![]() |
Nadirsyah Hosen. Foto: Istimewa. |
Dutaislam.or.id - Politisasi ayat Al-Qur'an untuk kepentingan politik masih terus terjadi. Salah satunya tentang terjemah QS An-Nisa:108 yang dikaitkan dengan keputusan KPU yang dilakukan di malam hari.
Baca juga: Alissa Wahid: Prabowo dkk Wajib Kendalikan Proses Penyampaian Aspirasi
Rois Syuriah PCI NU Autralia Nadirsyah Hosen berusaha meluruskan penafsiran ayat tersebut dengan menyodorkan beberapa penafsiran ulama kalsik dalam kitab tafsir.
"Bagaimana sebenarnya asbabun nuzul ayat dan penjelasan para ulama tafsir? Simak yuk? Mari berhenti asal comot ayat hanya demi syahwat politik. Al-Haq minallah," tulis Gus Nadir dengan melampirkan tulisannya tentang penafsiran ayat tersebut, Selasa (21/05/2019).
Postingan Gus Nadir mendapat komentar dari akun bernama Muhammad Annas. Anas menuding Gus Nadir yang asal comot. Bahkan, tanpa memberikan dasar di menyalahkan penafsiran Gus Nadir. Padahal, Gus Nadir hanya menyampaikan tafsir yang para ulama terdahulu.
"Situ juga ngambil tafsir darimana mas? Jangan asal comot aja... lagian kan Al-Qur'an pedoman dari zaman Nabi sampe akhir zaman... so tafsiran lo juga ga tepat," katanya, Rabu (22/05/2019).
"Mas @bothybobb artikel saya itu sudah dibaca belum? Saya merujuk ke Tafsir al-Munir & Tafsir Jalalain. Teks asli Arabnya pun saya cantumkan. Syekh Wahbah jangan mengatakan: وهذا قول جماعة من المفسرين ," balas Gus Nadir.
Baca juga: Alissa Wahid: Prabowo dkk Wajib Kendalikan Proses Penyampaian Aspirasi
Rois Syuriah PCI NU Autralia Nadirsyah Hosen berusaha meluruskan penafsiran ayat tersebut dengan menyodorkan beberapa penafsiran ulama kalsik dalam kitab tafsir.
"Bagaimana sebenarnya asbabun nuzul ayat dan penjelasan para ulama tafsir? Simak yuk? Mari berhenti asal comot ayat hanya demi syahwat politik. Al-Haq minallah," tulis Gus Nadir dengan melampirkan tulisannya tentang penafsiran ayat tersebut, Selasa (21/05/2019).
Postingan Gus Nadir mendapat komentar dari akun bernama Muhammad Annas. Anas menuding Gus Nadir yang asal comot. Bahkan, tanpa memberikan dasar di menyalahkan penafsiran Gus Nadir. Padahal, Gus Nadir hanya menyampaikan tafsir yang para ulama terdahulu.
"Situ juga ngambil tafsir darimana mas? Jangan asal comot aja... lagian kan Al-Qur'an pedoman dari zaman Nabi sampe akhir zaman... so tafsiran lo juga ga tepat," katanya, Rabu (22/05/2019).
Sikap Annas yang suka menyalahkan tanpa dasar itu dibalas Gus Nadir. Gus Nadir mempertanyakan, Annas apakah tidak membaca tulisan Gus Nadir. Padahal Gus Nadir telah menunjukkan rujukan kitab tafsirnya.Situ juga ngambil tafsir darimana mas? Jangan asal comot aja... lagian kan Al-Qur'an pedoman dari zaman Nabi sampe akhir zaman... so tafsiran lo juga ga tepat— Muhammad Annas (@bothybobb) May 22, 2019
"Mas @bothybobb artikel saya itu sudah dibaca belum? Saya merujuk ke Tafsir al-Munir & Tafsir Jalalain. Teks asli Arabnya pun saya cantumkan. Syekh Wahbah jangan mengatakan: وهذا قول جماعة من المفسرين ," balas Gus Nadir.
"Rujukan saya jelas. Gak asal comot. Rujukan anda mana kok bisa blg saya salah? 😄," kata Gus Nadir mempertanyakan balik. [dutaislam.or.id/pin]Mas @bothybobb artikel saya itu sdh dibaca belum? Saya merujuk ke Tafsir al-Munir & Tafsir Jalalain. Teks asli Arabnya pun saya cantumkan. Syekh Wahbah jg mengatakan:— Nadirsyah Hosen (@na_dirs) May 22, 2019
وهذا قول جماعة من المفسرين
Rujukan saya jelas. Gak asal comot.
Rujukan anda mana kok bisa blg saya salah? 😄 https://t.co/i5WZ8TB2CT