 |
| Felix Siauw. (Foto: IG @felixsiauw) |
Dutaislam.or.id - Mantan Ketua HTI Babel menegaskan bahwa jika Felix Siauw "tobat", dia harus menyatakan secara terbuka di muka umum bahwa dia setuju, mendukung dan setia kepada NKRI, Pancasila dan UUD 45.
Ayik mengatakan demikian bukan tanpa alasan. Kata dia, karena NKRI, Pancasila dan UUD 45 bertentangan dengan pendapat resmi HTI.
"Kalo ada anggota HTI yang menyatakan setuju, mendukung dan setia kepada hal tersebut secara terbuka akan dikeluarkan dari HTI," ungkapnya kepada Dutaislam.or.id, Senin (29/07/2019).
Ayik menjelaskan, di HTI ada aturan bahwa seorang anggota dilarang menyampaikan, menyetujui, mendukung dan setia kepada pemikiran dan ajaran yang bertentangan dengan pendapat resmi HTI.
"Ini juga latar belakang mengapa di setiap acara resmi HTI tidak ada menyanyikan lagu Indonesia Raya dan tidak ada bendera merah putih," tandasnya.
Sebelumnya, Felix Siauw diketahui melakukan foto bareng dengan tokoh NU Gus Miftah, dan pengurus GMNU Zain Sujai. Ayik mengingatkan agar tetap waspada dengan Felix karena Strategi politik HTI setelah pembubaran adalah melakukan serangan-serangan halus.
"HTI sekarang memerintahkan para syababnya terutama yang menjadi pengurus dan figur publik berhenti dulu ngomong Khilafah di muka umum sampai keadaan kondusif," terangnya. [dutaislam.or.id/gg]
Ayik mengatakan demikian bukan tanpa alasan. Kata dia, karena NKRI, Pancasila dan UUD 45 bertentangan dengan pendapat resmi HTI.
"Kalo ada anggota HTI yang menyatakan setuju, mendukung dan setia kepada hal tersebut secara terbuka akan dikeluarkan dari HTI," ungkapnya kepada Dutaislam.or.id, Senin (29/07/2019).
Ayik menjelaskan, di HTI ada aturan bahwa seorang anggota dilarang menyampaikan, menyetujui, mendukung dan setia kepada pemikiran dan ajaran yang bertentangan dengan pendapat resmi HTI.
"Ini juga latar belakang mengapa di setiap acara resmi HTI tidak ada menyanyikan lagu Indonesia Raya dan tidak ada bendera merah putih," tandasnya.
Sebelumnya, Felix Siauw diketahui melakukan foto bareng dengan tokoh NU Gus Miftah, dan pengurus GMNU Zain Sujai. Ayik mengingatkan agar tetap waspada dengan Felix karena Strategi politik HTI setelah pembubaran adalah melakukan serangan-serangan halus.
"HTI sekarang memerintahkan para syababnya terutama yang menjadi pengurus dan figur publik berhenti dulu ngomong Khilafah di muka umum sampai keadaan kondusif," terangnya. [dutaislam.or.id/gg]
