Pamflet acara Muslim United. |
Dutaislam.or.id - Pendukung Acara Muslim United di Yogyakarta, Hilmi Firdausi dinilai provokatif menanggapi kebijakan keraton Yogja soal acara Muslim United.
Hilmi membuat cuitan melalui akun Twitternya @Hilmi28, seakan pihak keraton "menghalangi" upaya dakwah mereka.
Dia juga menyinggung Universitas Ahmad Dahlan (UAD), yang dikatakannya tidak memberi ijin karena ada tekanan.
"Muslim United 2 dipaksa pindah dari Masjid Gede Kauman, alternatifnya pindah ke UAD...ternyata di UAD pun tdk diizinkan krn ad tekanan. Insya Allah MU 2 fix pindah ke Masjid @jogokariyan. Mohon doa & dukungan teman2 semua. Ingat, apapun resikonya, dakwah tak akan prnah berhenti !," tulis @Hilmi28, Sabtu (12/10/2019).
Cuitan Hilmi kemudian ditanggapi oleh akun @lantip. Ia meminta agar Hilmi tidak memprovokasi masyarakat.
"mohon jangan memprovokasi. sejak jauh hari sudah tdk diijinkan, tetapi sedherek sedaya (Anda semua) memaksa dan tidak menggubris," tulis @lantip.
Menurut Lantip, jika acara tersebut masih berlangsung di Yogyakarta merupakan kearifan orang Yogya.
"sampun nggih, njenengan saget memulai cara-cara ingkang langkung sae. (sudah ya, Anda bisa memulai dengan cara-cara yang lebih baik)," tandasnya.
mohon jangan memprovokasi.— lantip (@lantip) October 12, 2019
sejak jauh hari sudah tdk diijinkan, tetapi sedherek sedaya memaksa dan tidak menggubris.
bilih sak menika taksih pikantuk panggenan wonten tlatah jogja, punika kearifan jogja.
sampun nggih, njenengan saget memulai cara-cara ingkang langkung sae. https://t.co/iFp4IklSJq
Baca: Akhrinya, Acara Muslim United Pindah
Tak berhenti di situ, Hilmi lagi-lagi membuat cuitan provokatif ketika acara tersebut berlangsung.
Hilmi yang sedang berpose dengan Abdul Somad, mengatakan terusir dari Masjid Gede Kauman.
"Kami yang terusir dari Masjid Gede Kauman...semoga tidak terusir dari hati orang-orang beriman...," ujar @Hilmi28, Ahad (13/10/2019).
"kenapa masih pakai kalimat provokatif? 'kami yang suka memaksakan kehendak, dimanapun kami harus diijinkan. semoga besok orang-orang manut semua sama kami'. saya bantu perbaiki captionnya," kata @lantip menanggapi Hilmi lagi.
[dutaislam.or.id/gg]kenapa masih pakai kalimat provokatif?— lantip (@lantip) October 13, 2019
"kami yang suka memaksakan kehendak, dimanapun kami harus diijinkan. semoga besok orang-orang manut semua sama kami"
saya bantu perbaiki captionnya. https://t.co/TZ5007YlWe