Iklan

Iklan

,

Iklan

Arbain An-Nawawiyah (PDF) - Kitab Hadits yang Diakui Ulama

8 Mei 2020, 23:54 WIB Ter-Updated 2024-09-18T21:08:49Z
Download Ngaji Gus Baha
arbain nawawiyah pdf download karya syarofuddin an nawawi
Cover Kitab Arbain An-Nawawiyah PDF. Foto: dutaislam.or.id.
Oleh A. Saepul Munir

Dutaislam.or.id - Kitab Al Arbaun/Al Arbain An Nawawiyah (PDF) adalah salah satu kitab kajian hadits riwayah yang sangat populer di Nusantara. Mayoritas pondok pesantren salaf yang ada di Indonesia memasukan kitab ini ke dalam kurikulum pembelajaran yang diselenggarakan, seperti Madrasah Hidayatul Mubtadi'in Lirboyo Kediri Jawa Timur.

Kitab ini juga biasa digunakan untuk materi pengajian kilatan yang dilaksanakan ketika liburan atau pasanan, di bulan Ramadhan. Banyak kiai sepuh yang istiqamah membacakan kitab ini sebagai materi pengajian di bulan Ramadhan, seperti KH. Dimyati Rois, Pengasuh Pondok Pesantren Al Fadlu Kaliwungu Kendal Jawa Tengah dan KH. Musthofa Bisri (Gus Mus), Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin Rembang Jawa Tengah.

Baca: Flashdisk Isi Ribuan Kitab Kuning Tanpa Download

Dari sekian banyak kitab yang mengangkat tema 40 hadits, kitab Al Arbain An Nawawiyah dianggap kitab yang paling baik. Disamping itu, penyusun/mushonif kitab ini adalah seorang ulama' yang kredibel dan kealimannya diakui. Nama lengkapnya adalah Syaikh Muhyiddin Abi Zakaria Yahya bin Syarof An Nawawi.

Sebagian ulama bependapat bahwa ajaran Islam, setengahnya atau sepertiganya, berlandandaskan pada hadits-hadits yang berada dalam kitab ini. Contohnya adalah hadits pertama yang ditulis Imam Nawawi, yakni hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Sayyidina Umar bin Khattab RA., beliau berkata:

Saya mendengar Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya semua amal perbuatan tergantung pada niatnya ...”.

Menurut Imam Syafi'i, hadits tersebut adalah sepertiganya ilmu dan sebanyak 70 bab dalam ilmu fiqh berlandaskan hadits ini. Hadits ini juga dijadikan dasar atas munculnya kaidah fiqh yang terkenal; Al Umuru Bimaqashidiha.

Hadits lain yang ada dalam kitab ini, -yang menjadi dasar kaidah fiqh,- adalah hadits dari Abi Sa’id Al Khudriyyi, sesungguhnya Rasulullah Saw. bersabda:

لَاضَرَرَ وَلَاضِرَارَ

Artinya:
"Janganlah membahayakan orang lain dan diri sendiri".

Hadits di atas menjadi dasar adanya kaidah fiqh Ad Dlarar Yuzalu (segala hal yang merugikan harus dihilangkan), dan Ad Dlarurat Tubihul Mahdzurat (kondisi darurat dapat melegalkan sesuatu yang terlarang).

========
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab: Al Arba'in An Nawawiyah/Al Arba'un An-Nawawiyah
Penulis: Muhyiddin Abi Zakaria Yahya bin Syarof An Nawawi
Penerbit: Dar Al-Minhaj
Tebal: 160 halaman PDF
Link download:
1. Kitab Arbain Nawawi PDF (Kosongan - 1.66 MB)
2. Kitab Arbain Nawawi PDF (Makna Pesantren - 14 MB)
========

Imam Ibnu Hajar Al Haitami dalam kitabnya Al Fathul Mubin bisyarhil Arbain mengatakan, untuk membuat penjelasan secara detail satu hadits saja (hadits Jibril) -yang merupakan hadits kedua dalam kitab Al Arbain An Nawawiyah- membutuhkan tiga jilid besar.

Satu jilid untuk pembahasan hukum Iman (Ilmu Ushuluddin), satu jilid lagi untuk pembahasan hukum Islam (Ilmu Fiqh) dan satu jilid kemudian (yang terakhir) untuk pembahasan hukum Ihsan (Ilmu Tasawuf). Jika dalam Al Qur’an kita mengenal istilah ummul kitab, yakni surat Al Fatihah, maka dalam ilmu hadits ada istilah ummul hadits, yakni Hadits Jibril.

Selain hal di atas, yang istimewa kitab ini adalah derajat hadits-hadits di dalamnya shahih, dan sebagian besar diambil dari kitab Shahih Bukhari serta Shahih Muslim, -kitab induk hadits,- tanpa menyertakan sanadnya. Hal ini dilakukan penulis untuk mempermudah menghafal bagi siapa saja yang mempelajarinya.

Uniknya lagi, kitab Arba'un An-Nawawiyah ini juga banyak disyarahi oleh para ulama, antara lain: 1). Al Fathul Mubin bisyarhil Arbain karya Syaikh Ibnu Hajar Al Haitami, 2). Syarh al-Arba’în an-Nawawiyah karya Syaikh Ibn Daqîd al-'Aid, 3). Al-Wâfi fî Syarh al-Arba'în an-Nawawiyah karya Dr Mustafa Dieb al-Bughâ dan Dr Muhyiddin Mistu, 4). Al-Anwâr al-Muhammadiyah Syarh al-Arba’în an-Nawawiyah karya Syaikh Hisyam al-Kamil, dan masih banyak lagi.

Dalam mukadimahnya, Imam Nawawi menjelaskan beberapa hadits yang merupakan sumber motivasi penyusunan kitab ini, diantaranya:

1. Hadits yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Mas’ud, Mu’adz bin Jabal, Abu Darda, Ibnu Umar, Ibnu Abbas, Anas bin Malik, Abu Hurairah, dan Abu Sa’id Al Khudri radhiallahu anhum, dari banyak jalur riwayat yang berbeda-beda.

أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: "من حفظ على أمتي أربعين حديثاً من أمر دينهابعثه الله يوم القيامة في زمرة الفقهاء والعلماء" وفي رواية: "بعثه الله فقيها عالما،" وفي رواية أبي الدرداء: "وكنت له يوم القيامة شافعا وشهيدا". وفي رواية ابن مسعود: قيل له: "ادخل من أي أبوب الجنة شئت" وفي رواية ابن عمر "كُتِب في زمرة العلماء وحشر في زمرة الشهداء"

Artinya:
"Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Siapapun di antara umatku yang menghafal empat puluh hadits terkait perkara agamanya, maka Allah akan membangkitkannya pada hari kiamat bersama golongan fuqaha dan ulama.” Dalam riwayat lain: “Allah akan membangkitkannya sebagai seorang yang faqih dan ‘alim.” Dalam riwayat Abu ad-Dardâ: “Maka aku menjadi penolong dan saksi baginya pada hari kiamat nanti.” Dalam riwayat Ibnu Mas’ud: “Dikatakan kepadanya: masuklah kau ke surga melalui pintu mana saja yang kamu kehendaki.” Dalam riwayat Ibnu Umar: “Dia dicatat sebagai golongan ulama dan dikumpulkan pada golongan orang-orang yang syahid"."

Meskipun kualitas hadits ini masuk dalam kategori hadits dha'if (lemah), namun Imam Nawawi menegaskan bahwa semua pakar ilmu hadits melegalkan pengamalan hadits dha'if untuk fadha'ilul a'mal. Baca: Kitab Ma Dza Fi Sya'ban (PDF) Bantah Bid'ah Amalan Nisfu Sya'ban.

2. Hadits Rasulullah Saw,

نضر الله امرا سمع مقالتي فوعها فأداها كماسمعها

Artinya:
"Allah akan memancarkan sinar wajah seseorang yang mendengar ucapan-ucapanku kemudian menghapalnya dan menyampaikannya sebagaimana ia mendengarnya".

Sebelum Imam Nawawi, telah banyak ulama yang menyusun kitab dengan tema 40 hadits ini. Diantaranya adalah adalah Abdullah bin Mubarak, Muhammad bin Aslam ath-Thûsi, Hasan bin Sufyan an-Nasâ’i, Abu Bakr Al-Ajiri, Abu Bakar Muhammad bin Ibrahim al-Ashfihani, Dâruquthni, al-Hâkim, Abu Nu’aim, Abu Abdurrahman as-Sulami, Abu Sa’îd Al-Mâlîni, Abu Utsman Ash-Shâbûni, Abdullah bin Muhammad al-Anshâri, al-Baihaqi, dan masih banyak yang lainnya.

Sebagian dari mereka ada yang menyusun 40 hadits mengenai ushuluddin, sebagian lagi mengenai masalah furu’, sebagian lagi mengenai masalah jihad, sebagian lagi masalah adab/etika, sebagian lagi masalah khutbah. Dan kitab Al Arbain An Nawawiyah memuat tentang itu semua.

Baca: Toko Kitab Online (Makna Pesantren dan Makna Pegon Jawa)

Kitab Al Arbain An Nawawiyah dalam susunannya berbeda dengan Kitab Riyadlus Shalihin dan Al Adzkar, yang keduanya merupakan kitab yang disusun oleh Imam Nawawi dalam kajian ilmu hadits pula.

Dalam susunannya, Kitab Riyadus Shalihin dan Al Adzkar menggunakan sistematika sesuai tema, sehingga memudahkan bagi para pembaca untuk mencari hadits tema tertentu, yang ingin dibacanya.

Sementara itu, kitab Al Arbain An Nawawiyah, dalam susunannya, tidak menyebutkan judul khusus dalam setiap hadits. Imam Nawawi hanya menyebutkan hadits kesatu, hadits kedua dan seterusnya, sehingga pembaca harus membaca haditsnya terlebih dahulu jika ingin mengetahui isi pembahasannya.

Kitab Al Arbain An Nawawiyah ini terdiri dari 43 hadits. Hadits-haditsnya memuat tentang pilar-pilar ajaran agama Islam, kesempurnaan iman, amar ma’ruf nahi munkar, jihad, zuhud dan sebagainya. [dutaislam.or.id/ab]

A. Saepul Munir, tinggal di Subang

Iklan