Teks hadits dalam kitab Fitnah Al-Wahabiyah Syaikh Zaini Dahlan tentang datangnya para perusak agama dengan tanda yang khas, yakni tahliq. Foto: dutaislam.or.id. |
Oleh M Abdullah Badri
Dutaislam.or.id - Kitabnya kecil. Format PDF terbitan Isik Kitabevi (Turki), hanya ada 26 halaman. Anda tidak butuh waktu lama untuk membacanya. Tapi jangan heran bila isinya sangat berat, berisi kisah panjang fitnah kelompok wahabi zaman Syaikh Zaini Dahlan hidup. Baca: Biografi Sanad Syeikh Zaini Dahlan.
Dalam kitab ini, cerita fitnah kalangan wahabi dimulai dengan Sultan Salim 3 (1204-1222 H), dimana pada masa ini terjadi pencegahan masuknya jama'ah haji dari Syam dan Mesir karena Hijaz sudah dikuasai oleh kalangan wahabi.
Baca: Jual Kitab Karya KH. Sholeh Darat Lengkap (Harga Paket Murah)
Ada dua fitnah wahabi yang ditulis Syaikh Zaini Dahlan dalam kitab kecil ini (risalah) hingga terjadi pencegahan jama'ah haji itu. Fitnah terbesar adalah peperangan yang terjadi antara wahabi dan Amir Makkah, yakni Sayyid Syarif bin Musa'id.
Wahabi menjadi brutal di zaman itu karena mengharamkan tawassul dan ziarah maqbarah Nabi Muhammad Saw. hanya karena dianggap syirik. Penulis membantah argumen mereka bahwa ayat-ayat yang digunakan kalangan wahabi untuk menyirikkan umat muslim saat itu adalah ayat-ayat yang sebetulnya untuk orang kafir. Bukan seorang yang mukmin.
------
IDENTITAS KITAB (PDF):
Judul: Fitnah Al-Wahabiyah (Fitnah Wahabi)
Pengarang: Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan (Mufti Makkah)
Penerbit: Isik Kitabevi (Turki)
Tebal: 26 halaman
Tahun: 1978
------
Bagaimana mungkin ayat untuk orang kafir digunakan sebagai ayat buat menyerang amaliyah baik umat Islam. Mereka ini, kata Syaikh Zaini Dahlan, telah salah melakukan istidlal (berdalil).
Orang mukmin yang ziarah dan tawassul tidak ada yang menyembah berhala, sebagaimana orang musyrik yang meyakini berhala sebagai Tuhan mereka. Makanya, dalam ayat
مَا نَعْبُدُهُمْ إِلا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى
Artinya:
"Kami tidak menyembah mereka, melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah, dengan sedekat-dekatnya". (QS. Az-Zumar: 3)
Allah menggunakan kata "na'buduhum" (kami menyembah), bukan "natawassalu bihim" (kami bertawassul dengannya).
"Dimana logika yang dibangun Muhammad bin Abdul Wahab dan pengikutnya dalam mensyirikkan orang-orang mukmin bertauhid yang tidak pernah menuhankan berhala?" Demikian kritik Syaikh Zaini Dahlan kepada golongan wahabi dalam kitab ini, di halaman: 7.
Gara-gara syirik mensyirikkan dan salah berdalil itulah, wahabi banyak membantai umat Islam. Padahal, seperti diungkap banyak dalilnya oleh Syaikh Zaini Dahlan, tawassul dan ziarah qubur Nabi Muhammad Saw. sudah ada sejak lama dan dipraktikan umat Islam ratusan tahun lalu.
Baca: Daftar Kitab Karya Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki (PDF Download)
Sayikh Zaini Dahlan tegas menyebut, wahabi adalah golongan yang berideologi bahits (menjijikkan). Mereka inilah yang termaktub dalam fiturisme hadits Rasulullah Saw. dimana Nabi pernah mengatakan akan adanya segolongan manusia dari masyriq (Timur) yang mampu membaca Al-Qur'an tapi tidak sampai pada tenggorokan mereka, serta perusak agama. Tandanya, kata Rasulullah Saw., adalah at-tahliq (التحليق), alias suka cukur.
Di halaman 19, jelas tertulis Syaikh Zaini Dahlan mengutip perkataan Sayyid Abdurrahman Al-Ahdal yang menyebut tidak perlunya menulis karya panjang menolak kesesatan ajaran wahabi karena kedatangan dan tanda mereka sudah pernah dibicarakan Rasulullah Saw. ribuan tahun lalu.
"Tidak ada golongan pembuat bid'ah di masa lalu yang melakukan tahliq seperti golongan wahabi," demikian kata Sayyid Abdurrahman. Kala itu, kata Syaikh Zaini Dahlan menegaskan, wahabi mewajibkan kepada para pengikutnya untuk memotong ramput kepala. Entah sekarang.
Syaikh Zaini Dahlan adalah guru para masyayih Nusantara. Kiai Nusantara yang pernah berguru ke beliau, dan sering disebut dalam sanad-sanad ilmu mereka adalah:
- Syaikh Nawawi Umar Al-Jawi Al-Bantani (Jawa Barat)
- Syeikh Abdul Hamid Kudus (Jawa Tengah)
- Syaikh Muhammad Khalil Al-Maduri, Bangkalan (Jawa Timur)
- Syeikh Muhammad Shaleh bin Umar (Semarang)
- Syaikh Ahmad Khatib bin Abdul Latif bin Abdullah Al-Minankabawi (Sumatra Barat)
- Syeikh Hasyim Asy'ari Jombang (Jawa Timur)
- Sayyid Utsman bin Aqil bin Yahya Betawi (DKI Jakarta)
- Syiikh Arsyad Thawil Al-Bantani (Jawa Barat)
- Tuanguru Kisa'i Minankabawi, dll.
Syaikh Zaini Dahlan lahir di Makkah tahun 1231 H/1816 M (wafat 1304 H) dan pernah menjadi mufti Makkah madhzab Syafi'iyyah. Dalam pengantar Kitab Fitnatul Wahabiyah ini, Syaikh Zaini Dahlan melahirkan banyak karya, antara lain:
- Al-Azharuz Zainiyyah fi Syarhi Matnil Alfiyyah
- Tarikh Ad-Duwal Islamiyyah Bil Jadawil Mardliyyah
- Fathul Jawwad Al-Minan alal Aqidah (Faidlur Rohman)
- Durorus Saniyyah fir Radd alal Wahhabiyyah
- Nahlul Athsyan ala Fathir Rahman Fi Tajwidil Qur'an
- Khulashotul Kalam fi Umara'i Baladil Haram
- Futuhatul Islamiyyah
- Fitnatul Wahabiyah, dll
Baca: Download PDF Kitab Karya Syaikh Zaini Dahlan Mufti Makkah
Meski masyhur sebagai mufti, di kalangan salafi wahabi, Syaikh Zaini Dahlan disebut-sebut sebagai seorang mufti Makkah yang paling membenci penganut paham ideologi Muhammad bin Abdul Wahab. Dalam buku Ta'yid Malikil Mannan (Dr. Sholeh bin Fauzan), Syaikh Zaini bahkan disebut sebagai penyebar kebohongan pendakwah tauhid ala Wahabi. [dutaislam.or.id/ab]