Iklan

Iklan

,

Iklan

Reuni 212 Diklaim Wakili Umat Islam, Teddy Gusnaidi Kritik Elit PKS: Ngawur Kok Kelamaan!

Duta Islam #03
6 Nov 2019, 20:04 WIB Ter-Updated 2024-08-18T23:14:22Z
Download Ngaji Gus Baha
Reuni 212 di MH Tamrin, Jakarta Pusat 2017 lalu. Foto: Istimewa.

Dutaislam.or.id - Politikus Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi mengkritik Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe bakar Al-Habsyi yang mengomentari soal Reuni 212 pada 2 Desember 2019.

Teddy mengkritik karena elit PKS tersebut dinilai telah membuat framing yang salah bahwa Reuni 212 seolah mewakili umat Islam.

"Sejak kapan kumpulan 212 diangkat mewakili Islam? Islam ya Islam, kumpulan 212 ya kumpulan 212.. Jangan disamakan," tulis Teddi di Twitter, Rabu (06/11/2019).

Tak hanya itu, Teddy menyebut klaim-kalim semacam itu mirip polanya dengan Hizbut Tahrir Indonesia. Teddy menilainya sebagai ucapan yang ngawur.

"Ini polanya sama kayak Hizbut Tahrir, memframing diri mewakili Islam. Ngawur kok kelamaan," ujar Teddy melampirkan link berita Aboe Bakar yang tayang di Vivanews.com.

Dalam berita tersebut, Aboe Bakar mengomentari wacana pelarangan cadar di instansi pemerintah oleh Mentri Agama Fachrul Razi. Aboe bakar Alhabsyi menyayangkan jika sampai aturan tak boleh bercadar dan bercelana cingkrang bagi aparatur sipil negara atau ASN keluar.

"Sebenarnya yang intoleran itu siapa? Siapa yang radikal," kata Abu dalam acara Indonesia Lawyers Club tvOne 'Apa dan Siapa yang Radikal', Selasa malam, 5 November 2019.

Aboe Bakar kemudian mencontohkan aksi 212 yang menurutnya jika seandainya Islam radikal, maka reuni 212 tidak akan damai. Hal ini sudah jadi bukti nyata ketika aksi 212 justru berlangsung tertib dan damai.

"Umat Islam kumpul jika mereka kita anggap radikal, hancur negara. Data kasar 7 juta, itu sampah enggak bertebaran, rumput enggak tersentuh. Begitu indahnya umat kumpul 212. Ini bukti kecintaan umat Islam ke NKRI," kata Abu Bakar dikutip dari Vivanews.com. [dutaislam.or.id/pin]


Iklan