Penjelasan kandungan Surat an-Nisa ayat 9 (sumber: istimewa) |
Dutaislam.or.id - Surat an-Nisa ayat 9 menekankan kepada umat Islam agar memperjuangkan pendidikan bagi anak-anaknya. Allah SWT di dalam Surat an-Nisa ayat 9 sangat menegaskan agar umat Islam tidak meninggalkan anak-anaknya dalam keadaan lemah.
Surat an-Nisa ayat 9 ini memberikan isyarat bahwa bentuk melentarkan anak adalah tidak memberinya pendidikan. Karena, anak yang tidak mengenyam pendidikan bisa berakibat lemah, baik pengetahuan atau mentalnya.
Baca: Tafsir Surat Al-Mudatsir Ayat 1-2, Awal Dakwah Rasulullah
Menurut Zuhairini dalam buku Filsafat Pendidikan Islam mengatakan, pendidikan sebagai salah satu kebutuhan hidup (a necessity of life), salah satu fungsi social(a sosial function) sebagai bimbingan (as direction), sebagai sarana pertumbuhan (agrowth), yang mempersiapkan dan membukakan serta membentuk disiplin hidup, transmisi baik dalam bentuk informasi formal, maupun non formal.
Bagi umat Islam, pendidikan merupakan kebutuhan utama sebagai sarana mempelajari nilai-nilai agama. Dengan adanya pendidikan, nilai-nilai agama akan terpatri dalam diri umat Islam sejak dini dan kelak akan membentuk sikap dan kepribadian anak kelak pada masa dewasa.
Pendidikan Islam memiliki tujuan membentuk manusia yang berkualitas, memiliki akhlak yang mulia. Dengan demikian, kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam. Sehingga, tindakan serta perilakunya sejalan dengan nilai-nilai Islam.
Oleh karena itu, Islam sangat menekankan umatnya agar memperhatikan pendidikan anak-anaknya. Perintah itu termaktub dengan jelas di dalam Surat an-Nisa ayat 9.
وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatirkan terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”(QS. An-Nisa :9).
Baca: Tafsir Surat As-Syura Ayat 214, Berdakwah Kepada Keluarga
Ahmad Hatta di dalam bukunya Tafsir Perkata menjelaskan, asbabun nuzul Surat an-Nisa ayat 9 berkaiatan dengan permintaan sahabat Sa'ad bin Abi Waqash. Pada waktu itu, Rasulullah sedang menjenguk Sa'ad yang sedang sakit keras.
Diceritakan dari Imam Mujahid, Sa'ad bin Abi Waqash berkata kepada Rasulullah SAW: Wahai Rasulullah, aku tidak memiliki ahli waris kecuali seorang anak perempuan. Aku boleh mengifakkan dua pertiga dari hartaku ? Rasul pun menjawab, tidak boleh.
Lantas, Sa'ad bertanya lagi, separuh, ya Rasul ? Tidak, Jawab Rasul kagi. Jika sepertiga, ya Rasul ? Kata Sa'ad. Kemudian nabi pun mengizikan, Ya, sepertiga juga sudah banyak. Lalu, Rasul bersabda, Lebih baik kamu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan berkecukupan daripada miskin yang meminta-minta kepada manusia" (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam Tafsir al-Misbah, Prof. Dr. M. Quraish Shihab menjelaskan Surat an-Nisa ayat 9 merupakan pedoman bagi umat Islam agar memperhatikan kesejahteraan anak-anaknya. Ayat ini merupakan peringatakan bagi pemilik harta yang membagikan hartanya hingga anak-anaknya terbengkalai.
Baca: Tafsir Surat An-Nisa Ayat 63, Etika Berkomunikasi
Dalam mendermakan harta, kata Habib Quraisy, hendaknya membayangkan apa yang akan terjadi setelaha kematian orangtua, anak-anak yang lemah, karena masih kecil atau tidak memiliki harta. Mereka tidak merasakan kesejahteraan dan pendidikan yang mencukupi sebagai bekal mengarungi kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Dari penjelasan Prof. Quraish Shihab dapat disimpulkan, bahwa orangtua harus memperhatikan kesejahteraan anaknya, termasuk di dalamnya adalah pendidikan. Sebab, keluarga merupakan tempat seorang anak tumbuh berkembang. [dutaislam.or.id/in]