Iklan

Iklan

,

Iklan

Tafsir Ali Imran Ayat 159, Etika Dakwah Ala Rasulullah

Duta Islam #04
18 Agu 2019, 20:03 WIB Ter-Updated 2024-08-07T18:04:24Z
Download Ngaji Gus Baha
Penjelasan Surat Ali Imran ayat 159 (sumber:istimewa)
Surat Ali Imran berkaitan dengan beragama persoalan di dalamnya. Adapun kandungan Surat Ali Imran ayat 159, salah satunya berbicara tentang komunikasi dakwah.

Dutaislam.or.id - Surat Ali Imran ayat 159 menceritakan dakwah lemah lembut yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Di dalam Surat Ali Imran ayat 159 dijelaskan, etika dakwah ala Rasulullah adalah cinta kasih.

Sikap lemah lembut dalam berdakwah merupakan cara komunikasi yang baik untuk menyentuh hati nurani masyarakat yang didakwahi. Sehingga, mereka akan menerima dengan lapang kehadiran atau petuah-petuah yang disampaikan seorang dai'.

Komunikasi yang buruk dalam berdakwah justru akan memperkeruh suasana saja. Misalnya, ia bersikap arogan dan tempramen saat mengajak kepada hal yang baik. Maka, masyarakat justru akan lari.

Oleh karena itu, Allah SWT dalam Surat Ali Imran ayat 159 mengajarkan kepada nabi untuk berpengarai yang lembut dan santun. Dan itulah substansi dakwah yang terkandung dalam Surat Ali Imran Ayat 159.

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka akan menjauhkan diri dari sekelilingmu." (QS. Ali Imran: 159).

Sikap lemah lembut Nabi Muhammad SAW merupakan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT. Dengan rahmatNya, Rasulullah SAW mampu bersikap santun kepada orang-orang yang di sekitarnya.

Sehingga, redaksi yang digunakan dalam Surat Ali Imran ayat 159 tersebut dengan kalimat fa bimaa rahmatin, diawali dengan kata rahmat. Hal itu mempertegas bahwa semuanya berdasarkan rahmat Allah SWT.

Atas karunia Allah SWT, sikap lemah telah menjadi karakter dan akhlak Rasulullah SAW. Mengutip perkataan Imam Hasan al-Bashri, yang dengan akhlak mulia itu Allah mengutusnya menjadi seorang nabi dan rasul.

Di dalam Surat at-Taubat ayat 128 disebutkan, bahwa Nabi Muhammad SAW rela menanggung beban pendiritaan kaumnya. Di samping itu, Rasulullah juga sangat penyanyang serta amat belas kasihan.

Dalam sebuah hadis yang diceritakan, ketika nabi mendapati orang Arab Badui yang kencing di masjid, beliau malah membiarkannya hingga orang itu selesai kencing.

Nabi Muhammad SAW tidak menampakkan sikap marah. Beliau hanya berkata: "Biarkanlah dia dan siramlah bekas kencingnya dengan air. Sesungguhnya kalian diutus untuk memberi kemudahan dan tidak diutus untuk memberi kesusahan," sabda Rasulullah SAW. (HR Bukhari).

Sikap Nabi Muhammad SAW yang amat lembut dan santun merupakan kunci orang-orang berduyun-duyun masuk Islam. Dan akhlak Rasulullah yang demikian adalah inti ajaran Islam yang tertuang di dalam al-Quran. [dutaislam.or.id/in]

Iklan