Penjelasan Surat al-Kahfi ayat 27 (sumber: istimewa) |
Dutaislam.or.id – Surat al-Kahfi ayat 27 berkaitan dengan pesan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW agar sabar dalam menghadapi tantangan-tantangan selama berdakwah. Melalui Surat al-Kahfi ayat 27, Allah SWT berpesan kepada nabi agar membaca, mengajarkan, dan melaksanakan isi kitab al-Quran.
Di dalam Surat al-Kahfi ayat 27 dijelaskan, Rasulullah juga diminta agar tidak menghiraukan cemoohan untuk mengganti kitab Al-Qur?an dengan tuntunan yang lain. Tidak ada satu makhluk pun yang dapat mengubah wahyu atau ketetapan-Nya.
Baca: Tafsir Surat Lukman Ayat 16, balasan Amal Baik
وَاتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنْ كِتَابِ رَبِّكَ ۖ لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِهِ وَلَنْ تَجِدَ مِنْ دُونِهِ مُلْتَحَدًا
"Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhanmu (Al-Qur?an). Tidak ada (seorang pun) yang dapat merubah kalimatkalimat-Nya. Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain dari pada-Nya" (QS. al-Kahfi: 27).
Menurut Prof. M. Quraish Shihab ayat ini menegaskan agar beliau tetap melaksanakan tuntunan dan selalu meminta perlindungan Allah. Tanpa tuntunan dan perlindungan- Nya, beliau tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik dan tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain Allah.
Sedangkan Musthafa al-Maraghi dalam Tafsir Al-Maraghi menjelaskan, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk membaca Al-Qur?an dan mengamalkan isi kandungannya, dengan melaksanakan perintah dan menjauhi hal-hal yang dilarang di dalamnya. Al-Qur?an adalah kitab yang tidak seorang pun dapat merubah hukum-hukum di dalamnya. Allah kembali menegaskan kepada beliau agar melaksanakan tuntunan-Nya.
Kemudian Allah mengancam kepada orang-orang yang tidak melaksanakan tuntunan-Nya yaitu tidak akan memberikan perlindungan kepada orang-orang yang tidak melaksanakan tuntunan-Nya. Karena hanya Allah-lah Yang Maha Kuasa atas seluruh makhluk-Nya, dan tidak seorang pun yang mampu lari dari suatu perkara yang dikehendaki Allah.
Baca: Manfaat Mempelajari Munasabah Ayat
Menurut Sayyid Quthb, setelah Allah menguraikan kisah ashabul kahfi, kemudian kisah tersebut ditutup dengan arahan Allah kepada Nabi Muhammad SAW agar membaca wahyu yang diturunkan kepadanya, dan di dalamnya jawaban atas perselisihan mengenai hari kebangkitan.
Allah kembali berpesan kepada beliau agar menghadapkan pandangan hanya kepada Allah, karena tidak ada perlindungan selain perlindungan-Nya. Sebagaimana para pemuda ashabul kahfi, mereka telah berlindung di bawah lindungan-Nya, maka Allah pun meliputi mereka dengan rahmat dan hidayah-Nya.
Nabi Muhammad SAW diperintahkan untuk membaca kitab yang telah diwahyukan Allah kepadanya yaitu al-Quran. Allah juga meminta kepada beliau agar tidak mempedulikan Quran. Karena tidak ada seorang pun yang dapat mengubah isi al-Quran. Dan hanya kepada Allah satu-satunya tempat meminta perlindungan. [dutaislam.or.id/in]