Penjelasan keutamaan sepuluh awal bulan Dzulhijjah (sumber: istimewa) |
Dutaislam.or.id - Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah merupakan hari istimewa bagi umat Islam. Pasalnya, pada hari tersebut pahala amal kebaikan akan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Nabi Muhammad SAW pun mengingatkan sangat besarnya keutamaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِـحُ فِيْهَا أَحَبَّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ اْلأَيَّامِ- يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَلاَ الْـجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ؟ قَالَ: وَلاَ الْـجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ إِلاَّ رَجُلاً خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ ثُمَّ لَـمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ
“Tidaklah ada hari yang amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh Allah dari hari-hari tersebut (yaitu sepuluh hari pertama bulan Dzulhijah).” Para sahabat pun bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah jihad di jalan Allah tidak lebih utama?” Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah jihad lebih utama (dari beramal di hari-hari tersebut), kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan keduanya (karena mati syahid).” (HR. Al-Bukhari)
Baca: Menabung untuk Qurban Tidak Termasuk Nadzar, Ini Penjelasannya
Oleh karena itu, umat Islam pada sepuluh hari pertama berlomba-lomba meningkatkan kualitas dan kuantitas beribadahnya. Ada yang memperbanyak dzikir kepada Allah SWT dan ada pula yang berpuasa sepuluh hari penuh. Semua itu umat Islam lakukan agar mendapatkan fadhol serta ridha Allah SWT.
Dalam Surat al-Hajj ayat 28, Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk senantiasa berdzikir pada hari-hari tertentu. Para ulama menjelaskan bahwa yang dimaskudkan hari-hari yang ditentukan di dalam Surat al-Hajj ayat 28 adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.
لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَّعْلُومَاتٍ عَلَى مَا رَزَقَهُم مِّن بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْبَائِسَ الْفَقِيرَ
"Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka berdzikir menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir” (QS. al-Hajj: 28).
Hadis serta ayat di atas secara jelas menjelaskan keutamaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Pada hari itu, Allah SWT telah memberikan kesempatan kepada umat Islam untuk meningkatkan ketakwaannya dengan menjalankan amal saleh di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.
Baca: Ini Kriteria Hewan yang Boleh untuk Berqurban
Begitu besarnya keutamaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah seharusnya menjadi setimulus umat Islam untuk memperbanyak beramal saleh, seperti dzikir, tahlil, puasa dan lain-lain. Bahkan, Rasulullah SAW pernah menjelaskan balasan bagi setiap muslim yang berpuasa pada tanggal kesembilan bulan Dzulhijjah atau pada hari Arafah.
يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْـمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ
“(Puasa Arafah) menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan yang akan datang.” (HR. Muslim)
Demikian penjelasan terkait keutamaan sepuluh hari pertama bulan dzulhijjah. Sepuluh hari pertama tersebut menyimpan keutamaan yang sangat besar. Oleh karena itu, sudah seharusnya umat Islam mengisi hari-hari itu dengan berpuasa, berdzikir dan amal saleh lainnya. [dutaislam.or.id/in]