Penjelasan kandungan Surat al-Hujurat ayat 9 (sumber: istimewa) |
Dutaislam.or.id - Surat al-Hujurat ayat 9 mengajarkan untuk menyemarakan perdamaian di mana pun berada. Islam sangat menekan umat Islam untuk menjaga perdamain.
Perdamaian atau dalam bahasa Arab dikatakan al-Islah. Kata ini serumpun dengan as-sulh dan as-shalah (kebaikan). Pelaku perdamaian disebut muslih dan orang berbuat baik disebut shalih.
Baca: Perintah Mensejahteraan Keluarga Dalam Surat An-Nisa Ayat 9
Menyemai perdamaian merupakan tuntunan dan perintah yang terkandung di dalam al-Quran. Setidaknya kata perdamaian disebut 180 kali di dalam al-Quran pada surat yang berbeda-beda. Salah satu di antaranya adalah Surat al-Hujurat ayat 9.
وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا فَإِنْ بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الأخْرَى فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّى تَفِيءَ إِلَى أَمْرِ اللَّهِ فَإِنْ فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
Dari ayat tersebut dapat diambil kata kunci aslihu yang terambil dari kata aslah. kata aslaha dari bentuk madli shalaha. Kata ini merupakan akronim dari kata fasada (rusak). Dengan kata lain, kata shaluha bermakna terhentinya kerusakan atau diraihnya kemanfaatan.
Sedangakan kata islah bermakna upaya menghentikan kerusakan atau meningkatkan kualitas sesuatu, sehingga manfaatnya lebih baik lagi. Untuk mencapai pada tingkat manfaat, perlu adanya nilai-nilai yang harus dipenuhi. Misal kursi yang rusak, ketika hendak diperbaikai (islah), maka harus memenuhi unsur-unsur memperbaikinya.
Baca: Tafsir Surat Yusuf Ayat 59, Permintaan Nabi Yusuf Kepada Saudaranya
Di dalam Surat al-Hujurat ayat 9, Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk menyemai perdamaian antara dua pihak yang bertikai. Bahkan, Allah SWT memerintahkan hal itu (islah) sebanyak dua kali. yang pertama dengan kata فأصلحوا بينهما tanpa diikuti dengan kata بالعدل. Hal ini tidak berarti menganjurkan islah tanpa berbuat adil.
Namun, perintah islah bil 'adl itu ditegaskan lagi dalam lanjutan ayatnya, yakni dengan kata فأصلحوا بينهما بالعدل. Perbedaan diksi yang diungkapkan pada redaksi ayat tersebut karena kata islah pertema tidak diawali dengan tindakan kelompok lain. Sedangkan, pada redaksi yang kedua didahului perilaku suatu kelompok terhadap kelompok lain.
Menurut Prof. Dr. Quraish Shihab, kata al muqsithiin terambil dari kata qisth yang juga bisa diartikan adil. Sementara para ulama mempersamakan makna dasar qisth dan ‘adl, dan ada juga yang membedakannya dengan berkata bahwa al qisth adalah keadilalan yang diterapkan atas dua pihak atau lebih, keadilan yang menjadikan mereka semua senang. Sedang ‘adl adalah menempatkan segala sesuatu pada tempatnya walau tidak menyenangkan satu pihak (Shihab, 2002:597).
Baca: Berkomunikasi Sesuai Ajaran Islam
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Allah memerintahkan untuk melakukan islah di antara dua kelompok mukmin yang bertikai dan dengan diletakkannya ‘adl sebelum qisth. Hal itu dapat diartikan bahwa Allah SWT tetap mememerintahkan untuk bertindak adil meskipun menyakitkan atau membuat tidak senang pada salah satu pihak. Tetapi Allah lebih senang apabila keadilan dapat dicapai sekaligus dapat menjadikan semuanya baik-baik saja atau bahkan lebih baik.
Surat al-Hujurat ayat 9 ini memerintahkan orang mukmin agar menciptakan perdamaian di lingkungan dalam masyarakat mereka. Dengan kata lain, orang-orang mukmin yang lain mendamaikan kedua golongan mukmin yang berperang itu dengan mengajak kepada hukum Allah dan meridai dengan apa yang terdapat di dalamnya, baik yang berkaitan dengan hak-hak maupun kewajiban-kewajiban dengan adil. [dutaislam.or.id/in]