Penjelasan kandungan Surat an-Nisa ayat 147 (sumber: istimewa) |
Dutaislam.or.id – Surat an-Nisa ayat 147 menegaskan bahwa Allah SWT tidak akan menyiksa orang-orang yang bersyukur. Sebab, rasa syukur merupakan bentuk penghambaan manusia kepada Tuhannya.
Di samping itu, secara psikologis orang bersyukur akan merasa kehidupannya terpenuhi. Ia tidak pernah mengeluh terhadap apa yang dimilikinya. Baginya, apa yang diberikan Tuhan kepadanya adalah kenikmatan terbesar.
Berbeda dengan orang yang bersyukur. Ia tidak akan merasa puas dengan harta yang dimilikinya. Kehidupannya senantiasa diselimuti rasa iri dan dengki kepada orang lain. Hidupnya tidak tenang dan selalu dirundung kegalauan. Kondisi demikian mungkin merupakan sebagian siksa dunia yang dirasakannya. Entah siksa seperti apa yang akan dihadapinya di akhirat kelak? Wallahu a’lam.
Baca: Memahami Karateristik Surat Lukman
Melalui Surat an-Nisa ayat 147, Allah SWT mengingatkan umat manusia untuk bersyukur akan anugerah serta kenikmatan yang dimilikinya. Karena, rasa syukur dapat menghantarkan kepada keimanan dengan sebenar-benarnya iman.
مَا يَفْعَلُ اللَّهُ بِعَذَابِكُمْ إِنْ شَكَرْتُمْ وَآمَنْتُمْ ۚ وَكَانَ اللَّهُ شَاكِرًا عَلِيمًا
“Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman ? dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui” (QS. An-Nisa: 147).
Ayat di atas menjelaskan manusia tidak boleh ber prasangka buruk terhadap Allah SWT bahwa Dia akan menyiksa mereka akibat dosa-dosa kemunafikan yang mereka lakukan sebelum bertaubat kebajikan. Tentunya tidak, karena Manusia disiksa atau tidak tergantung amal yang dilakukannya.
Jika amalmu baik pastilah buahnya baik pula, apalagi Allah sejak dahulu hingga kini dan masa datang selalu Maha Mensyukuri orang-orang yang taat dan berbuat kebajikan Lagi Maha Mengetahui, sehingga tidak ada yang luput dari pengetahuannya.
Pertanyaan yang termaktub di dalam Surat an-Nisa ayat 147 menunjukkan bahwa Allah SWT tidak menyiksa seorangpun di antara makhluk-Nya karena dendam, tidak pula karena ingin mengambil manfaat atau menolah bahaya. Sebab Allah SWT tidak membutuhkan seseorang dan suci dari pada mengambil manfaat atau menolak bahaya. Azab itu tidak lain merupakan balasan atas kekufuran mereka terhadap nikmat-nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada mereka.
Baca: Tafsir Surat Az-Zariyat Ayat 56, Tujuan Diciptakannya Manusia
Allah SWT telah memberikan mereka berbagai nikmat seperti akal, indra, anggota badan dan perasaan. Tetapi mereka tidak menggunakan semua dengan baik. Yakni mengambil petunjuk dengannya untuk menyempurnakan dirinya dengan berbagai keutamaan dan ilmu pengetahuan. Sehingga, mereka berani menyekutukan Allah SWT denga lainnya.
Berdasarkan uraian di atas, Allah SWT menyiksa orang munafik bukan karena dendam atau ada permusuhan dengan mereka. Pun demikian, menyiksa mereka tidak untuk menunjukkan kebengisan serta kekuasaanNya. Lewat Surat an-Nisa ayat 147, Allah mengingatkan bahwa manusia akan mempertanggungjawabkan perbuatannya masing-masing. [dutaislam.or.id/in]