Perbedaan antara salafi dan wahabi dalam penyebutan tokoh. |
Dutaislam.or.id - Banyak pengikut wahabi Indonesia yang tidak mau mengakui kalau sebutan wahabi dialamatkan kepada Muhammad bin Abdul Wahab. Mereka risih dengan sebutan itu. Tapi membingungkan.
Untuk menjawabnya, berikut ini kami ilustrasikan jawaban penisbatan wahabi dan salafi yang membingungkan itu. Baca: Bila Salafi Tidak Terima Disebut Wahabi.
Wahabi: Kami ini salafi bukan wahabi. Wahabi itu sebutan untuk Abdul Wahab bin Rustum. Sedangkan kami adalah salafi.
Santri: Oh, begitu. Jadi kalian salafi bukannya wahabi. Terus arti salafi apa tuh?
Wahabi: Salafi adalah orang-orang yang berjalan di jalan manhaj salaf sesuai pemahaman salaffus shaleh.
Santri: Lalu, pada masa dan abad keberapa ulama salafus shaleh itu hidup?
Wahabi: Mereka ulama salaf hidup pada masa abad ke 2-7 hijriyah, dan mereka adalah umat yang terbaik sepeninggal Rasulullah Saw.
Santri: Lalu Abdul Wahab bin Rustum itu hidup pada abad ke berapa?
Wahabi: Abad ke-2 hijriyah.
Santri: Syaikh Muhamad bin Abdul Wahab hidup pada masa abad ke berapa?
Wahabi: Awal abad ke 18 dalam tahun Masehi.
Santri: Berarti yang pantas disebut salafi adalah pengikut wahabi Abdul Wahab bin Rustum dong. Bukannya kalian yang mengikuti jejak Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab.
Berarti nisbah manhaj salaf itu ditujukan kepada pengikut Abdulwahab bin Rustum. Sebab Abdulwahab bin Rustum ini jelas hidup pada masa salaf. Sedangkan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab hidup pada awal abad ke 18 Masehi.
Kalau kamu mengaku salafi berarti yang kalian ikuti adalah Abdulwahab bin Rustum yang jelas-jelas hidup di masa salaf. Tapi kalau bilang kalian tidak mengikutinya, tapi mengikuti Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab berarti kalian bukan salafi.
Bukannya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab hidup tidak pada masa salaf dan dia berserta pengikutnya tidak pernah menisbahkan dirinya sebagai salafi. Malahan, alu Syeikh Abdul Aziz bin Bazz yang keturunan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab saja menisbahkan dirinya sebagai wahabi, bukan salafi.
Jadi mana yang benar, nih? Kamu ikut Syaikh Abdul Wahab bin Rustum yang jelas-jelas ikut salaf atau ikut Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab yang hidup tidak di masa ulama salaf?
Wahabi: Tidak, kami tidak mengikuti Abdulwahab bin Rustum, kami mengikuti Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab.
Santri: Jadi kalian salafi atau wahabi?
Wahabi: Yaaaaahhhh, berarti kami wahabi.
Santri: Nah gitu dong, ngaku wahabi saja susah amat pake bertele-tele ngaku salafi segala
Wahabi: (diam dan bungkam sesaat). Maaf ane mau permisi dulu, assalammu' alaikum.
Santri: Wa'alaikummus salam.
Demikian dialog yang terjadi antara seorang santri, muridnya Wali Paidi dengan seorang wahabi anyaran. [dutaislam.or.id/ab]
NB:
Dialog itu benar adanya. Jika bertemu wahabi yang ngaku salafi maka tanyakan pertanyaan yang sama seperti status di atas, dan paparkan hal yang sama seperti status diatas, maka ujung-ujungnya, awalnya dia akan ngaku salafi tapi nanti akhirnya ngaku wahabi juga.