Dutaislam.or.id - Bagaimana ajaran LDII? Buku berjudul “Akar Kesesatan LDII & Penipuan Triliunan Rupiah" ini menjelaskannya dalam banyak persepktif.
Ditulis oleh H.M.C Shodiq, buku setebal 256 halaman ini memuat peristiwa penting terkait kesesatan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang dirangkum juga dari hasil investigasi Koran Radar Minggu terbitan Jombang, Jawa Timur, yang konon sempat mendapatkan ancaman teror karena aktivitas jurnalistiknya.
Belasan triliun pernah melibatkan petinggi LDII dalam kasus penipuan sejak tahun 2000-2003. Mereka banyak melakukan penipuan kepada jamaahnya dengan aneka dalih. Bahasa Jawa menyebutnya ngglembuk.
Nilai yang diglembuk petinggi LDII saat itu lebih besar dari jumlah uang yang bobol dari BNI (1,7 triliun) dan BRI (296 miliar) pada tahun 2004.
Di buku ini, H.M. Shodiq juga menulis bantahan-bantahan doktrin ajaran LDII yang menurutnya tidak toleran terhadap umat Islam di luar jamaahnya.
Hadist yang dijadikan landasan LDII, yang berbunyi "Lâ islâma illa bil jamâ'ah", dibantah oleh penulis dengan menyebutnya mauquf (hanya berhenti di sahabat), dan dha'if. Anehnya, ajaran LDII menganggap orang lain yang bukan jamahnya sebagai syarrul bariyyah (sejelek-jeleknya makhluk di muka bumi).
Bahaya ajaran LDII ini mengakibatkan sikap berlebihan (ghuluw) kepada kelompok lain hingga menyebut najis di luar mereka. Inilah beberapa ajaran LDII yang menyimpang tentang pokok ajaran ihwal jamâ'ah, amîr, bai'at dan tâ’at:
- Selain LDII akan menjadi penghuni neraka selama-lamanya.
- Siapa saja yang menentang investasi model syariat LDII maka disebut sebagai faraqal jamâ’ah (memisahkan diri dari jamaah).
- Wajib taat Amir. Jika tidak, masuk neraka selama-lamanya.
- Dll, baca seterusnya di halaman per halaman.
LDDI didirikan oleh Nur Hasan Ubaidah Lubis (meninggal 1982). Sebelum menjadi LDII, mereka menggunakan nama Dârul Hadîts, berganti menjadi Islam Jamâ'ah dan Lemkari.
Jika Anda ingin membacanya, silakan download dengan klik cover bukunya di bawah ini. [dutaislam.or.id/ab]
