melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
Pada ayat di atas, Allah SWT membuat perumpamaan balasan orang yang ikhlas bersedekah seperti orang yang menanam benih, yang ketika panen hasilnya berlipat ganda. Perumpamaan ini bagi orang-orang yang mendermakan harta bendanya untukn mencari keridhaan Tuhannya.
Dalam Tafsir al-Misbah, Prof. Dr. Quraish Shihab menilai bahwa perumpamaan yang tersurat dalam Surat al-Baqarah: 261 merupakan diksi yang mengagumkan. Penggunaan kata مَّثَل dalam ayat tersebut mengindikasikan bahwa manusia didorong untuk bersedekah.
Sebagaimana dipahamai dari kata مَّثَل, orang bersedekah akan menuai pahala yang besar. Ia ibarat orang yang menanam satu benih di sepetak tanah, kemudian dari benih tersebut tumbuh berkembang menjadi banyak.
Sepetak tanah bisa memberikan dampak besar terhadap kesuburan suatu benih. Dari satu benih, tumbuh berkembang menjadi ratusan buti lagi. Jika tanah yang diciptakan Allah SWt mampu melipat gandakan hasilnya, tentunya bukan hal yang susah kalau Allah menggaransi berlipatnya pahala sedekah.
Dikisahkan dari Syabib bin Basyar dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, bahwa dirham yang ditasarufkan untuk kepentingan di jalan Allah, seperti jihad atau ibadah haji, kelak akan dilipatgandakan menjadi tujuh ratus kali lipat. Maka dari itu, Allah SWT menjelaskan dalam firman-Nya: َمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍ. Yang artinya, serupa dengan butir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada setiap butir seratus biji.
Pada ayat ini, Allah SWT menyebutkan dengan jelas berapa angka yang akan dilipatgandakan dari satu kebaikan. Dalam ayat tersebut dijelaskan, satu butir kebaikan akan menumbuhkan tujuh hingga berkembang sampai 700 kali. Penyebutan angka ini merupakan perumpamaan saking berlimpahnya balasan dari Allah SWT.
Jadi, penyebutan angkat tersebut tidak harus dipahami secara tekstual. Sebab, Allah SWT akan melipatgandakan setiap kebaikan hambaNya sesuai kehendak prerogratifNya.
Perumpamaan dalam Surat al-Baqarah ayat 261 bertujuan menarik ghirah manusia bersedekah. Dengan menyebutkan bilangan yang banyak sebagai balasan atas satu kebaikan, orang-orang akan tergugah dan bersemangan dalam bersedekah.
Ya, secara naluri orang-orang akan tertarik dengan imbalan yang berlipatganda. Bisa dibayangkan satu kebaikan akan mendapat balasan sebanyak 700 kali lipat. Di dalam hadist pun banyak penjelasan tentang pelipat-gandaan satu kebaikan menjadi ratusan kali lipat.
Prof. Dr. Quraish shihab mengingatkan penyebutan angka dalam Surat al-Baqarah: 261, bukan membatasi kekuasaan Allah SWT. Penyebutan angka tersebut hanya untuk menggerakkan umat manusia agar berlomba-lomba dalam kebaikan dengan ikhlas. Sebab, Allah SWT telah menjanjikan pahala yang berlipat bagi hambaNya yang ikhlas beramal baik. [dutaislam.or.id/in]
Artikel dutaislam.or.id
Demikian penjelasan Asbabun Nuzul Surat al-Baqarah Ayat 261, Pahala Orang Bersedakah. Adapun Asbabun Nuzul Surat al-Baqarah Ayat 256, silahkan baca di artikel berikutnya.