Iklan

Iklan

,

Iklan

Logika Rasional Mujizat Nabi dalam Kitab Hushunul Hamidiyyah (الحُصون الحميدية - PDF)

7 Feb 2020, 18:17 WIB Ter-Updated 2024-08-15T16:17:06Z
Download Ngaji Gus Baha
kitab hushunul hamidiyyah lengkap
Isi kitab Hushunul Hamidiyyah tentang rasionalitas mukjizat para Nabi Allah. Foto: dutaislam.or.id.

Oleh M Abdullah Badri

Dutaislam.or.id - Di beberapa pesantren, kitab Hushunul Hamidiyyah (الحُصون الحميدية) yang ditulis oleh Sayyid Husain Afandi cukup populer sebagai kajian kitab Tauhid pasca Aqidatul Awam atau Jauhar Tauhid.

Sebelum membahas khawariqul adah yang bagian dari mukjizat Rasulullah Saw., penulis membahas dalil-dalil sifat Allah yang ada 20 itu, beserta lawan sifat mustahilnya, lengkap.

Mengapa perlu dibahas? Karena iman, menurut penulis, adalah tashdiq (membenarkan) Rasulullah Saw. sebagai utusan Allah dan juga membenarkan apa yang dibawa oleh Rasulullah Saw. Di sini, agaknya, penulis Kitab Hashunul Hamidiyyah selaras dengan makna iman yang ada dalam Kitab Asnal Mathalib fi Najati Abi Thalib karangan Syaikh Zaini Dahlan.

Baca: Download PDF Kitab Berjudul Qurrotul Ain (قرة العين) - Lintas Tema

Islam adalah tahapan selanjutnya setelah iman. Karena Islam adalah khudhlu' (patuh) atas apa saja yang dibawa Rasulullah Saw. lahir batin. Makanya, praktik bersilam itu harus menerima ajaran shalat, puasa, zakat, haji dan lain sebagainya. Untuk menjalankan ajaran itu semua, tanpa tashdiq, ya jelas tidak bisa.

Adapun mengucap syahadat adalah bagian dari dimulainya hukum-hukum syariat berlaku baginya. Adapun orang bisu atau orang yang mengucap syahadat di detik-detik hayatnya, maka, ia dihukumi mukmin tapi indaAllah (menurut Allah). Demikian penjelasan penulis. (hlm: 9).

Kitab ini cukup unik karena segala hal yang terjadi di masa Nabi, dan hal itu bagian dari mukjizat yang tidak bisa ditiru oleh musuhnya, dirasionalkan oleh penulis dengan logika-logika yang mudah diterima akal.

-----------
IDENTITAS KITAB:
Judul: Hushunul Hamidiyyah (الحصون الحميدية للمحافظة على العقائد الإسلامية)
Penulis: Sayyid Husain Afandi
Penerbit (PDF): Maktbah Bukhariyah, Mesir
Tebal: 215 halaman
Link download: Hushunul Hamidiyyah
-----------

Misalnya, ketika menjawab golongan di luar ahlussunnah wal jama'ah yang menyatakan mustahilnya peristiwa yang terjadi di dunia ini tanpa perantara, -misalnya mukjizat-mujizat Nabi- penulis menjelaskan makna adat Allah terlebih dahulu.

Menurutnya, pohon bisa tumbuh dengan baik bila ditanam di tanah. Di sini tanah adalah perantara tumbuh suburnya tanaman dan pohon. Karena terjadi berulang-ulang, maka, hal itu disebut sebagai adat. Ilmu alam menyebutnya sebagai hukum alam.

Tapi ingat, ketika tumbuhan itu tumbuh dengan warna bunga yang banyak, rantinnya juga banyak, hukum alam ternyata tidak memiliki rumus waktu. Artinya, tidak semua tanaman yang berstruktur rumit lebih lama tumbuhnya daripada yang tidak berstruktur rumit.

Bandingkan pula masa pertumbuhan janin manusia dan bakal anaknya hewan. Alam seolah membatasi umur kehamilan manusia rata-rata 9 bulan. Hewan seperti tikus tidak demikian. Begitu pula gajah, misalnya. Artinya, ketika alam bertumbuh, akal manusia tidak bisa mengatur kapan dia harus tumbuh dan harus mati. Kapan dia lahir dan kapan hancur.

Itulah hukum alam. Penulis menyebutnya sebagai adat yang telah diatur oleh Allah Swt. Begitu kuasanya Allah mengatur hukum alam, apakah ia tidak berkuasa pula membelokkan hukum adat itu menjadi berbeda dari adat biasanya? Ya jelas kuasa. Buktinya, ada juga kan manusia yang dicipta Allah berbeda bentuknya dari lumrahnya manusia. (hlm: 56-57)

Begitulah logika mukjizat para Nabi dan Rasul Allah. Mereka diberi mukjizat untuk membuktikan bahwa mereka benar-benar seorang utusan. Maka, hal lumrah diluar adat, yang disebut khariqul adat, sangat bisa terjadi, seperti munculnya sumber air dari sela-sela jari Rasulullah Saw. Penjelasan tentang air di hari Nabiini, silakan baca lebih lanjut. [dutaislam.or.id/ab]

kitab hushunul hamidiyyah pdf lengkap

Iklan