Penjelasan kandungan Surat al-Baqarah ayat 45 (sumber: istimewa) |
Dutaislam.or.id - Surat al-Baqarah ayat 45 membincang tentang tuntunan bagi umat Islam untuk selalu bersabar. Sabar sebagai perilaku terpuji wajib ditanamkan dalam diri seorang muslim.
Di samping itu, Surat al-Baqarah ayat 45 juga mengharuskan umat Islam untuk mengerjakan shalat. Karena, shalat merupakan media komunikasi antara manusia dengan Tuhannya.
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan (shalat). Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusu' (QS. al-Baqarah: 45).
Baca: Asbabun Nuzul Surat Al-Baqarah Ayat 44, Perilaku Ahli Kitab
kata ash-shabr dalam ayat di atas berasal dari kata shabar-yashbiru-shabran. Dari segi bahasa, kata shabr dapat diartikan menahan atau puncak sesuatu. Kemudian, kata ash-shalah bermakna doa. Sedangkan kata khusu' berarti tunduk atau merendahkan diri.
Imam Thahir Ibnu Asyur mengatakan, Surat al-Baqarah ayat 45 memotret perilaku Bani Isral. Ayat ini menjadi petunjuk bagi mereka dalam melaksanakan segala apa yang diperintahkan kepada mereka.
Sebelumnya, Bani Israil telah mengabaikan perintah-perintah Allah SWT. Namun, Surat al-Baqarah ayat 45 menjadi pendorong bagi mereka untuk melangkahkan kakinya pada kebajikan. Kandungan resep ayat ini yang menjadi pegangan mereka adalah sabar dan shalat.
Ulama lain berpendapat lain dengan Imam Ibnu Asyur. Ulama tersebut berpandangan bahwa Surat al-Baqarah ayat 45 ditujukkan kepada umat Islam yang taat, baik yang menjalankan shalat dengan baik maupun bagi yang tidak menjalankan shalat sesuai dengan apa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.
Pengikut pendapat yang kedua ini memberikan alasan bahwa mengarahkan Surat al-Baqarah ayat 45 kepada orang Yahudi tidaklah pas. Karena, orang Yahudi tentu tidak wajar diperintahkan agar menjadikan shalat sebagai penolong. (tafsir al-Misbah, hal. 220-221).
Surat al-baqarah ayat 45 mengandung perintah untuk meminta tolong dengan dua hak. Yakni, perintah minta pertolongan dengan bersabar dan mendirikan shalat.
Meminta pertolongan dalam arti meneguhkan jiwa dengan sabar. Artinya, umat Islam diperintahkan untuk menahan diri dari rayuan yang menjerumuskan pada sikap yang tidak terpuji dan merugikan orang lain.
Baca: Asbabun Nuzul Surat Lukman Ayat 15, Batasan Taat Kepada Orangtua
Menahan diri dari segala tipu muslihat setan dapat dilatih dengan mengaitkan jiwa dengan selalu mengingat Allah SWT. Sebab, hanya kepada Allah lah, tempat manusia mengadu dan berlindung atas segala kesulitan yang dipikulnya.
Dengan shalat yang khusu', seorang muslim telah melatih dirinya agar menjadi peribadi yang sadar diri akan kemampuan dirinya. Sehingga, ia selalu berpasrah diri dan tidak menyombongkan dirinya.
Sebab, orang yang khusu' adalah orang-orang yang tunduk dan patuh kepada Tuhannya. Hatinya senantiasa merasa tentram dan aman dengan berdzikir kepadaNya. [dutaislam.or.id/in]