Penjelasan kisah Lukman bin Ba'urah (sumber: istimewa) |
Dutaislam.or.id - Dinamakan surat Luqman karena didalamya berkaitan dengan kisah Luqman bin Ba'ura. Ia merupakan salah seorang putra dari Nabi Ayyub, termasuk suku Naubah dan merupakan bagian dari masyarakat Ailah, yakni sebuah kota yang berada di sekitar laut Qulzum. Ia hidup pada masa Nabi Daud dengan julukan al-hakim (orang yang bijak).
Sehingga, surat ini dinamakan surat Luqman. Penamaan surat Luqman ini sangat wajar, karena nama dan nasehat beliau yang sangat menyentuh diuraikan di sini, dan hanya disebut dalam surat ini.
Dalam menyajikan sebuah kisah, al-Quran menampilkannya dengan beragam teknik pemaparan. Kisah Nabi Yusuf yang termaktub di dalam Surat Yusuf misalnya diawali dengan mimpi Yusuf dan dipilihnya sebagai Nabi (QS. Yusuf: 6-7). Kemudian berawal dari ringkasan kisah lalu diikuti dengan rincian dari awal hingga akhir seperti kisah Ashabul Kahfi yang dimulai dengan pemaparan kisah secara garis besar, (QS. Al-Kahfi: 10-12) dan masih banyak lagi kisah-kisah yang tertuang di dalam al-Quran.
Dari uraian singkat di atas, kita bisa melihat karakter turunnya ayat-ayat al-Quran seperti turunnya surat Luqman ayat 12-19 yang bertemakan pendidikan yang penulis bahas. Kisah dalam Surat Luqman disajikan dengan penjelasan profil Lukman.
Tepatnya pada ayat ke-12, Allah SWT menjelaskan bawah Luqman termasuk orang yang diberi hikmah, sehingga ia dapat mengajarkan langkah-langkah agar mampu bersyukur. Jika orang bersyukur, maka keuntungannya buat dirinya sendiri, sedang siapa yang kufur, Allah pun tidak rugi.
Kemudian, kisah Lukman disambung dengan rincian atau langkah-langkah penanaman hikmah di dalam ayat-ayat berikutnya. Lukman menyampaikan hikmah-hikmahnya agar menjadi hamba yang bersyukur.
Begitu menarik cara Allah menyajikan kisah-kisah teladan dan inspiratif dari orang-orang sakeh terdahulu. Tidak sedikit ulama atau peneliti yang mengutip kisah Lukman tersebut sebagai acuan menyusun pedoman pendidikan karakter dan adab. [dutaislam.or.id/in]