Iklan

Iklan

,

Iklan

Tafsir Surat Al-Ahzab Ayat 70, Pentingnya Berkata Jujur

Duta Islam #04
21 Agu 2019, 20:22 WIB Ter-Updated 2024-08-07T18:05:34Z
Download Ngaji Gus Baha
Penjelasan kandungan Surat al-Ahzab ayat 70 (sumber: istimewa)
Surat al-Ahzab ayat 70 membincang tentang berperilaku jujur. Surat al-Ahzab ayat 70 menegaskan umat Islam agar bertutur kata yang benar dan sesuai fakta.

Dutaislam.or.id - Allah SWT di dalam Surat al-Ahzab ayat 70 memerintahkan dua hal penting yang harus dimiliki oleh pribadi muslim yang beriman. Perintah pertama berkaitan dengan takwa dan perintah kedua berkaitan dengan tutur kata yang benar atau jujur.

Perintah takwa bersanding dengan perintah berkata jujur di dalam Surat al-Ahzab ayat 70 mempunyai hikmah tersendiri. Ketakwaan mencerminkan ekspresi batin seorang yang beriman, sedangkan berkata jujur merupakan ekspresi dhahir dari keimanan seseorang.

يـاَيـُّهَا الَّذِيـْنَ امَنُوا اتَّـقُوا اللهَ وَ قُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيـْدًا

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah Kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar" (QS. al-Ahzab: 70).

Baca: Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 3, Kriteria Orang Bertakwa

Surat al-Ahzab ayat 70 dengan tegas memerintahkan umat Islam untuk berperilaku yang jujur. Kata jujur dalam bahasa Arab adalah الصدق yang artinya benar atau nyata. Dalam istilah Bahasa Indonesia, jujur bermakna kesesuaian antara informasi dan kenyataan, perbuatan dan ucapan.

Menjadi peribadi yang jujur bararti antara ucapan dan tindakannya selaras. Ia tidak pernah membuat kebohongan atau memanipulasi fakta, apa yang dikatakan berdasarkan kenyataan. Sifat jujur adalah cerminan dari rasa keimanan.

Sifat jujur bagi seorang muslim merupakan puncak moralitas iman dan karakterisktik di dalam kehidupannya. Jika orang beragama tidak ada yang bersikap jujur, niscaya agama tidak akan berdiri dengan tegak dan benar. Yang ada adalah kesemrawutan dan kerusakan di dunia ini.

Sebab, kejujuran adalah komponen rohani yang memantulkan sikap terpuji. Misalnya, orang yang selalu bersikap jujur, akan berani menyatakan kebenaran. Dalam hal ini, kejujuran menjadi tunas sikap terpuji lainnya.

Baca: Tafsir Surat AL-Baqarah Ayat 85, Perilaku Yahudi Madinah

Hal ini senada dengan pesan yang terkandung dalam hadis yang diriwayatkan Imam Muslim.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلىَ البِرِّ وَإِنَّ البرَّ يَهْدِيْ إِلىَ الجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتىَّ يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِيْقاً, وَإِيَّاكُمْ وَالكَذِبَ فَإِنَّ الكَذِبَ يَهِدِى إِلىَ الفُجُوْرِ وَإِنَّ الفُجُوْرَ يَهْدِي إِلىَ النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيتَحَرَّى الكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كذاباً. (رواه مسلم)

"Rasulullah SAW bersabda: Berlakulah jujur, karena kejujuran dapat menghantarkan kepada kebaikan, dan kebaikan akan menunjukkan pada surga. Seseorang yang selalu jujur dan berusaha untuk jujur sehingga ia ditulis di sisi Allah sebagai orang yang sangat jujur.

Dan jauhilah sifat dusta, karena dusta akan menghantarkan pada keburukan, dan keburukan akan menunjukkan pada neraka. Seseorang yang selalu berdusta dan berusaha untuk berdusta, sehingga ia ditulis di sisi Allah sebagai orang yang pendusta" (HR. Muslim).

Kejujuran menjadi pangkal kebaikan. Melalui kejujuran, ada dorongan untuk selalu berbuat baik. Sebab, manusia sangat senang diperlakukan secara jujur, sebaliknya akan sangat marah jika dibohongi. [dutaislam.or.id/in]

Iklan