Kandungan Surat Luqman: 14 (sumber: isitmewa) |
Dutaislam.or.id - Asbabun nuzul Surat Luqman 14 mengajarkan kepada umat Islam agar berbakti kepada orangtua, terutama ibu. Pasalnya, ibu telah mengandung kita sembilan bulan lamanya. Pengorbanan ibu ketika mengandung begitu berat, tiada tara.
Selama sembilan bulan lamanya, ibu menyanggah beban berat sang bayi di perutnya. Dalam keadaan ini, ia tidak lagi memikirkan dirinya sendiri. Kesehatan janin menjadi hal utama yang diperhatikan di setiap hembusan nafasnya.
Berbagai derita dirasakan sang ibu sejak sel sperma membuahi sel ovum. Saai itu, ibu kerapkali merasakan fisiknya lemah, kurang nafsu makan dan merasakan rasa sakit. Rasa sakit itu kian bertambah seiring lamanya usia kandungan dan semakin besarnya janin yang dikandungnya.
Perjuangan seorang ibu belum berakhir sampai tiba waktunya jabang bayi lahir ke dunia. Detik-detik menjelang kelahiran, nyawa sering kali menjadi pertaruhannya. Pada titik ini, perjuangan sang ibu mencapai klimaknya.
Surat Luqman ayat 14 menginformasikan betapa beratnya perjuangan seorang ibu mengandung hingga melahirkan. Allah SWT memerintahkan kepada umat manusia agar senantia berbakti kepada kedua orangtua, terutama kepada ibu.
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
Ayat di atas secara jelas mengintruksikan kepada umat manusia agar berbuat baik kepada kedua orangtua. Berbuat baik kepada keduanya mulai dari ucapan hingga perbuatan. Bakti anak kepada orangtua tidak terbatas waktu dan tempat.
Sebagai seorang anak, berbuat baik kepada orangtua dapat dimulai dari hal yang paling kecil. Misalnya, senantia bertutur kata yang lembut merupakan salah satu bentuk ihsan dalam ucapan. Kata-kata yang diucapkan seorang anak jauh dari kata-kata kasar.
Perintah bertutur lembut kepada orangtua juga termaktub dalam Surat al-Isra ayat 23. Dalam ayat tersebut dijelaskan, larangan membentak ketika berbicara kepada orangtua. Bahkan, mengucapkan kata "ah" saja tidak diperkenankan.
Sedangkan berbakti dalam perbuatan, bisa dicerminkan dari sikap tawadhu kepada kedua orangtua. Seorang anak menjadi garda terdepan dalam memikul beban orangtuanya. Menjaga sikap agar tidak menyakiti perasaaan beliau berdua.
Dalam berbakti kepada orangtua, ibu merupakan prioritas pertama yang harus didahulakan. Surat Luqman ayat 14 dengan jelas menggambarkan besarnya perjuangan seorang ibu, dari mengandung hingga menyusui.
Rasulullah SAW ketika ditanya sahabatnya tentang siapakah orang yang paling dihormati. Beliau pun menjawab ibu sampai tiga kali, setelah itu baru seorang ayah.
Kasih sayang dan penghormatan kepada ibu harus lebih besar daripada penghormatannya kepada ayah. Hal itu karena tiga kali lipat kesusahan yang ditanggung seorang ibu. Maka dari itu, Rasulullah SAW menyebut kata ibu sebanyak 3 kali, sedangkan kata ayah hanya disebutkan satu kali.
Al-Quran dan Hadis Nabi acapkali mengingatkan kepada umat manusia terkait kewajiban berbakti kepada orangtu. Jasa-jasa mereka sampai kapanpun tidak akan pernah terbalas dan terbayarkan. Namun terlepas dari itu, sebagai seorang anak janganlah pernah berhenti untuk berbakti kepada keduanya. Sebab, ridho Allah bergantung pada ridha kedua orangtua. [dutaislam.or.id/in]
Artikel dutaislam.or.id
Demikian penjelasan asbabun nuzul Surat Luqman ayat 14, Perjuangan Seorang Ibu. Adapun Asbabun Nuzul Surat Luqman Ayat 13, Pendidikan Tauhid Sejak Dini, silahkan baca di artikel berikutnya.