Dutaislam.or.id - Hakimiyah atau mudah menghakimi adalah persoalan utama yang menjadi pijakan kelompok radikal di masa kita saat ini, dari Ikhwanul Muslimin hingga IS1S, sampai berkembang kepada gerakan-gerakan sempalan di berbagai negara.
Itulah inti dari buku berjudul Islam Radikal - Telaah Kritis Radikalisme, yang diterjemahkan M. Hidayatullah dari karya Dr. Usamah Sayyid Al-Azhari berjudul al-Haqq al-Mubin fi al-Radd 'ala Man Tala'aba bi al-Din al-Tayyarat al-Mutatharrifin min al-Ikhwan ila al-Da'isy fi Mizan al-Ilm.
Ada dua metodologi dalam memahami sumber ajaran Islam. Yakni metodologi Al-Azhar dan metologi yang ambigu, reaktif , emosional dan penuh permusuhan. Metodologi terakhir inilah yang menumbuhkan islam radikal yang lebih bahaya dari PKI.
Bahaya Islam radikal diungkapkan penuilis dalam bab akhir buku dalam judulnya, "Kaidah-kaidah yang Tidak Dimiliki oleh Nalar Islam Radikal". Di bab ini, penulis mengungkapkan fenomena Islam radikal dan cara berpikirnya yang tidak metodologis.
Contoh cara berpikir Islam radikal adalah dengan mengutip satu ayat tertentu tanpa menggabungkan dengan ayat lain yang lebih relevan. Sehingga, mereka mudah mengafirkan kelompok lain, melalui majelis ceramah maupun terbitan.
Inilah ciri Islam radikal yang bukan hanya menimbulkan bahaya kehidupan bebangsa dan bernegara, tapi juga cara sehat berpikir rahmatan lil alamin.
Karena itulah, buku ini disertai tema makna cinta tanah air dan mencintai sesama. Ingin membaca PDF Buku Islam radikal ini, silkan download di link yang ada di bawah ini. [dutaislam.or.id/ab]
