![]() |
Koreksi atas rilis Rektor UKRI yang beredar. (Foto: Facebook Revolusi Mental). |
Dutaislam.or.id - Beredar rilis hasil survei yang memenangkan Prabowo-Sandi tertanda Rektor Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Dr. Boyke Setiawan, M.M.
Menanggapi rilis yang beredar tersebut, akun Revolusi Mental, Kamis (18/04/2019), memposting foto di atas dan mengoreksi 7 kesalahan dari rilis tersebut. Berikut kesalahannya:
1. Konferensi Pers, bukan Konprensi Pers;
2. Pakai 10.252 responden untuk survei elektabilitas itu besar sekali, mantab. Jauh lebih besar dari kebiasan survei lembaga survei opini publik yang menggunakan sampel responden 1.200 sampe 1.500 orang saja;
3. Hasil survei elektabilitas Paslon 01 = 36,8% dan Paslon 02 = 63,2%. Maka, 36,8% + 63,2% = 100%, ini hebat sekali! Artinya, seluruh 10.252 responden menjawab semua pilihan capres dan cawapres mereka. Suatu hal yang biasanya tidak terjadi di isian instrumen-instrumen survei-survei elektabilitas oleh lembaga-lembaga survei di bawah Persepi (Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia).
4. Margin of Error, bukan Marjin of Error;
5. Exit Poll, bukan Exit Pool.
6. Tiba-tiba bisa disimpulkan kemenangan Paslon 02 dengan persentase 66,4% ini bagaimana bisa berbeda hasilnya dari poin 3.
7. Tahun yang tertera dalam surat adalah 2018, seharusnya tahun 2019.
Mengomentari akun Revolusi Mental, Efri Fauzan menambahkan 2 kesalahan lagi. "1. Sampling RANDON seharusnya RANDOM 2. KONTENSTANSI seharusnya KONTESTASI," tulisnya. Jadi total ada 9 kesalahan. [dutaislam.or.id/gg]
Menanggapi rilis yang beredar tersebut, akun Revolusi Mental, Kamis (18/04/2019), memposting foto di atas dan mengoreksi 7 kesalahan dari rilis tersebut. Berikut kesalahannya:
1. Konferensi Pers, bukan Konprensi Pers;
2. Pakai 10.252 responden untuk survei elektabilitas itu besar sekali, mantab. Jauh lebih besar dari kebiasan survei lembaga survei opini publik yang menggunakan sampel responden 1.200 sampe 1.500 orang saja;
3. Hasil survei elektabilitas Paslon 01 = 36,8% dan Paslon 02 = 63,2%. Maka, 36,8% + 63,2% = 100%, ini hebat sekali! Artinya, seluruh 10.252 responden menjawab semua pilihan capres dan cawapres mereka. Suatu hal yang biasanya tidak terjadi di isian instrumen-instrumen survei-survei elektabilitas oleh lembaga-lembaga survei di bawah Persepi (Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia).
4. Margin of Error, bukan Marjin of Error;
5. Exit Poll, bukan Exit Pool.
6. Tiba-tiba bisa disimpulkan kemenangan Paslon 02 dengan persentase 66,4% ini bagaimana bisa berbeda hasilnya dari poin 3.
7. Tahun yang tertera dalam surat adalah 2018, seharusnya tahun 2019.
Mengomentari akun Revolusi Mental, Efri Fauzan menambahkan 2 kesalahan lagi. "1. Sampling RANDON seharusnya RANDOM 2. KONTENSTANSI seharusnya KONTESTASI," tulisnya. Jadi total ada 9 kesalahan. [dutaislam.or.id/gg]